GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
KH Ahmad Dahlan Jadi Inspirasi Literasi dan Numerasi Antikorupsi
![]() |
| Siswa dikenalkan literasi berupa kartu integritas yang menjelaskan tentang tokoh integritas dan tokoh koruptor. |
KH Ahmad Dahlan Jadi Inspirasi Literasi dan Numerasi Antikorupsi
Solo- majalahlarise.com -Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menggandeng SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta sebagai tempat penelitian fundamental regular tahun 2025 model pengembangan literasi antikorupsi dengan pendekatan deep learning (pembelajaran mendalam) untuk profil lulusan, Senin (21/7/2025).
Dalam kesempatan itu, hadir Ketua Peneliti Suyitno Dosen PGSD UAD dan penyuluh Antikorupsi tersertifikasi ACLC KPK RI dan anggota Prof Suyadi Dosen MPAI UAD dan Penyuluh Antikorupsi tersertifikasi ACLC KPK RI serta mahasiswa menyempatkan diri untuk mengunjungi beberapa kelas.
“Kami memilih SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta karena berhasil menjadi sekolah unggulan dari KPK RI kaitannya dengan pelaksanaan praktik baik Pendidikan antikorupsi kata Suyitno.
Dia memaparkan, siswa dikenalkan literasi berupa kartu integritas yang menjelaskan tentang tokoh integritas dan tokoh koruptor. KH Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah rela melelang perabotan rumah tangganya senilai 4.000 gulden, setara sekitar Rp 28 juta pada nilai tukar tahun 2002, demi menggaji guru dan mempertahankan operasional sekolah yang didirikannya.
Pengorbanan ini menjadi contoh nyata bahwa integritas tidak semata-mata dibentuk melalui jabatan formal, tetapi justru tumbuh dari keikhlasan pribadi dan semangat memberi untuk kepentingan umat.
“Hal ini sejalan dengan nilai-nilai antikorupsi yang hendak ditanamkan sejak dini melalui pendekatan pendidikan mendalam. Program ini tidak hanya menekankan aspek literasi dan numerasi, tetapi juga memuat nilai karakter, kejujuran, dan tanggung jawab sosial, sebagaimana dicontohkan KH Ahmad Dahlan dalam perjuangannya,” bebernya.
SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Jawa Tengah punya hak cipta inovasi terkait integritas dengan kartu M1Smart Card. Kartu yang tak sekadar menjadi identitas siswa, melainkan juga alat pendidikan karakter dan penguatan digitalisasi sekolah.
Kartu ini memiliki tiga fungsi utama sebagai identitas siswa, alat bayar elektronik dengan saldo maksimal Rp15.000, dan alat presensi digital yang terhubung langsung ke smartphone orang tua.
"Kartu ini adalah bagian dari upaya membangun budaya antikorupsi dan transparansi sejak usia dini. Dengan Motto Muhammadiyah 1 Ketelan Elementary School, Surakarta: Religious, Smart, Healthy, and Creative," jelas Sri Sayekti.
Menurut Sayekti, dengan sistem ini, orang tua bisa memantau langsung aktivitas anak-anak mereka setiap hari. "Jika dikembangkan dengan teknologi deep learning, ini akan makin memperkuat integritas siswa di era digital," imbuhnya.
Selain inovasi kartu pintar, sekolah juga aktif menjalankan program literasi dan numerasi setiap pagi. Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum Imam Priyanto menerangkan bahwa buku-buku hibah dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) digunakan dalam kegiatan perpustakaan dan kegiatan literasi tematik.
“Setiap pagi, siswa membaca buku antikorupsi. Petugas perpustakaan menyusun jadwal kunjungan dan peminjaman. Ini penting agar anak-anak terbiasa dengan nilai kejujuran dan tanggung jawab,” ujarnya.
Sementara itu, guru PPKn/Pancasila Tri Yuniarti menyatakan bahwa mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi dalam pembelajaran di kelas.
"Kita ajarkan lewat praktik langsung dan diskusi yang relevan. Ini akan semakin efektif bila pendekatannya berbasis deep learning dan refleksi nilai Pancasila," tuturnya.
Dengan menggabungkan teknologi, literasi, dan pendidikan karakter, sekolah yang berdiri sejak 1935 ini pelopor sekolah dasar yang tidak hanya unggul akademik, tetapi juga berdaya saing dalam membangun integritas anak bangsa. (Sofyan)
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
TRADISI KROBONGAN Oleh: Aris Prihatin SMPN 1 Manyaran, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Aris Prihatin Masyarakat J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
-
GENERASI KEDUA (LULUSAN) MASA CORONA Oleh: M. Nur Salim, SH. M.Pd Guru PPKn dan Kepala Sekolah SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Yogyakarta ...
-
Menikmati makan gendar pecel di Gazebo. Watu Plenuk Mutiara Wisata Perbatasan Weru–Ngawen yang Menyuguhkan Alam, Kuliner, dan Kedamaian Gunu...


Tidak ada komentar: