GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
Pemkab Boyolali Gelar Pameran dan Jamasan Pusaka Keris
![]() |
| Puluhan pusaka keris dan tombak di pamerkan dalam acara pameran dan jamsan pusaka keris. |
Pemkab Boyolali Gelar Pameran dan Jamasan Pusaka Keris
Boyolali- majalahlarise.com -Puluhan pusaka keris dan tombak di pamerkan dalam acara pameran dan jamsan pusaka keris yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali. Acara ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.
Acara digelar secara gratis selama dua hari 21 hingga 22 Juli 2025 di Museum Hamong Wardoyo Kabupaten Boyolali.
Sekretaris Disdikbud Kabupaten Boyolali, Lasno, benda pusaka yang dipamerkan pada hari ini sebagian besar merupakan keris warisan budaya yang sudah diakui dunia melalui United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai warisan budaya tak benda.
“Koleksi yang dipamerkan ini mulai dari Era Padjajaran sampai kemerdekaan, jadi lumayan tua yang dimiliki,” ungkapnya saat di temui di Museum Hamong Wardoyo Kabupaten Boyolali pada hari Senin (21/7/2025).
Disebutkan, dalam pameran tersebut menampilkan sebanyak 90 koleksi yang terdiri dari 74 keris, 10 tombak, satu buah badik, dua buah songsong, dua buah pedang, dan satu tongkat komando.
“Harapannya memberikan pemahaman kepada masyarakat, sehingga masyarakat akan tahu senjata pusaka pusaka para pendahulu kita. Dan ini yang tertinggal, yang tersimpan, yang terdokumen, yang pada akhirnya para pengunjung masyarakat akan tahu betapa adiluhungnya peninggalan sesepuh sesepuh kita masa lalu,” katanya.
Senada, salah satu kolektor pusaka, Mahmudi menyebut bahwa pameran tersebut untuk memperkenalkan lebih dalam lagi kepada masyarakat terutama anak sekolah agar lebih mengenal lagi tentang apa sebenarnya maha karya nenek moyang.
“Sangat bagus untuk mengenalkan bahwa kita mempunyai budaya dari para leluhur yang sangat adiluhung karena unesco juga sudah mengakui bawa keris itu warisan pusaka dunia,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, dia menjelaskan tata cara dalam proses penjamasan keris yang diawali dengan merendam keris ke dalam air kepala yang kemudian digosok menggunakan air jeruk nipis pada bagian keris yang berkarat. Air jeruk nipis berfungsi untuk menghilangkan karat pada keris yang dilanjutkan dengan mencelupkan keris ke dalam warangan atau air yang dicampur dengan arsenik yang berguna untuk memunculkan motif asli pada keris. Terakhir, keris dicelup ke air biasa untuk dibersihkan dan dikeringkan dengan handuk. (Ags/ Sofyan)
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
TRADISI KROBONGAN Oleh: Aris Prihatin SMPN 1 Manyaran, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Aris Prihatin Masyarakat J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
-
GENERASI KEDUA (LULUSAN) MASA CORONA Oleh: M. Nur Salim, SH. M.Pd Guru PPKn dan Kepala Sekolah SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Yogyakarta ...
-
Menikmati makan gendar pecel di Gazebo. Watu Plenuk Mutiara Wisata Perbatasan Weru–Ngawen yang Menyuguhkan Alam, Kuliner, dan Kedamaian Gunu...

Tidak ada komentar: