Featured

Headline News

Anggota DPRD Boyolali Wreda Agung Kuncoro Serap Aspirasi Warga Lereng Merapi dan Merbabu

14 Jul 2025

larise tv

Kabar Desa

Pelaku Usaha Desa Kepuhsari Antusias Ikuti Pelatihan Branding, Keuangan, dan Marketing Digital

Narasumber Dwi Suswatiningsih dan Anita Wulan Sari saa...

  • 10 Jul 2025
  • 0

Masjid Al-Mukaramah Glintang Sambut Tahun Baru Hijriyah 1447 H dengan Pengajian Wayang Golek Pitutur

Print Friendly and PDF

Ki Ustadz Pujiono, S.Si., M.M., seorang mubaligh sekaligus dalang kondang yang membawakan lakon bertajuk “Mamayu Hayuning Bawana".


Masjid Al-Mukaramah Glintang Sambut Tahun Baru Hijriyah 1447 H dengan Pengajian Wayang Golek Pitutur

Boyolali- majalahlarise.com -Dalam upaya menyemarakkan pergantian Tahun Baru Hijriyah 1447 H, Masjid Al-Mukaramah Tegal Glintang menggelar acara istimewa berupa Pengajian Wayang Golek Pituruf, Kamis malam (26/6/2025). Kegiatan yang berlangsung di halaman masjid ini sukses menarik antusiasme warga, mulai dari anak-anak, remaja, hingga para tokoh masyarakat setempat.

Menjadi daya tarik utama dalam acara ini adalah kehadiran Ki Ustadz Pujiono, S.Si., M.M., seorang mubaligh sekaligus dalang kondang yang membawakan lakon bertajuk “Mamayu Hayuning Bawana.” Cerita ini sarat pesan spiritual, mengangkat tema hijrah sebagai perjalanan batin menuju kebaikan, ketakwaan, dan pembaruan diri dalam konteks sosial dan keislaman.

Dalam setiap alur pertunjukan, Ki Ustadz Pujiono menyisipkan tausiyah bernas dan menyentuh hati, mengajak para jamaah merenungi makna sejati dari hijrah. “Hijrah tidak sekadar berpindah secara fisik, namun juga peralihan menuju akhlak mulia, keseimbangan hidup, dan kontribusi positif bagi lingkungan. Inilah hakikat mamayu hayuning bawana menjaga dan memperindah dunia dengan nilai-nilai Islam,” ucapnya disambut anggukan dan tepuk tangan para hadirin.

Acara religius bernuansa budaya ini dibuka secara resmi oleh Ketua Takmir Masjid Al-Mukaramah,  Sarjiyanto, dalam sambutannya mengungkapkan pentingnya menjadikan Tahun Baru Islam sebagai momentum refleksi dan kebangkitan spiritual masyarakat. “Mari kita jadikan tahun baru ini sebagai titik awal untuk memperkuat nilai-nilai keagamaan dan kebersamaan dalam membangun desa yang religius dan harmonis,” tuturnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Desa Glintang, Triyono, serta sejumlah tokoh masyarakat seperti Suyanto, Syamsuri, Ngateman, dan Hermanto. Kehadiran para tokoh ini menjadi simbol dukungan penuh terhadap pelestarian budaya dakwah Islam yang berakar kuat pada tradisi lokal.

Suasana malam yang cerah itu menjadi saksi kebersamaan warga dalam menyambut tahun baru Hijriyah dengan cara yang unik dan penuh makna. Gema tawa anak-anak, keheningan saat tausiyah, dan riuh tepuk tangan saat adegan wayang berlangsung berpadu dalam harmoni spiritual yang menyentuh sanubari.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pengajian tak melulu harus disampaikan dalam bentuk ceramah konvensional. Melalui media seni tradisional seperti wayang golek, nilai-nilai Islam dapat disampaikan dengan cara yang lebih membumi, menghibur sekaligus mencerahkan.

Dengan terlaksananya Pengajian Wayang Golek Pituruf, Masjid Al-Mukaramah Tegal Glintang telah menghadirkan pengalaman spiritual yang berbeda sekaligus memperkuat identitas budaya Islam Nusantara. Tahun Baru Hijriyah 1447 H pun disambut tidak hanya dengan suka cita, tetapi juga dengan kesadaran untuk terus berhijrah menuju kebaikan yang hakiki. 


Baca juga: Lestarikan Budaya, Warga Dusun Gunungan Manyaran Gelar Bersih Dusun dan Arisan Sapi


Tidak ada komentar:

Write a Comment

Featured