Menjadi Guru dan Dosen Kreatif, Inovatif, Produktif, dan Inspiratif bagi Generasi Z Era Digital

    Oleh: Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.

    Dosen PBSI FKIP UNS, Ketua Umum ADOBSI, dan Pegiat LIterasi Arfuzh Ratulisa

    Email: rohmadi_dbe@yahoo.com/Youtube: M Rohmadi Ratulisa

    Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.


    "Kawan, hati bergetar melihat senyuman yang merasuk ke dalam dada saat melihat anak-anak rajin berliterasi dengan Ratulisa (rajin menulis dan membaca) untuk membuka ruang imajinasi dan kreatif yang dimilikinya".


           Masih ingat suasana seperti ini, saat guru & dosen masuk kelas, semua peserta didik duduk manis, tangannya di meja (sedeku), sambil menundukkan kepala tidak berani menatap ke gurunya, sampai terdengar suara “Selamat pagi anak-anak atau Selamat siang. Pagi  Bu (secara serempak semua peserta didik menjawab bersama-sama sambil tetap duduk manis dan tangannya tetap sedeku di meja). Kondisi seperti itulah yang terbayang dalam benak kita untuk persipaan pembukaan pembejaran era kolonial zaman dahulu. Kondisi tersebut berbeda jauh dengan era milenial, dan tentu lebih berbeda lagi dengan situasi dan kondisi guru-guru milenial yang menjadi guru bagi anak-anak generasi Z, yakni yang dilahirkan sekiatr tahun 1997-2012, atau berumur sekitar 11-26 tahun sekarang ini. Perbedaan situasi tersebut dikarenakan perbedaan zaman, dan perkembangan teknologi serta situasi terkini yang menyertai kelahiran generasi colonial, milenial, dan anak-anak generasi Z yang saat ini sedang mengikuti Pendidikan di sekolah Bapak dan Ibu guru mengajar. 

           Anak-anak generasi Z ini memiliki karakteristik multitasking dan serba ingin tahu karena sejak lahir sudah dikenalkan atau bahkan mengenal keterbukaan dan kelimpahan data informasi berbasis teknologi. Berbagai fakta dan data empirik dapat dilihat anak-anak generasi Z tersebut sejak kecil sudah dapat menelusuri berbagai informasi melalui jelajah literasi digital, baik itu difasilitasi oleh kedua orang tua atau bermain sendiri untuk memanfaatkan perangkat yang dimilikinya. Kondisi ini tentu saja menarik untuk menjadi perhatian khusus bagi kedua orang tua dan guru-guru abad XXI di sekolah, baik formal maupun nonformal. Orang tua harus bersikap bijak dan bertindak cerdas untuk mengawasi, memgontrol, dna menemani anak-anak generasi Z bermain dan mengunakan perangkat teknologi yang dapat digunakan untuk mengakses ke seluruh jelajah semesta dunia maya ke seluruh dunia. Tidak kalah penting bahawa guru yang mendampingi belajar anak-anak generasi Z di sekolah atau pun di rumah harus benar-benar melek literasi digital dan menguasai keterampilan mengajar abad XXI dan enam literasi dasar sebagai bekal untuk mendampingi anak-anak generasi Z belajar. Semua pengawasan dan kontrol orang tua, guru, dan dosen tersebut sebagai antisipasi agar tidak berdampak negatif terhadap penggunaan perangkat teknologi yang dimilikinya.

      Guru & dosen abad XXI yang mendampingi generasi Z belajar di kelas dan luar kelas harus menguasai 7 keterampilan utama sebagai guru & dosen abad XXI, yakni: (1) berpikir kreatif untuk menemukan berbagai ide kekinian dan sesuai dengan konteks pembelajaran peserta didik, (2) berpikir kritis untuk menemukan masalah dan menemukan solusi yang terbaik dan efektif untuk menyelesaikannya, (3) terampil berbicara bahasa Indonesia, daerah, dan asing sehingga dapat memilki keterampilan berbicara yang aktif dan komunikatif dalam multikonteks yang dihadapinya, (4) terbiasa bekerja secara kolaboratif untuk mampu beradaptasi dalam perbedaan dan kebhinekaan yang ditemuinya, (5) terampil memahami dan menguasai teknologi informasi secara aktif dan produktif, (6) memiliki kompetensi untuk berkarya dan menghasilkan karya nyata yang dapat menjadi pembeda dari yang lain, (7) memiliki kreativitas dan inovasi tiada henti yang mampu menginspirasi multigenerasi NKRI sepanjang masa. Ketujuh keterampilan tersebut harus dimiliki, dipahami, dilatih, dibiasakan, dibagikan, dan diabadikan sepanjang hayat untuk kemaslahatan guru-guru abad XXI sebagai bagian khalifah yang berbagi ilmu bagi seluruh generasi Z di semesta ini. Keberanian untuk terus mencoba, berlatih, menyelesaikan masalah tanpa masalah, belajar dan membelajarkan diri berbasis proyek bersama peserta didiknya secara terus-menerus tentu akan menjadi salah satu setrategi penguasaan dan  penguatan keterampilan mengajar guru-guru abad XXI yang kreatif, inovatif, produktif, dan inspiratif. Hal ini akan lebih terarah dan terkontrol secara efektif apabila guru & dosen abad xix terus dilakukan supervisi pendidikan sebelum dan sesudah mengajar untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran inovatif yang ditunjukkan.  

      Kebebasan menyampaikan ide kreatif dan inovasi tiada henti bagi para peserta didik generasi Z harus dapat dikendalikan dengan penguasaan pengetahuan dan karakter yang kuat melalui penguasaan enam literasi dasar bagi generasi Z dan guru-gurunya. Enam literasi dasar ini merupakan kesepakatan forum ekonomi dunia tahun 2015 bersama-sama dengan pengausaan ketrampilan abad XXI. Enam literasi dasar tersebut antara lain: (1) menulis membaca, yang sering saya gaungkan dengan ayo berliterasi dengan Ratulisa (rajin menulis dan membaca) untuk multigenerasi NKRI, (2) numerik, untuk keterampilan berhitung dan berwirausaha, (3) digital, sebagai bekal pengetahuan dan penguasan perangkat digital yang menyertahi zaman generasi Z, (4) keuangan, sebagai bekal untuk menjadi wirausaha dan profesi berbagai bidang lainnya, (5) sains, sebagai bentuk penguasan pengetahuan yang beragam sebagai ilmu pengetahuan, dan (6) budaya dan kewargaan, sebagai bentuk penguatan dna pembentukan karakter yang baik dan loyalitas, nasionalis, dan berintegritas bagi multigenerasi NKRI sebagai generasi Z yang tersebar di 38 provinsi NKRI. Semangat untuk terus belajar dan membelajarkan diri guru dan dosen abad XXI ini harus terus dilatih, difasilitasi, dan diberikan ruang kreatif dan imajinatif bagi guru & dosen abad XXI dan  multigenerasi Z untuk dapat beradaptasi dengan cepat. 

      Guru dan dosen abad XXI yang mengajar generasi Z akahirnya harus terus dilatih dan mau berlatih untuk terus berpikir kreatif dan inovatif baik dalam pembelajaran maupun di luar pembelajaran. Hal ini sebagai bentuk upaya dan strategi pengembangan diri untuk mau berubah, bergerak, dan menggerakkan sayap-sayap kesemestaan sebagai guru dan dosen abad XXI yang menemani belajar anak-anak generasi Z. Semangat diri untuk membentuk kelompok-kelompok diskusi dnegan sejawat, bersama peserta didik, bersama kolega-kolega guru di dalam dan mancanegara harus terus dilaksanakan secar periodik. Guru dan dosen abad XXI juga harus diajak untuk melakukan berbagai pengalaman terbaik dan juga yang kurang tepat dalam pembelajaran kreatif dan inovatif abad XXI, baik di kelas maupun di luar kelas secara komprehensif. Semua proses pembelajaran secara mandiri terus dilakukan, difasilitasi pemerintah juga terus diberikan maka sebagai sosok guru dan dosen abad XXI harus terus menjadi teladan untuk menjadi guru dan dosen abad XXI yang kompeten, profesional, kreatif, inovatif, produktif, dan inspiratif. Dengan demikian, dapat ditegaskan kembali bahwa menjadi guru dan dosen itu profesi yang mulia dunia akhirat untuk terus beramal jariyah, berbagi ilmu yang bermanfaat, dan menjadi anak soleh dan solikah sepanjang masa sambil terus berliterasi dengan ratulisa di beranda istana arfuzh ratulisa tercinta dengan ditemani teh lemon sepanjang senja, saat mulai menuju ke peraduannya.

    “Kawan, belantara rindu mimpi dan imajinasi akan terus mengalunkan nada-nada indah memesona saat senja mulai tiba dan merangkak menuju istana bersinggasana buku dan bertahta sayap-sayap kesemestaan sepanjang masa”.

    Kota Hat Yai, Thailand Selatan, 7 Juni 2023

    Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta Periode Muktamar 48.

    Dua Ribu Warga Muhammadiyah Bakal Hadiri Pengukuhan PDM dan PDA Kota Solo

    Solo- majalahlarise.com -Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed, Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dijadwalkan hadir dan memberikan tausiyah kebangsaan dalam Resepsi Pengukuhan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Solo periode Muktamar 48 (2022-2027), Rabu malam (7/6/2023) di Wisma Batari, Solo.

    Panitia Pemilihan (Panlih) PDM Kota Surakarta, Dr. Mohamad Ali, menjelaskan kegiatan resepsi akan dihadiri di atas dua ribu warga Muhammadiyah. Selain itu, Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, pejabat Muspida Kota Surakarta, dan berbagai kalangan Pimpinan Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam juga diundang dalam acara tersebut.

    “Pengukuhan PDM dan PDA Kota Surakarta dilakukan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah dan Tausiyah Kebangsaan disampaikan oleh Prof. Dr. Abdul Mu’ti, Sekretaris PP Muhammadiyah,” jelasnya.

    Baca juga: HMPS PGSD UNISRI Peduli Pendidikan

    Mohamad Ali menambahkan rangkaian acara dimulai dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al Quran, kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya, Sang Surya, dan Mars Aisyiyah. Prakata dari Ketua PDM Kota Surakarta periode Muktamar 47, K.H. Drs. Subari. Acara dilanjutkan dengan prosesi pengukuhan PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) dan PDA (Pimpinan Daerah Aisyiyah) Kota Surakarta periode Muktamar ke-48 (2022-2027). 

    Pidato Iftitah disampaikan oleh ketua PDM Kota Surakarta periode Muktamar 48, Drs. K.H. Anwar Sholeh, M.Hum. Agenda berikutnya adalah sambutan Wali Kota Surakarta dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah. Tausiyah kebangsaan disampaikan oleh Profesor Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed., Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 

    “Semoga acara pengukuhan berjalan lancar dan dapat mengemban amanat dengan sukses serta mendapatkan ridha dari Allah Swt,” harapnya.

    Mohamad Ali berharap kepengurusan PDM dan PDA Kota Surakarta terpilih mampu bekerja keras, ikhlas, lugas dengan penuh totalitas, berhikmah untuk memajukan dakwah Muhammadiyah. 

    “Semoga kepengurusan terpilih juga memberikan ruang yang lebih luas bagi kalangan muda untuk berkiprah dalam persyarikatan Muhammadiyah,” tandasnya. (Sofyan)

    Baca juga: Mimpi dan Imajinasi sebagai Guru Kompeten dan Profesional dalam "Marketplace" Guru Indonesia Abad XXI 

    Mahasiswa yang tergabung di HMPS PGSD UNISRI saat mengajar di rumah belajar.


    HMPS PGSD UNISRI Peduli Pendidikan

    Solo- majalahlarise.com -Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (HMPS PGSD) Universitas Slamet Riyadi laksanakan program Peduli Pendidikan yang ada di desa Hadiluwih, kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen. 

    Setelah melaksanakan pengabdian  masyarakat di desa tersebut pada 18 dan 19 Maret 2023, berupa kegitan sosialiasasi kewirausahaan dengan ibu-ibu PKK mengenai krupuk jamur, digital marketing dengan karang taruna setempat, edukasi dengan anak-anak sekolah mengenai pembiasaan positif baik di rumah dan di sekolah, serta pembagian sembako kepada lansia dan keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah, sehingga akhirnya HMPS PGSD mendapatkan hasil analisis bahwa anak-anak di desa tersebut membutuhkan perhatian lebih terkait pendidikan. 

    Oleh karena itu, Della Agata selaku ketua HMPS PGSD 2022/2023 menginisiasi gerakan "Rumah Belajar", kegiatan ini anak - anak di desa tersebut akan difasilitasi les gratis pengajarnya adalah seluruh anggota HMPS PGSD UNISRI, yang dilaksanakan di balai desa Hadiluwih, setiap jam 14.00 - selesai. Dalam setiap kegiatan yang berlangsung, selalu dibersamai oleh Divisi Pengabdian Masyarakat, selaku koordinator dan penanggung jawab. 

    Sontak dengan adanya hal tersebut, RT, RW, dan masyarakat setempat merasa senang karena HMPS PGSD dapat membantu desa Hadiluwih lebih maju lagi dalam hal pendidikan. 

    HMPS PGSD UNISRI saat foto bersama anak-anak desa.

    Baca juga: Mimpi dan Imajinasi sebagai Guru Kompeten dan Profesional dalam "Marketplace" Guru Indonesia Abad XXI 

    Tak terasa kegiatan ini telah berlangsung selama 3 bulan, rekan-rekan HMPS PGSD pun merasa senang dan bangga dapat sedikit mendedikasikan waktunya untuk kebermanfaatan bersama anak-anak di desa Hadiluwih dengan ilmu yang masih seadanya karena kami pun masih menimba di perguruan tinggi dan berharap sedikit dari ilmu yang kami miliki dapat bermanfaat untuk orang lain, tanpa menghiraukan panjangnya perjalanan menuju desa tersebut yang ditempuh kurang lebih 1,5 jam.

    "Kesempatan dan peluang baik seperti ini tidak terjadi setiap saat, maka lakukan segala kegiatan dengan penuh semangat dan rasa ikhlas, niscaya keberhasilan akan melekat pada diri kita. Sebagai calon pendidik yang profesional, hendaknya dapat memberi teladan dan bermanfaat pada sekitarnya," terang Della Agata. (Sofyan)

    Baca juga: Pelepasan 196 Siswa Kelas IX SMPN 2 Giritontro Tahun 2023 Berjalan Khidmat dan Sukses

    Mimpi dan Imajinasi sebagai Guru Kompeten dan Profesional dalam "Marketplace" Guru Indonesia Abad XXI 

    Oleh : Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum. 

    Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

    Email:rohmadi_dbe@yahoo.com/ Kanal Youtube: M Rohmadi Ratulisa

    Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum. 


           "Guru merupakan profesi mulia dunia dan akhirat sebagai pekerja lillahitaalla (plt) sepanjang masa".

           Saat kebijakan guru honorer di sekolah negeri  ditiadakan dan peluang menjadi guru terbuka untuk sarjana kependidikan dan nonkependidikan, maka lulusan FKIP, IKIP, STKIP dan Institut Keguruan baik PTN dan PTS menjadi berkurang peluang kerja untuk mengabdikan diri sebagai guru honorer di sekolah negeri. Mimpi dan imajinasi para calon guru baru ini untuk dapat jadi guru honorer atau PNS yang profesional dan kompeten sudah tertutup sejak pemerintah memberlakukan status PPPK bagi para guru honorer yg sudah mengabdi selama ini. Persaingan untuk mendapat lowongan guru di sekolah negeri dan swasta sekarang pun menjadi rebutan. Oleh karena itu, Mas Mentri Pendidikan mengeluarkan kebijakan "Marketplace". Bagi guru Indonesa era digital untuk membuka ruang bersaing dan bersanding dalam kompetisi abad XXI. Meskipun pro dan kontra kebijakan pemerintah ini diharapkan dapat mengatasi pemerataan, peluang, dan  kompetesi yang sehat untuk menjadi guru profesional dan kompeten abad XXI yang unggul, kreatif, inovatif, produktif, dan inspiratif. 

           Kompetensi guru profesional abad XXI harus benar-benar disiapkan oleh LPTK atau FKIP, atau kampus-kampus penyelenggara program studi pendidikan secara efektif dan profesional. Kampus sebagai penyelenggara pendidikan harus terus melakukan evaluasi diri, bukan sekadar peringkat akreditasi sebagai tolok ukur mutu tetapi juga pembekalan kompetensi hardskill dan softskill yang berimbang dengan penguasaan materi, media inovatif, laboratorium keilmuan, dan laboratorium microteaching yang memadai. Hal ini sebagai wujud pembekalan kompetensi dalam persaingan global abad XXI dan era digital yang mengiringi lahirnya calon-calon guru abad XXI. Keberadaan kampus sebagai penyelenggara pendidikan pelatihan guru (PPG) juga harus lebih selektif dalam penerimaan dan melakukan evaluasi secara ketat dalam pelaksanaan pembelajaran dan ujian akhir. Dengan demikian diharapkan sarjana pendidikan  atau pun nonkependidikan dengan sertifikat pendidik betul-betul layak, profesional, dan kompeten untuk bersaing dalam "marketplace" yang digaungkan dalam kompetesi guru abad XXI. 

           Abad XXI dan era digital menjadi salah satu wujud perkembangan zaman yang memaksa semua produk dan tenaga kerja  dikompetisikan melalui "platform" digital. Artinya mau tidak mau, semua calon guru siap dan tidak siap harus "melek" literasi digital sebagaimana disepakati dalam forum ekonomi dunia bahwa generasi abad XXI harus menguasai keterampilan abad XXI, yaitu formula 4K: berpikir kritis, berpikir kreatif, komunikatif, dan kolaboratif. Selain itu, calon guru abad XXI harus menguasai 6 literasi dasar, yakni   (1) literasi menulis dan membaca, (2) literasi numerik, (3) literasi digital, (4) literasi sains, (5) literasi keuangan, (6) literasi budaya dan kewargaan. Penguasan keterampilan 4K dan 6 litersasi dasar tersebut diharapkan dapat menjadi modal untuk meningkatkan kompetensi hardskill dan softskill serta berliterasi bersama peserta didik dengan Ratulisa (rajin menulis dan membaca) secara berkelanjutan dalam berbagai konteks pembelajaran abad XXI. 

          Akhirnya calon guru dan guru abad XXI harus dapat adaptif dan menerima persaiangan dalam kompetisi sebagai guru abad XXI melalui "marketplace" dengan peningkatan kompetensi hardskill, softskill, dan keterampilan abad XXI agar siap dengan segala tantangan dan peluang menjadi guru abad XXI era digital. Semangat untuk menjadi teladan bagi peserta didiknya melalui kreativitas, inovasi, karya-karya literasi abad XXI bersama di istana Arfuzh ratulisa (rajin menulis & luar biasa), dan upaya untuk terus membangun jejaring pembelajaran dalam dan luar negeri harus terus dilaksanakan secara berkelanjutan. Semangat untuk menjadi guru kreatif, inovatif, produktif, dan inspiratif abad XXI era digital dan siap untuk bergerak dan menggerakkan semua kompetensi diri dengan beradaptasi dan akselerasi diri merupakan kunci sukses menjadi guru adaptif sepanjang zaman yang akan mampu memenangi kompetisi dalam "marketplace" Guru Indonesia. 

           "Bergerak dan menggerakkan potensi diri untuk meningkatkan kualitas secara berkelanjutan melalui proses berliterasi dengan Ratulisa  di istana Arfuzh tercinta untuk kemaslahatan umat sepanjang hayat"

    Pattaya, Thailand Utara, 3 Juni 2023

    Perwakilan siswa kelas IX saat menyampaikan kata pamitan.


    Pelepasan 196 Siswa Kelas IX SMPN 2 Giritontro Tahun 2023 Berjalan Khidmat dan Sukses

    Wonogiri- majalahlarise.com -Ratusan siswa kelas IX dan para wali siswa nampak berduyun-duyun hadir di Rumah Makan Sumber Mirah Suci Pracimantoro, Sabtu, 3 Juni 2023 pukul 07.30 WIB. Dengan berpakaian kebaya bagi para siswi dan berpakaian jas para siswa berkumpul dalam rangka menghadiri pelepasan siswa-siswi kelas IX SMPN 2 Giritontro tahun 2023.

    Acara yang dimulai kurang lebih pukul 08.00 WIB tersebut nampak dihadiri oleh Camat Giritontro, Kapolsek Giritontro Danramil, Komite sekolah dan para tamu undangan yang lain. Sebelum acara dimulai para tamu disuguhi karawitan yang dibawakan oleh para siswa-siswi sekolah setempat. 

    Ketua Panitia Slamet, S.Pd dalam laporannya menyampaikan jumlah siswa yang dilepas tahun ini jikalau semuanya lulus berjumlah 196 siswa. Kepala sekolah Sarno,S.Pd.M.Pd dalam sambutanya sangat berharap seluruh siswa nanti lulus 100 persen dan semuanya bisa melanjutkan ke jenjang SMA/ SMK yang dipilih agar kelak menjadi pemuda pemudi yang bermanfaat bagi Nusa bangsa dan agamanya. 

    Dalam kesempatan tersebut Sukatmo, S.Pd, M.Pd mengumumkan para siswa yang berprestasi. Sebagai juara umum 1 diraih oleh Daffina Miftah Fadhila kelas IX A. Juara umum 2 Dyna Amelia Putri kelas IX A. Juara umum 3 Maya Fitri Astuti kelas IX A.

    "Para siswa berprestasi baik juara umum maupun juara kelas akan mendapatkan uang pembinaan dari sekolah,"tambahnya. (Sofyan)

    Baca juga: Tim Pengabdian Fakultas Ekonomi Unisri Berikan Pendampingan dan Pelatihan Pengrajin Kroso

    Tim Pengabdian Fakultas Ekonomi dari Prodi Manajemen dan Prodi Akuntansi Unisri Surakarta saat mendampingi dan pelatihan bagi pengrajin Kroso.


    Tim Pengabdian Fakultas Ekonomi Unisri Berikan Pendampingan dan Pelatihan Pengrajin Kroso

    Solo- majalahlarise.com -Dalam rangka meningkatkan pengelolaan manajemen dan pembukuan bagi pengrajin kroso di Desa Jeruk Sawit, Gondangrejo, Karanganyar,  Selasa lalu, Tim Pengabdian Fakultas Ekonomi dari Prodi Manajemen dan Prodi Akuntansi Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta menyelenggarakan pengabdian masyarakat di desa setempat. Demikian realese yang disampaikan oleh salah satu anggota tim pengabdian, Suharno, Jumat (2/6/2023) kepada media.

    Tim pengabdian masyarakat dari Prodi Manajemen di ketuai Dr. Edi Wibowo, SE, MM dan Tim pengabdian masyarakat Prodi Akuntansi diketuai Dr. Dewi Saptantinah, MSi, CA, Akuntan.

    "Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan tujuan mendampingi masyarakat kelompok usaha home industry  yang membuat kerajinan kroso dengan materi motivasi kewirausahaan serta pemasaran dengan memanfaatkan digital marketing, khususnya media sosial," ungkap Edi Wibowo.

    Tim Pengabdian Fakultas Ekonomi dari Prodi Manajemen dan Prodi Akuntansi Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta. 

    Baca juga: Komunikotavisual Ajak Mahasiswa DKV ISI Surakarta Beraksi di Ruang Publik Peringati Hari Lahir Pancasila

    Sementara itu, Dewi Saptantinah, menyampaikan materi cara mengelola keuangan dan  menghitung harga pokok produksi, beserta penghitungan laba rugi.

    "Pada kesempatan tersebut tim pengabdian juga memberikan bantuan peralatan untuk membuat kerajinan tersebut agar proses pembuatan  kroso agar lebih cepat dan rapi," papar Dewi Saptantinah.

    Kroso adalah kerajinan dari bambu yang digunakan untuk wadah buah-buahan seperti pisang dan sejenisnya, yang di era digital saat ini sudah mulai ditinggalkan.

    Dengan kegiatan pengabdian masyarakat dari Fakultas Ekonomi Unisri Surakarta ini diharapkan masyarakat pelaku usaha, khususnya pengrajin kroso bisa tetap eksis, semakin maju dan berkembang usahanya. (Sofyan)

    Baca juga: PDM Kabupaten Bantul Selenggarakan Peneguhan Visi dan Komitmen Anggota Masa Jabatan 2022 – 2027

    Puluhan siswa sekolah dasar sangat antusias ikut menggambar melalui beragam tema untuk menyambut peringatan hari lahirnya Pancasila lewat goresan spidol, pastel, dan pensil warna.


    Komunikotavisual Ajak Mahasiswa DKV ISI Surakarta Beraksi di Ruang Publik Peringati Hari Lahir Pancasila

    Solo- majalahlarise.com -Tampak puluhan siswa sekolah dasar sangat antusias ikut menggambar melalui beragam tema untuk menyambut peringatan hari lahirnya Pancasila lewat goresan spidol, pastel, dan pensil warna. Salah satunya seperti Natasya Citra, siswa kelas III yang senang ikut bersama-sama dengan teman satu kelasnya ikut menggambar bareng di media kertas berukuran besar yang digelar di trotoar Ngarsopuro di depan sekolah.

    Dengan tajuk Doodle Art Pancasila ini memajang 70an karya mahasiswa angkatan 2022 Prodi DKV FSRD ISI Surakarta yang dipajang berjajar di lokasi kegiatan di trotoar Ngarsopuro, Solo. Tampak goresan outline lewat tema Bhinneka Tunggal Ika, figur Proklamator Bung Karno dan Bung Hatta, Garuda Pancasila, beragam visual figur suku dan budaya Nusantara juga berdampingan dengan karya tema doodle art lainnya.

    Selain itu juga tampak serombongan siswa SD yang bersemangat ikuti salah satu rangkaian kegiatan yang digelar oleh mahasiswa Prodi DKV FSRD ISI Surakarta angkatan 2022 yang bekerjasama dengan Komunikotavisual.

    Baca juga: PDM Kabupaten Bantul Selenggarakan Peneguhan Visi dan Komitmen Anggota Masa Jabatan 2022 – 2027

    Salah satu mahasiswa, Zidane menjelaskan dengan menggunakan ruang publik di tengah kota Solo menjadi lokasi event aksi kreatif ini diharapkan sebagai media alternatif dalam merespon ruang terbuka di kawasan pedestrian Ngarsopuro, Surakarta.

    Sedangkan dalam rilisnya, Basnendar H selaku co founder Komunikotavisual mengatakan bahwa aksi kreatif ini sebagai wujud kreatifitas anak bangsa melalui karya seni di ruang publik, serta dalam mengingat Pancasila untuk selalu menginspirasi dalam menjalani kehidupan bernegara dan bermasyarakat.

    Selanjutnya oleh Kepala Sekolah SD Negeri Ketelan XII Surakarta, Siti Murniatun S.Pd., menyambut antusias kegiatan yang melibatkan siswa ini dan berharap nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya kepada siswa. (Sofyan)

    Baca juga: Inspiratif Gelar Karya Gaya Hidup Berkelanjutan SD Muhammadiyah 1 Ketelan


Top