Praktisi media sosial dan content strategist, Rizki Tanda selaku narasumber saat memaparkan materi webinar.


    UMKM Melek Digital! DnA EA Gelar Webinar Konten Hebat, Branding Kuat Bersama Rizki Tanda

    Jakarta- majalahlarise.com -Dalam upaya mendukung pertumbuhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di era digital, Dream and Action Entrepreneur Academy (DnA EA) menggelar webinar bertajuk “Konten Hebat, Branding Kuat”. Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin DnA Sharing Session, yang kali ini menghadirkan praktisi media sosial dan content strategist, Rizki Tanda, sebagai narasumber utama dengan moderator mbak Iin.

    Acara yang berlangsung secara daring melalui platform Zoom pada Senin malam, 12 Mei 2025 pukul 19.30 WIB ini, diikuti puluhan peserta dari berbagai daerah yang antusias mempelajari cara membangun citra bisnis di media sosial, menciptakan konten menarik, serta memperkuat personal branding agar usaha mereka makin dikenal luas.

    Dalam pemaparannya, Rizki Tanda menekankan kekuatan utama di era digital bukan hanya pada produk yang bagus, tetapi bagaimana pelaku usaha mampu menyampaikan cerita menarik melalui konten yang konsisten dan autentik.

    "Jangan tunggu punya kamera mahal atau studio keren. Mulai saja dari video yang sudah kamu punya. Yang penting adalah ceritanya, bukan hanya gambarnya,” ungkap Rizki.


    Ia mendorong pelaku UMKM untuk menggunakan video lama sebagai stok konten massal, dengan menyusun ulang potongan video sesuai alur cerita yang menarik. Tujuannya adalah agar penonton merasa dekat dengan brand, karena konten yang relatable akan lebih mudah diingat dan dibagikan.

    Rizki memperkenalkan rumus sederhana dalam mengemas cerita untuk konten media sosial, yaitu HOOK – VALUE – CTA.

    1. HOOK: Pembuka yang menarik perhatian, seperti pertanyaan, masalah, atau fakta mengejutkan agar orang berhenti melakukan scrolling.

    2. VALUE: Bagian utama yang berisi cerita perjuangan, proses pembuatan, atau manfaat dari produk atau jasa.

    3. CTA (Call to Action): Ajak audiens untuk melakukan tindakan, seperti follow, beli produk, atau share kontennya.

    “Kalau bisa membuat orang berhenti scroll dan merasa ‘wah, aku juga gitu!’, maka kamu sudah separuh jalan memenangkan hati mereka,” jelas Rizki.

    Webinar ini juga membekali peserta dengan strategi praktis membuat konten mentah dari aktivitas harian bisnis. Rizki menyebutkan sejumlah kegiatan yang bisa direkam dan dijadikan materi konten:

    Produksi: Proses pembuatan produk seperti memasak, merakit barang, atau mencetak.

    Packing: Menata dan membungkus barang pesanan dengan berbagai sudut pengambilan gambar.

    Pengiriman: Menunjukkan proses kurir mengambil paket atau menyiapkan barang untuk dikirim.

    Unboxing oleh Pelanggan: Momen ketika pelanggan menerima dan membuka paket.

    Penyusunan Barang: Menata produk di rak, etalase, atau display toko.

    Desain Produk: Jika memiliki elemen desain khusus, proses kreatifnya bisa jadi konten menarik.

    Pengecekan Kualitas: Menampilkan bagaimana produk dicek sebelum dikirim.

    Strategi Posting: Konsisten, Variatif, dan Sesuai Platform

    Agar konten yang sudah dibuat bisa bekerja secara optimal, Rizki menekankan pentingnya membuat kalender konten dan mengatur jadwal unggahan secara rutin.

    “Idealnya posting 3–5 video per hari, dengan variasi konten yang edukatif, inspiratif, promosi, hingga ikut tren. Jangan monoton,” ujarnya.

    Platform yang disarankan antara lain TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts, dengan memperhatikan waktu unggah saat prime time serta penggunaan caption yang kuat dan hashtag yang relevan.

    Kegiatan ini disambut antusias oleh peserta, khususnya pelaku UMKM pemula yang selama ini bingung bagaimana memulai strategi branding digital. Banyak peserta merasa termotivasi untuk langsung mempraktikkan materi yang disampaikan.

    “Baru kali ini saya paham cara bikin konten yang gak ribet tapi bisa menyentuh audiens. Terima kasih, DnA EA!” ujar salah satu peserta.

    Melalui program-program edukatif seperti ini, DnA Entrepreneur Academy berharap semakin banyak pelaku UMKM yang melek digital, berdaya saing, dan mampu memasarkan produknya secara mandiri di dunia maya. (Sofyan)


    Baca juga: Menulis Berita Berkemajuan Semudah Tersenyum, Mahad AISKA Gelar Workshop Jurnalistik

    Indri Sri Endarwati, S.E., M.M., praktisi sekaligus Owner Brand "Arsa Bouquet" memberikan pelatihan praktik pembuatan bouquet komersial.


    Bunga, Bisnis, dan Digital Marketing, Kolaborasi Workshop FE UVBN dan LKSA Panti Asuhan Putri Aisyiyah Grogol Sukoharjo

    Sukoharjo- majalahlarise.com -Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Ekonomi Univet Bantara Sukoharjo (FE UVBN) bekerja sama dengan pengelola LKSA Panti Asuhan Putri Aisyiyah Grogol Sukoharjo menyelenggarakan Workshop Kewirausahaan dengan tema "Digital Marketing untuk Bisnis Bouquet". Pelatihan diselenggarakan di Ruang Aula Panti Asuhan Aisyiyah dan melibatkan 28 anak Panti Asuhan. Minggu (11/5/2025).

    Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan keterampilan kepada anak-anak dalam mengembangkan digital marketing untuk bisnis bouquet yang unik dan kreatif. Anggota tim pengabdian yang terlibat dalam kegiatan yaitu Salman Faris Insani, S.E., M.M. (sebagai ketua) Dr. Ariyani Wahyu Wijayanti, S.E., M.M. (sebagai anggota) dan Indri Sri Endarwati, S.E., M.M. (sebagai praktisi), serta Giri Ayuni Sekar Tanjung (mahasiswiFE UVBN) dan Anis Sri Hastuti (mahasiswi FE UVBN).

    Pada sesi pertama, Dosen Fakultas Ekonomi, Salman Faris Insani, S.E., M.M., hadir sebagai pemateri untuk digital marketing. Ia membagikan pengetahuan dan pengalamannya dalam mengelola bisnis secara efektif dan efisien. Salman juga memberikan tips dan trik praktis melalui materi digital marketing untuk generasi Z.

    Peserta workshop menunjukkan hasil bouquet buatannya.


    Di sesi berikutnya, Indri Sri Endarwati, S.E., M.M., praktisi sekaligus Owner Brand "Arsa Bouquet" memberikan pelatihan praktik pembuatan bouquet komersial. Dalam sesi ini, peserta diajarkan cara membuat bouquet yang menarik dan kreatif sehingga memiliki nilai ekonomi tinggi. Dr. Ariyani Wahyu Wijayanti, S.E., M.M, Giri Ayuni Sekar Tanjung dan Anis Sri Hastuti ikut terlibat aktif dalam hal asistensi di sepanjang pelatihan.

    Dr. Ariyani Wahyu Wijayanti, selaku koordinator kegiatan dari pihak FE UVBN, menyampaikan bahwa tema “Bunga, Bisnis, dan Digital Marketing” merupakan perpaduan dari tiga elemen penting dalam workshop ini: bahan dasar berupa bunga, orientasi kewirausahaan, dan pendekatan digital marketing yang relevan bagi generasi Z. Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan inspirasi dan keterampilan baru bagi para peserta dalam memasarkan produk secara digital.


    Hj. Siti Parini, S.Ag., Kepala LKSA Panti Asuhan Putri Aisyiyah, juga mengungkapkan harapannya agar workshop ini bermanfaat dan berdampak positif bagi anak-anak panti. Ia berharap pengetahuan yang diperoleh bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari maupun sebagai bekal dalam meniti karier atau membuka usaha sendiri.

    Salah satu peserta, Irma, menyampaikan antusiasmenya. “Saya sangat senang mengikuti pelatihan ini. Saya jadi tahu bagaimana cara memulai pemasaran dengan menggunakan media digital. Selain itu, kami juga bisa langsung mempraktikkan apa yang kami pelajari," ungkapnya. (Sofyan)


    Baca juga: Menulis Berita Berkemajuan Semudah Tersenyum, Mahad AISKA Gelar Workshop Jurnalistik

     

    Narasumber Jatmiko mengajak peserta untuk berani menjadi jurnalis warga.

    Menulis Berita Berkemajuan Semudah Tersenyum, Mahad AISKA Gelar Workshop Jurnalistik

    SOLOmajalahlarise.com -Menulis berita kini tak lagi eksklusif milik wartawan. Siapa pun bisa menjadi pewarta, termasuk para mahasantri Mahad Universitas ‘Aisyiyah Surakarta (AISKA). Hal inilah yang menjadi semangat dalam Workshop Jurnalistik bertajuk “Menulis Berita Berkemajuan Semudah Tersenyum” yang digelar di Ruang Kuliah Mahad AISKA, Senin (12/5/2025).

    Kegiatan yang diikuti oleh 38 mahasantri tersebut berlangsung di Jalan Drenges IV, Mangkubumen, Laweyan, Surakarta. Workshop bertujuan mengasah keterampilan menulis berita dan meningkatkan kualitas konten blog pribadi para peserta.

    Direktur Mahad AISKA, Imam Muqoyyadi, dalam sambutannya menyampaikan  kegiatan ini penting untuk menggali potensi mahasantri dalam dunia kepenulisan. “Workshop ini merupakan kesempatan yang sangat bagus untuk mengembangkan potensi menulis mahasantri yang banyak prestasinya. Harapannya, mereka punya blog dan turut aktif menulis jurnal,” ujarnya.

    Sebagai narasumber, Dwi Jatmiko kontributor penulis terbaik pertama tahun 2021 sekaligus Pimpinan Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani Solo. Dalam materinya, Jatmiko mengajak peserta untuk berani menjadi jurnalis warga.

    “Menulis berita semudah tersenyum. Ini zaman ketika siapa saja bisa menjadi pewarta. Tak perlu jadi wartawan dulu untuk melaporkan peristiwa di sekitar kita,” jelas Jatmiko, sembari menegaskan pentingnya keberanian dan rasa ingin tahu dalam menggali informasi saat wawancara.

    Ia juga menuturkan jurnalisme warga bisa menjadi alternatif segar di tengah kejenuhan terhadap berita-berita arus utama. “Kadang jurnalisme konvensional terasa monoton. Citizen journalism menawarkan sudut pandang baru yang lebih dekat dengan realitas warga,” imbuhnya.

    Jatmiko juga mengupas prinsip dasar dalam penulisan berita, nilai berita. “Bad news is good news. Tabrakan di tol lebih layak diberitakan dibanding lalu lintas yang lancar. Di sanalah letak nilai beritanya,” tuturnya sambil tersenyum, mengajak peserta berpikir kritis dan peka terhadap kejadian sehari-hari.

    Salah satu peserta, Naufal, mengaku mendapatkan wawasan baru dari pelatihan tersebut. “Kegiatannya sangat menginspirasi. Saya jadi paham bagaimana menulis berita yang baik dan benar. Harapannya tulisan kami ke depan akan semakin berkualitas,” ungkapnya.

    Melalui workshop ini, Mahad AISKA menunjukkan bahwa menulis adalah keterampilan dasar yang mampu membentuk karakter, menyuarakan kebenaran, sekaligus menjadi ladang kontribusi nyata bagi kemajuan peradaban. (Sofyan)


    Baca juga: Menguatkan Ikatan Hati, Menjemput Sukses, SD Muhammadiyah PK Banyudono Gelar Spiritual Building Training dan Doa Bersama Siswa Kelas VI dan Orang Tua


    Dua Dosen DKV ISI Surakarta saat diskusi memaparkan esensi logo terkait city branding dan tahapan merancang dari ide gagasan sampai implementasinya di Pemkab Sragen.


    Dampingi Inisiasi Logo City Branding, Dua Dosen DKV ISI Surakarta Dampingi Pemkab Sragen

    Sragen- majalahlarise.com -Suasana diskusi terlihat dengan diawali presentasi tiap perancang untuk memaparkan proses dari ide gagasan sampai desain logo. Kemudian sesi selanjutnya berupa diskusi dengan didampingi dan review hasil desain logo oleh kedua akademisi selaku narasumber.

    Dua dosen tersebut, yakni Ipung Kurniawan Yunianto dan Basnendar Herry Prilosadoso yang memaparkan esensi logo terkait city branding dan tahapan merancang dari ide gagasan sampai implementasinya.

    Bertempat di ruang rapat kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen,  tampak belasan penggiat seni dan komunitas Sragen berkumpul untuk membahas dan merancang logo city branding. Kegiatan yang diselenggarakan pada Selasa, 6 Mei 2025 ini melibatkan narasumber dari dosen Prodi DKV FSRD ISI Surakarta sebagai mentoring, sekaligus kurator desain logo.

    Mengingat betapa pentingnya sebuah logo sebagai bagian dari city branding sebuah wilayah, maka Pemerintah Kabupaten Sragen menginisiasi perancangan logo tersebut.

    Menurut Johnny Aryawan selaku Kabid Pembinaan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sragen yang memimpin kegiatan ini menjelaskan pembuatan city branding menindaklanjuti gagasan Bupati Sragen Sigit Pamungkas yang ingin mengeksplorasi warisan budaya kepurbaan di situs Sangiran sebagai inspirasi untuk memperbaharui ikon daerah Kabupaten Sragen. 

    Bupati Sragen sebelumnya telah mengenalkan slogan atau tag line daerah yang baru yakni ‘’Sragen, The Land of Java Man’’.  Slogan ini kemudian ditindaklanjuti dengan membuat City Branding Kabupaten Sragen.  ‘’Pembuatan City Branding logo type dan logo gram berangkat dari tag line Sragen The Land of Java Man, dan mengeksplorasi sejarah manusia purba dan peradabannya yang hadir di Sangiran Sragen,’’ kata Johny. 

    Sedangkan Ipung Kurniawan Yunianto dalam rilisnya menyebutkan bahwa melalui kegiatan ini diharapkan menghasilkan logo city branding yabg dapat merepresentasikan keberadaan Sragen kedepannya, selain itu sebagai akademisi sangat mendukung baik inisiasi pelibatan dunia kampus dalam proses perancangan logo ini ungkapnya.

    Dari hasil kurasi tahap I dan review desain logo ini akan dimaksimalkan kembali dari karya yang sudah dirancang oleh penggiat seni dan komunitas dari internal Kabupaten Sragen untuk menjadikan lebih maksimal sebagai media representasi Sragen. (Sofyan)


    Baca juga: Menguatkan Ikatan Hati, Menjemput Sukses, SD Muhammadiyah PK Banyudono Gelar Spiritual Building Training dan Doa Bersama Siswa Kelas VI dan Orang Tua

    Kegiatan Spiritual Building Training dan Doa Bersama untuk siswa kelas VI dan para wali murid.


    Menguatkan Ikatan Hati, Menjemput Sukses, SD Muhammadiyah PK Banyudono Gelar Spiritual Building Training dan Doa Bersama Siswa Kelas VI dan Orang Tua


    Boyolali- majalahlarise.com -Sebuah momen spiritual yang menggetarkan hati dan memperkuat jalinan kasih antara orang tua dan anak terlukis indah di Masjid Assyiroj, Banyudono. SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Banyudono sukses menyelenggarakan kegiatan Spiritual Building Training dan Doa Bersama untuk siswa kelas VI dan para wali murid. Senin (10/5/2025) Kegiatan ini bukan hanya menjadi agenda rutin menjelang ujian akhir, tetapi juga menjadi ruang penguatan emosional dan spiritual dalam menyambut fase penting kehidupan siswa.

    Mengangkat tema “Kuatkan Bangunan Ikatan Hati Antara Orang Tua dan Anak Menuju Sukses, Orang Tua Guru adalah Sahabatku”, acara ini diikuti oleh 86 siswa kelas VI beserta orang tua mereka. Nuansa kekeluargaan dan haru begitu terasa sejak awal kegiatan dimulai, menggambarkan keintiman hubungan antara rumah dan sekolah dalam mendidik generasi masa depan.

    Hadir sebagai narasumber utama, Ustadzah Rohmah, S.Pd., Kepala MI Muhammadiyah PK Boyolali, membawakan tausiyah dengan penuh kelembutan dan kedalaman makna. Dalam penyampaiannya, beliau menekankan pentingnya peran tiga pilar utama dalam pendidikan anak: orang tua, guru, dan kekuatan doa.

    “Kesuksesan seorang anak tidak semata-mata ditentukan oleh nilai rapor atau prestasi akademik. Doa orang tua yang tulus, cinta yang tak bersyarat, dan bimbingan guru yang ikhlas akan menjadi cahaya dalam perjalanan hidup anak,” ungkapnya, disambut isak haru dari sebagian wali murid.

    Kegiatan ini juga menjadi momentum refleksi dan penyatuan hati. Satu per satu, para orang tua diajak untuk duduk berhadapan dengan anak mereka, saling memandang dan mengungkapkan harapan, maaf, serta doa. Tangis haru pecah, pelukan erat mengalirkan kasih sayang yang kadang tertahan oleh kesibukan harian.

    Kepala SD Muhammadiyah PK Banyudono, Pujiono, S.Si., M.M., dalam sambutannya memberikan apresiasi mendalam atas dukungan semua pihak. Ia menekankan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama yang membutuhkan keterlibatan penuh keluarga dan sekolah.

    “Di era digital dan penuh tantangan ini, sinergi antara sekolah dan orang tua adalah kunci membentuk generasi unggul yang tak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak dan tangguh secara spiritual,” ujarnya.

    Kegiatan ini semakin bermakna dengan pendampingan langsung dari para wali kelas VI: Ibu Putri Endriastuti, S.Pd. (Kelas VI A), Ibu Anggun Wicaktini, S.Pd. (Kelas VI B), dan Ibu Siti Nurrohnah, S.Pd. (Kelas VI C). Mereka tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga memberi semangat kepada siswa yang tengah bersiap menghadapi ujian penting dalam hidup mereka.

    “Kami ingin menjadi bagian dari proses emosional anak-anak. Mereka harus tahu bahwa guru juga menyayangi mereka sepenuh hati,” ujar Ibu Siti Nurrohnah dengan mata berkaca-kaca.

    Puncak acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin secara khidmat. Suasana masjid mendadak senyap, hanya lantunan doa yang mengalun penuh harapan. Tangis dan air mata kembali jatuh, kali ini sebagai bentuk ketundukan kepada Allah atas segala ikhtiar yang telah dilakukan.

    Salah satu orang tua siswa, Hartanto, mengaku sangat tersentuh dengan kegiatan ini. “Kami jadi tersadar, betapa pentingnya mendoakan dan hadir secara utuh dalam kehidupan anak. Acara ini membuka mata dan hati kami,” ungkapnya usai acara.

    Dengan penuh rasa syukur, kegiatan Spiritual Building Training & Doa Bersama ini tidak hanya memperkuat ikatan spiritual anak dan orang tua, tetapi juga membangun kesadaran kolektif bahwa kesuksesan sejati dimulai dari hati yang saling memahami dan saling mendoakan. (Sofyan)


    Baca juga: MTQ Pelajar XXXI Kabupaten Boyolali Digelar, Wabup Dwi Fajar Nirwana: Jadikan Al-Quran Sumber Kesejukan Hati

    Murid saat menunjukkan hasil praktik membuat kipas batik.


    Kreatif, Murid Kelas II SD Muhammadiyah PK Solo Membuat Kipas Batik

    Solo- majalahlarise.com -Sebanyak 82 murid kelas II SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Solo praktik membuat kipas batik. Bertempat di ruang kelas gedung sekolah, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, kreativitas, kesabaran serta ketelitian para murid, Jumat (9/5/2025).

    Koordinator tim kelas II, Lusia Wahyu Purbowati, menyampaikan membatik tidak hanya menumbuhkan cinta budaya bangsa, tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan mental. 

    "Kegiatan membatik dapat menjadi terapi yang efektif, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan suasana hati," terangnya.


    Sejalan dengan pembelajaran deep learning, kegiatan ini berfokus kepada murid untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran serta menghubungkan pengetahuan dengan pengalaman nyata. Para murid dilibatkan dalam proses pembuatan kipas batik dari mempersiapkan alat bahan hingga proses perakitan. 

    Lusia menyampaikan, kegiatan ini juga selaras dengan pembelajaran Matematika mengenal bangun datar. Bekerja sama dengan orang tua, para murid menyiapkan dari rumah kardus bekas berbentuk lingkaran dengan diameter 16 cm. Tak hanya di rumah, para murid juga mempraktikkan secara langsung membuat lingkaran berdiameter 16 cm menggunakan kertas karton sebagai penutup sisi kipas batik.

    Kegiatan inti diawali dengan menggambar motif batik yang disukai. Setiap murid diberi kebebasan berkreasi mengekspresikan pola dan warna ke dalam motif batik yang diinginkan. Tahap selanjutnya, motif batik yang selesai diwarnai ditempel di atas kardus berbentuk lingkaran yang sudah dipersiapkan dari rumah. Sebelum kedua sisi kipas direkatkan, bagian tengah kipas diberi sumpit bambu yang difungsikan sebagai gagang kipas. 

    Guru bertugas sebagai fasilitator, mendampingi murid yang memerlukan bantuan menempelkan sumpit bambu atau membantu merekatkan kedua sisi lingkaran motif batik dan alas kertas karton. 

    Salah satu murid kelas II, Raniah Marzaqah Sisna, terlihat antusias mengikuti kegiatan kali ini.

    "Pertama kalinya aku membuat kipas batik, selain belajar kekayaan budaya Indonesia, saya juga belajar menerapkan konsep lingkaran dalam kehidupan sehari-hari," ucapnya.

    Kegiatan membatik ini juga dapat menciptakan pembelajaran yang menggembirakan (joy full). Terlihat jalinan komunikasi dan kolaborasi antar murid berjalan menyenangkan hingga kegiatan berakhir. Refleksi kegiatan dilakukan dengan pemberian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berupa pertanyaan uraian terkait proses pembuatan batik kipas. (Sofyan)


    Baca juga: MTQ Pelajar XXXI Kabupaten Boyolali Digelar, Wabup Dwi Fajar Nirwana: Jadikan Al-Quran Sumber Kesejukan Hati


    Dekan FISH Univet Bantara, Dr. Yoto Widodo, M.Si menyerahkan fandel kepada para wisudawan Prodi Ilmu Komunikasi.


    Dekan FISH Univet Bantara Sukoharjo Lepas Wisudawan Prodi Ilmu Komunikasi, Menginspirasi Lewat Filosofi Kupu-Kupu

    Sukoharjo- majalahlarise.com -Nuansa penuh haru dan semangat menyelimuti Ballroom Fave Hotel Solo Baru pada Jumat (9/5/2025), saat Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH), Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo menggelar acara pelepasan wisudawan. Sebanyak 28 lulusan dilepas secara resmi oleh jajaran pimpinan fakultas dalam sebuah seremoni sederhana namun penuh makna.

    Acara ini merupakan bagian dari rangkaian pasca wisuda yang sebelumnya telah dilangsungkan di auditorium kampus bersama seluruh lulusan universitas. Meski tak semua lulusan hadir secara langsung, pelepasan ini menjadi momen penting sebagai simbol transisi dari dunia akademik ke dunia profesional.

    Dekan FISH Univet Bantara, Dr. Yoto Widodo, M.Si dalam sambutannya menyampaikan pesan inspiratif dengan mengangkat filosofi metamorfosis kupu-kupu. Ia mengajak para lulusan untuk melihat transformasi mereka dari mahasiswa menjadi sarjana sebagai proses perubahan penting yang membuka lebih banyak peluang.


    “Saudara-saudara para alumni, mungkin bisa mencontoh filosofi kupu-kupu. Dari ulat menjadi kupu-kupu—dulu gerakannya terbatas, kini bisa terbang jauh, lebih fleksibel, dan menjangkau lebih luas,” ungkap Dr. Yoto.

    Ia menambahkan perubahan status menjadi sarjana bukan hanya soal akademik, tetapi juga transformasi sikap, etika, dan semangat untuk terus berkembang. “Kami berharap Anda semua mampu menghadapi dunia kerja dengan bekal ilmu dan attitude yang lebih baik, menciptakan peluang bukan hanya mencari,” lanjutnya.

    Wakil Dekan FISH, Dr. Betty Gama, M.Si yang mewakili Kaprodi Ilmu Komunikasi, melaporkan bahwa dari 28 wisudawan, sekitar separuh telah mendapatkan pekerjaan. “Kami bangga mendengar sebagian besar dari Anda sudah terserap di dunia kerja. Bahkan salah satu wisudawan kami, Debbie, melaporkan akan melanjutkan studi ke Australia untuk jenjang S2,” tuturnya.

    Meskipun tidak semua wisudawan bisa hadir karena kendala pekerjaan atau urusan keluarga, Dr. Betty menyatakan semangat para lulusan tetap menjadi kebanggaan tersendiri bagi para dosen dan kampus.

    “Kami para dosen sangat berharap, suatu saat nanti Anda menjadi tokoh yang dikenal masyarakat, membawa nama harum almamater,” ujarnya.

    Dr. Betty juga mengingatkan pentingnya menyampaikan pengalaman positif selama kuliah di Univet kepada lingkungan sekitar sebagai bagian dari kontribusi alumni dalam membesarkan nama kampus yang telah berdiri sejak tahun 1968, dan khusus Prodi Ilmu Komunikasi sejak 1993.

    Mewakili para wisudawan, Muhamad Jihad Abdulloh, S.I.Kom menyampaikan pesan dan kesan yang menyentuh. Ia berharap program studi Ilmu Komunikasi dan Hukum bisa terus berkembang dan menjaring lebih banyak mahasiswa di masa depan.

    “Semoga Prodi ini bisa menjadi yang terbaik di universitas. Dan semoga kami, para lulusan, dapat menjadi pribadi yang sukses, bermanfaat bagi agama, negara, dan orang tua, serta membawa kebanggaan bagi almamater tercinta,” ungkapnya.

    Ia juga mengajak rekan-rekannya untuk terus berproses dan tidak melupakan peran besar dosen serta keluarga yang telah mendukung hingga menyelesaikan studi.

    Acara pelepasan ditutup dengan sesi foto bersama, ramah tamah, dan penyampaian apresiasi dari pihak fakultas kepada para lulusan yang telah berjuang menyelesaikan pendidikan di tengah berbagai tantangan. (Sofyan)


    Baca juga: MTQ Pelajar XXXI Kabupaten Boyolali Digelar, Wabup Dwi Fajar Nirwana: Jadikan Al-Quran Sumber Kesejukan Hati


Top