IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PROGRAM PEMBIASAAN SHOLAT BERJAMA’AH DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN GURU
Penulis: 1) Purwono, 2) Sri Suciatun, 3) Desi Murtofi’ah
Program Pasca Sarjana Manajemen Pendidikan Islam UIN Raden Mas Said Surakarta
Pendidikan karakter dapat membentuk sikap disiplin dengan pembiasaan shalat berjamaah. Manusia diciptakan di muka bumi adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Ibadah dibagi menjadi dua, ada yang langsung berhubungan dengan Allah (hablun minalloh) , seperti shalat, puasa dan haji dan ada ibadah yang melalui makhluk Allah lainnya, terutama manusia (hablun min nas). Salah satu ibadah yang tidak boleh ditinggalkan oleh manusia adalah shalat, khususnya untuk seorang umat muslim. Sholat adalah ibadah yang diwajibkan sehingga sholat memiliki kedudukan sangat istimewa. Dampak atau faidah sholat dalam agama Islam merupakan kebutuhan untuk mewujudkan masyarakat yang diharapkan manusia, yaitu kehidupan yang selamat dunia dan akhirat. Disiplin akan dapat terwujud melalui pembinaan sejak dini, sejak muda, dimulai dari lingkungan keluarga, melalui pendidikan dan tertanam sejak usia muda yang semakin lama semakin kuat dalam dirinya dengan bertambahnya usia. Salah satu kekurangan sikap secara umum adalah sikap disiplin. Sikap kurang disiplin ini menjadikan generasi muslim dipandang sebelah mata dalam kehidupan sosial, maka sebagai guru yang merupakan contoh suritauladan siswa harus memiliki sikap disiplin dalam segala hal. Nabi Muhammad SAW telah mencontohkan bermacam-macam bentuk kedisiplinan yang bisa kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti zakat, puasa dan yang sering kita laku
Assidiq, M. Luthfi (2019 : 7) menyatakan bahwa Pendidikan karakter adalah watak, kebiasaan, adab, moral, budi pekerti atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi sebagai kenaikan (virtues) yang diyakini dan dijadikan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir dan bertindak. Menurut Berkowitz & Bier ( 2005: 7 dalam Maunah, 2015) pendidikan karakter merupakan penciptaan lingkungan sekolah yang membantu siswa dalam perkembangan etika, tanggung jawab melalui model, dan pengajaran karakter yang baik melalui nilai-nilai universal. Sedang menurut Arum, Harto, Singgih (2021 : 433), bahwa pendidikan karakter merupakan usaha untuk mendidikkan anak-anak supaya dapat mengambil keputusan yang bijak dan juga dapat mempraktikannya di kehidupan sehari-hari, sehingga dapat memberi konstribusi yang positif bagi masyarakatnya. Pendidikan karakter tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Pendidikan karakter harus dilakukan secara terus menerus dan konsisten sehingga nilai-nilai yang terkandung didalamnya benar-benar terimplikasi. Zubaedi (2017: 375), mengemukakan bahwa ada empat strategi yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pendidikan karakter dalam menumbuhkan moral-moral dilingkungan akademik yang meliputi pengajaran (teaching), keteladanan (modeling), penguatan (reinforcing), dan pembiasaan (habituating). Pengajaran yaitu dengan memberikan pengetahuan dan merupakan tahap pertama yang harus dilakukan dalam upaya untuk membentuk karakter seseorang, setelah memperoleh pengajaran baru kemudian dapat diefektifkan dengan keteladanan, penguatan, dan pembiasaan dalam lingkungan kehidupan sehari-hari.
Menurut Mulyasa (2012:166) menjelaskan bahwa pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan ada kehidupan sehari-hari sehingga menjadi kebiasaan yang baik. Pembiasaan sebenarnya berintikan pengalaman, yang dibiasakan adalah sesuatu yang diamalkan. Pembiasaan menentukan manusia sebagai sesuatu yang diistimewakan, yang dapat menghemat kekuatan itu dapat dipergunakan untuk berbagai kegiatan dalam setiap pekerjaan dan aktivitas lainnya.
Sholat Berjama’ah Dalam Al Qur’an surat Al-Baqarah ayat: 43 dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan salat berjama'ah adalah salat yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan salah satu diantara mereka diikuti yang lain, adapun orang yang diikuti dinamakan imam, sedangkan orang yang mengikuti dinamakan makmum. Imam bertindak sebagai pemimpin yang memimpin rukun-rukun shalat dan memimpin doa. Shalat berjamaah dilakukan di masjid, musala, atau tempat ibadah lainnya yang ditentukan. Hukum shalat berjamaah secara umum adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) bagi setiap Muslim. Shalat berjamaah memiliki keutamaan yang besar dan sangat dianjurkan untuk dilakukan dalam Islam. Menurut Destiara (2018 : 4), sholat berjama’ah adalah aktivitas shalat yang dilakukan secara bersama-sama. Shalat ini dilakukan oleh minimal dua orang atau lebih dengan salah satu orang menjadi imam dan yang lainnya menjadi makmum.
Disiplin Menurut Kompri (2016 : 130), disiplin adalah perilaku atau tingkah laku yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang diterapkan secara individu ataupun kelompok sejak aturan itu diterapkan atau diberlakukan. Dengan langkah-langkah yang digunakan madrasah untuk membiasakan sholat berjama’ah yang diterapkan dengan mengajak mendatangi siswa-siswa dari kelas ke kelas, absensi shalat, pemberian sanksi serta menerapkan shalat dengan sistem shalat berjama’ah dimasjid secara tepat waktu dapat merubah sikap disiplin guru yang secara langsung juga ke siswa. Dengan meningkatnya guru guru yang mengerjakan shalat di masjid, semakin sedikitnya guru yang terlambat, meningkatnya guru yang mengerjakan tugas sesuai tupoksi, dan hampir semua guru berseragam sesuai ketentuan madrasah. Dengan demikian pembiasaan shalat berjama’ah yang dilakukan sangat besar pengaruhnya terhadap tingkat kedisiplinan guru. Dengan pemberian ketauladanan dan kerjasama yang baik maka guru akan mempunyai kesadaran dan tanggungjawab yang tinggi terhadap kewajibannya sebagai seorang guru.
DAFTAR PUSTAKA
Arum, Harto, Singgih. (2021). Implementasi Pendidikan Karakter Religius Melalui Budaya Sekolah “Shalat Berjamah”. Jurnal Pendidikan Dasar dan Menengah. Dwiloka. Vol.2, No. 3.
Assidiq, M. Luthfi. (2019). Implementasi Pendidikan Karakter Religius Dalam Membentuk Kepribadian Peserta Didik di Sekolah Menengah Atas (SMA) Pesat Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor. Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 3, No. 02.
Berkowitz & Bier ( 2005: 7 dalam Maunah, 2015). Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembentukan Kepribadian Holistik Siswa. Jurnal Pendidikan Karakter. Tahun V, Nomor 1.
Destiara. (2018). Pembentukan Karakter Religius Melalui Pembiasaan Shalat Berjama’ah. Jurnal Kewarganegaraan. Vo. 2, No. 2.
Kompri. 2016. Motivasi Pembelajaran Perspektif Dosen Dan Mahasiswa. Bandung : Rosda Karya.
Madromi, Rahendra, Sarifudin. (2021). Implementasi Pelaksanaan Salat Fardu Awal Waktu Pada Pembentukan Karakter Disiplin Santri di Pesantren Islam Al Ghiffari Kecamatan Leuwilliang KabupatenBogor Tahun Ajaran 2019/2020. Jurnal Pendidikan Islam : SekolahTinggi Agama Islam Al-Hidayah Bogor. Vol.1, No. 01. Mulyasa. (2012). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta : Bumi Aksara.
Nur Halimah, Firman, Darmawan. (2021). Implementasi Amaliyah Yaumiyyah Dalam Pembinaan Karakter Disiplin Siswa : Studi Kasus di SDIT AlZahira Kota Serang. Jurnal Pendidikan Islam : Al – Tarbawi Al – Haditsah. Vo.6, No. 2.
Zubaedi. (2017). Strategi Taktis Pendidikan Karakter (Untuk PAUD dan Sekolah). Depok : PT. Rajafrafindo Persada.
Tidak ada komentar: