GIVE RADIO IKOM UNIVET












Redaksi / Pemasangan Iklan






Total Tayangan Halaman

Pendidikan
![]() |
Kuliah pakar di FIB Universitas Sebelas Maret Surakarta. |
Sastra dan Manuskrip Pesisiran, Kuliah Pakar Sastra Indonesia UNS
Solo- majalahlarise.com -Kuliah pakar di FIB Universitas Sebelas Maret Surakarta (16/6/2025). Program studi Sastra Indonesia FIB UNS mengadakan kuliah umum dengan mengundang pakar filologi dari Universitas Airlangga, Moh. Ali, S.S, M.A. Min., Ph.D dan juga seorang pakar sastra pesisiran dari Universitas Diponegoro, Dr. Sukarjo Waluyo. Kuliah pakar ini mengambil tajuk “Sastra dan Manuskrip Pesisiran”.
Moh. Ali memberikan insight yang menarik terkait manuskrip pesisiran. “Manuskrip pesisiran betul-betul menggabungkan dua tradisi besar, Arya Cosmopolis dan Arabian Cosmopolis,” ujarnya.
Moh. Ali menyampaikan tentang bagaimana bahasa dan budaya Sansekerta mempengaruhi budaya dan sastra wilayah pesisiran. Kemudian ia juga membicarakan pengaruh pengaruh arab dalam penggunaan aksara Arab di wilayah Nusantara. Kemudian terkait bagaimana kedua bahasa tersebut mempengaruhi tradisi naskah pesisiran.
“Jika membicarakan sastra pesisiran, salah satu cirinya adalah terpengaruh dengan ajaran Islam, karena berada di wilayah santri,” ujar Sukarjo dalam pemaparannya.
Masih dalam koridor pesisiran, Sukarjo melakukan pemaparan mengenai karya-karya sastra pesisiran. Karya-karya jenis ini memiliki daya tarik sendiri bagi orang dari luar wilayah pesisir. Dosen Sastra Indonesia Undip tersebut juga menunjukkan berbagai macam bentuk karya sastra pesisiran, utamanya adalah wilayah pesisir Laut Jawa.
Melihat dari potensi yang dimiliki oleh wilayah pesisiran Indonesia, Sukarjo yakin bahwa karya sastra yang terinspirasi dari wilayah pesisiran akan terus berkembang. Diadakannya kuliah pakar yang mengambil tema sastra pesisiran ini juga diharapkan dapat membuat mahasiswa Sastra Indonesia UNS melihat potensi wilayah pesisiran Indonesia. (Aulia Istikhomah)
Pendidikan
![]() |
Ketua PGRI Kabupaten Wonogiri Drs. Mulyatno, M.Pd saat menyampaikan sambutan sekaligus arahan kepada pengurus dan anggota PGRI Paranggupito. |
PGRI Paranggupito Gelar Konfercab Masa Bakti XXIII, Teguhkan Komitmen Transformasi Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
Wonogiri- majalahlarise.com -Dalam semangat memperkuat peran strategis guru sebagai agen perubahan, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Paranggupito menyelenggarakan Konferensi Cabang (Konfercab) Masa Bakti XXIII Tahun 2025–2029. Bertempat di Gedung PGRI Paranggupito, kegiatan ini dihadiri puluhan guru perwakilan ranting dari seluruh wilayah kecamatan serta sejumlah tokoh pendidikan tingkat kabupaten. Senin (16/6/2025).
Mengusung tema “Transformasi PGRI Menuju Indonesia Emas 2045,” Konfercab berlangsung khidmat dan demokratis. Acara dibuka secara resmi oleh Camat Paranggupito yang diwakili oleh Kepala Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Paranggupito, Joko Tri Hastono, S.IP., yang sekaligus menyampaikan sambutan dan arahan kepada para peserta.
Hadir dalam kegiatan ini, Ketua PGRI Kabupaten Wonogiri Drs. Mulyatno, M.Pd., beserta jajaran pengurus harian PGRI Kabupaten Wonogiri. Dalam sambutannya, Drs. Mulyatno menegaskan bahwa guru memiliki peran sentral dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia menuju 100 tahun kemerdekaan di tahun 2045.
“Pendidikan adalah fondasi utama bagi kemajuan sebuah bangsa. Guru sebagai garda terdepan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa harus terus bertransformasi mengikuti perubahan zaman. Peran guru tak bisa digantikan oleh teknologi, tapi harus bersinergi dengannya untuk menciptakan pendidikan yang adaptif dan inovatif,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pentingnya dedikasi para pengurus PGRI dalam menjalankan organisasi. Menurutnya, menjadi pengurus bukanlah soal jabatan, tetapi tanggung jawab dan pengabdian.
“Kami berharap konferensi ini menghasilkan pengurus yang amanah, memiliki integritas, dan mampu menjalankan roda organisasi secara profesional. Tidak ada honor atau tunjangan di organisasi ini, namun ada semangat perjuangan yang besar demi kemajuan dunia pendidikan,” tegasnya.
Sementara itu, mewakili Camat Paranggupito, Joko Tri Hastono, S.IP. menyampaikan apresiasi atas kiprah PGRI sebagai mitra strategis pemerintah dalam pembangunan pendidikan. Ia menekankan pentingnya sinergi antara PGRI dan pemerintah kecamatan dalam menyelesaikan berbagai tantangan pendidikan di tingkat lokal.
“Kami membuka ruang seluas-luasnya kepada PGRI untuk terus berkoordinasi dan berkolaborasi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kecamatan Paranggupito. Semangat kolaboratif harus menjadi pondasi kita bersama dalam menyiapkan generasi masa depan yang unggul,” tuturnya.
Rangkaian acara Konfercab diawali dengan laporan pertanggungjawaban pengurus masa bakti sebelumnya, dilanjutkan sidang pleno dan pembentukan formatur pemilihan pengurus baru. Para peserta aktif berdiskusi, menyampaikan aspirasi, serta menetapkan rekomendasi strategis untuk program kerja lima tahun ke depan.
Konfercab ini tidak hanya menjadi ajang evaluasi dan reorganisasi kepengurusan, tetapi juga wadah untuk menyatukan visi dan langkah dalam menyongsong tantangan zaman, termasuk implementasi Kurikulum Merdeka, transformasi digital, dan penguatan karakter peserta didik.
Semangat gotong royong, profesionalisme, dan semangat pengabdian mewarnai keseluruhan proses konferensi. Di akhir acara, suasana penuh kekeluargaan mengiringi penyerahan kenang-kenangan dan foto bersama antar peserta sebagai simbol komitmen bersama dalam membawa pendidikan Paranggupito menuju arah yang lebih baik. (Sofyan)
Pendidikan
![]() |
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Dian Rineta, S.T., M.Si., secara resmi membuka Musda DPD HISPPI PNF Jawa Tengah. |
Dwi Purwaningsih Terpilih Jadi Ketua DPD HISPPI PNF Jawa Tengah 2025–2030, Tegaskan Komitmen Meningkatkan Profesionalisme Pendidik
Solo- majalahlarise.com -Dwi Purwaningsih, B.A., S.Pd.AUD., M.Pd. resmi terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Seluruh Pendidik dan Penguji Indonesia (HISPPI) Pendidikan Non Formal (PNF) Jawa Tengah untuk periode 2025–2030. Ia terpilih melalui forum Musyawarah Daerah (Musda) VI HISPPI PNF Jawa Tengah yang berlangsung pada Minggu (15/6/2025) di Hotel Grand Larisae, Solo.
Acara yang berlangsung dengan khidmat dan dinamis ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Dian Rineta, S.T., M.Si., dan dihadiri tokoh-tokoh penting dari berbagai organisasi pendidikan, seperti Ketua Umum DPP HISPPI Rifyanto Bakri, S.IP., M.M., Ketua Forum PLKP Jateng Drs. Joko Sutrisno, Ketua HIPKI Jateng Bangun Cipto Utomo, perwakilan DPD HILLSI Jateng, perwakilan KADIN Kota Surakarta, dan perwakilan KADIN Kabupaten Wonogiri. Selain itu, Musda ini juga diikuti oleh perwakilan dari 22 DPC HISPPI Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah.
Dwi Purwaningsih menyampaikan rasa syukur atas amanah yang dipercayakan kepadanya sebagai ketua terpilih. Dengan penuh kerendahan hati, ia menyatakan bahwa kepemimpinannya bukanlah kemenangan pribadi, melainkan hasil dari kepercayaan kolektif pendidik dan penguji se-Jawa Tengah.
![]() |
Tulus Sukobagiyo, S.Kom., M.M., Ketua DPD HISPPI Jateng periode sebelumnya menyerahkan berkas kepengurusan kepada Ketua Terpilih Dwi Purwaningsih, B.A., S.Pd.AUD., M.Pd. |
"Alhamdulillah, ini adalah amanah besar. Saya maju bukan karena ambisi, tetapi karena kepercayaan bersama. Menjadi pendidik adalah tugas mulia, karena pendidik adalah cahaya bangsa. Maka sudah seharusnya kita bersama-sama membangun sinergi untuk pendidikan non formal di Jawa Tengah," tutur Dwi penuh haru.
Dwi juga menuturkan program kerja HISPPI Jateng akan segera disusun dengan melibatkan seluruh pengurus dan perwakilan daerah. Ia berharap seluruh pendidik bisa semakin profesional, berkarakter, dan mampu berkontribusi nyata di tengah perkembangan dunia pendidikan yang terus berubah.
"Bersama kita bisa. Mari kita jadikan HISPPI Jateng ini rumah besar pendidik dan penguji yang profesional. Semoga Allah SWT meridai langkah kita semua," ucapnya sembari menyampaikan rasa terima kasih kepada ibunya yang selalu mendoakan serta rekan-rekan seperjuangan di seluruh Jawa Tengah.
Tulus Sukobagiyo, S.Kom., M.M., Ketua DPD HISPPI Jateng periode sebelumnya, turut memberikan ucapan selamat kepada ketua terpilih dan pengurus baru. Ia juga menyampaikan refleksi atas perjalanan organisasinya selama menjabat, terutama tantangan berat saat pandemi COVID-19.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh pengurus dan anggota yang telah bersama-sama selama masa kepengurusan kami. Meski pandemi membuat banyak program tertunda, namun kami tetap berupaya menjaga semangat. Kini, saatnya estafet dilanjutkan oleh generasi baru yang lebih kuat dan profesional," ungkap Tulus.
Ketua Umum DPP HISPPI, Rifyanto Bakri, S.IP., M.M., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Musda yang menurutnya menjadi momentum strategis untuk menumbuhkan kembali semangat pendidik dan penguji non formal.
"Saya ucapkan selamat kepada Bu Dwi yang telah terpilih sebagai Ketua DPD HISPPI Jateng. Kami berharap beliau bisa menyusun kepengurusan yang solid dan merancang program kerja yang berdampak langsung bagi kemajuan pendidik di Jawa Tengah," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kompetensi sebagai modal utama dalam dunia pendidikan. Menurutnya, pendidik harus terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan agar memiliki daya saing dan posisi tawar di masyarakat.
"Kompetensi adalah investasi. Jangan pernah lelah belajar. Mari kita ciptakan semangat baru di dunia pelatihan dan pendidikan non formal. Dengan kompetensi yang kuat, akan terbuka banyak peluang,” tambahnya.
Terpilihnya Dwi Purwaningsih sebagai Ketua DPD HISPPI PNF Jawa Tengah membawa harapan baru dalam penguatan profesionalisme pendidik dan penguji. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen terhadap mutu pendidikan, HISPPI Jateng diharapkan mampu mencetak sejarah baru dalam mendorong kualitas pendidikan non formal yang adaptif, kolaboratif, dan berdaya saing di era transformasi digital.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Dian Rineta, S.T., M.Si., dalam sambutan dilanjutkan membuka acara menyampaikan pendidikan non formal tidak boleh dipandang sebagai pendidikan kelas dua. Justru, keberadaannya menjadi penopang yang sangat penting untuk melengkapi pendidikan formal yang memiliki berbagai keterbatasan.
"Kami di Dinas Pendidikan Surakarta sangat mendukung eksistensi lembaga kursus dan pelatihan. Instruktur yang profesional dan lembaga yang dikelola secara baik akan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. HISPPI hadir sebagai bagian penting dalam memastikan kualitas dan profesionalisme ini,” tuturnya.
Dian Rineta juga mengajak semua pihak untuk terus bersinergi dan meningkatkan kolaborasi demi menjawab tantangan dunia pendidikan masa kini.
Seusai pelaksanaan Musda dilajutkan acara SEMINAR “Menjadi Pendidik Cerdas di Era Kecerdasan Buatan” pembicara Dekan FKIP Univet Bantara Sukoharjo Dr. Singgih Subiyantoro, M.Pd, Sharing Bisnis bersama Avail Elok Indonesia dan Line Dance Tema Jadul. (Sofyan)
Pendidikan
![]() |
Fatimah Hanunah mempresentasikan proyek tugas akhir berjudul Coffee Table Book Desain Sebagai Bentuk Arsip dan Pengenalan Kerajinan di Solo Raya. |
Gelar Ujian Tugas Akhir Diluar Kampus, Mahasiswa DKV ISI Surakarta Angkat Tema Arsip Visual Kerajinan Solo Raya
Solo- majalahlarise.com -Ujian di luar kampus sebagai inovasi akademik kontekstual dimana pelaksanaan ujian tugas akhir di lokasi mitra penelitian seperti Rumah Budaya Kratonan merupakan bagian dari strategi Prodi DKV ISI Surakarta dalam mendekatkan dunia akademik dengan realitas sosial dan budaya. Pendekatan ini membuka ruang kolaboratif antara mahasiswa, institusi, dan masyarakat, serta memberikan pengalaman langsung mengenai relevansi proyek kreatif dengan kebutuhan komunitas.
Program Studi Desain Komunikasi Visual, FSRD, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, menggelar ujian sidang tugas akhir mahasiswa dengan pendekatan berbeda. Sidang digelar di luar kampus, tepatnya di Rumah Budaya Kratonan, Jalan Manduro No.6, Kratonan, Surakarta sebagai bentuk inovasi akademik yang mengintegrasikan kegiatan pembelajaran dengan dunia nyata.
Mahasiswa yang diuji adalah Fatimah Hanunah melalui proyek tugas akhir berjudul Coffee Table Book Desain Sebagai Bentuk Arsip dan Pengenalan Kerajinan di Solo Raya. Karya ini bertujuan mendokumentasikan dan memperkenalkan kembali ragam kerajinan tradisional lokal seperti wayang kulit, gamelan, blangkon, slebor becak, hingga komunitas Becak Berseri—dalam bentuk buku visual yang komunikatif dan estetis.
Sidang berlangsung pada Jumat, 13 Juni 2025 dengan tim penguji yang terdiri dari Asmoro Nurhadi Panindias, M.Sn. selaku Ketua Penguji, Dr. Taufik Murtono, M.Sn. sebagai Penguji Utama, serta Dr. Handriyotopo, M.Sn. selaku pembimbing dan penguji. Sidang ini akan dirangkai dengan pameran hasil karya berupa coffee table book bertajuk “Merawat yang Terlewat" di tempat yang sama.
Pemilihan lokasi ini tak lepas dari peran Rumah Budaya Kratonan sebagai mitra dalam proyek tugas akhir ini. Selain menjadi tempat pengumpulan data, Rumah Budaya Kratonan turut membantu memperkuat konsep dan distribusi karya melalui display pameran.
“Prodi ingin melihat bagaimana mahasiswa mengembangkan ide secara kreatif dan inovatif, serta mampu memberikan solusi desain terhadap permasalahan tertentu — dalam hal ini kurangnya apresiasi terhadap pengrajin tradisional Solo Raya. Mahasiswa DKV tidak hanya dituntut terampil secara teknis, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial dan kesadaran budaya,” jelas Rendya Adi Kurniawan, M.Sn., Kaprodi DKV ISI Surakarta.
Sebagai program studi yang berada di institusi seni, lanjutnya, prodi berharap mahasiswanya tidak hanya fokus pada aspek teknis desain, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial dan kesadaran budaya. Karya tugas akhir ini juga diharapkan memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut dalam dunia nyata.
Coffee table book bertajuk “Merawat yang Terlewat” ini tidak hanya menjadi medium arsip visual, namun juga sarana edukatif yang mampu menjembatani generasi muda dengan nilai-nilai kearifan lokal. Fatimah menggunakan pendekatan fotografi dokumenter, ilustrasi naratif, dan layout visual komunikatif, serta strategi kreatif berbasis metode IBM (Identify, Brief, Make) menjadikan karya ini mudah dipahami berbagai kalangan, dari pelajar hingga kolektor seni.
Beberapa keunggulan buku ini meliputi dokumentasi visual proses dan keunikan para pengrajin secara mendalam, media pelestarian budaya melalui pendekatan kontemporer, elemen tipografi dan desain yang konsisten serta estetis, dan potensi distribusi melalui museum, perpustakaan, dan platform digital.
Kolaborasi dengan mitra Rumah Budaya Kratonan sebagai lokasi sidang sekaligus mitra penelitian memberikan ruang interaktif bagi pameran dan pembacaan karya. Buku akan ditampilkan bersama elemen pendukung seperti display visual, bookmark, serta sesi diskusi budaya yang terbuka untuk umum.
“Kami berharap karya ini dapat menjadi bagian dari upaya pelestarian nilai-nilai luhur budaya lokal di tengah gempuran globalisasi,” ungkap Fatimah Hanunah dalam rilis yang dikirim.
Melalui pelaksanaan ujian tugas akhir di luar kampus dan karya yang mengangkat nilai budaya lokal, Prodi DKV FSRD ISI Surakarta menunjukkan komitmennya untuk mencetak lulusan yang kreatif, adaptif, serta berdaya saing dalam mengembangkan IPTEKS di bidang desain komunikasi visual. Meskipun dilakukan di luar kampus, standar kualitas dan penilaian tetap mengacu pada ketentuan akademik ISI Surakarta. Mahasiswa telah mempersiapkan presentasi secara matang, baik dari sisi konten, visual, maupun konsep desain. (Sofyan)
Baca juga: Peduli Lingkungan, Mahasiswa UHW Perbanas Tanam Pohon Mangrove di Surabaya
Pendidikan
![]() |
Mahasiswa Universitas Hayam Wuruk Perbanas pohon di kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo Rungkut, Kota Surabaya. |
Peduli Lingkungan, Mahasiswa UHW Perbanas Tanam Pohon Mangrove di Surabaya
Surabaya- majalahlarise.com -Ratusan mahasiswa Universitas Hayam Wuruk Perbanas menunjukkan aksi nyata kepedulian lingkungan dengan menggelar kegiatan penanaman pohon di kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo Rungkut, Kota Surabaya.
Aksi hijau ini dilakukan oleh mahasiswa UHW Perbanas yang tergabung dalam program Super Softskills Mentoring (SSM) 2025. Bahkan, mereka mendapat dukungan dari sejumlah pihak, antara lain: PT. SIER Surabaya, KMMB Consulting, dan CV. Mitra Tuna Mandiri.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UHW Perbanas, Dr. Dra. Lindiawati, M.M., mengatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar aksi tanam pohon, melainkan bagian dari upaya kampus menanamkan kesadaran ekologis jangka panjang kepada generasi muda. Melalui program SSM yang rutin setiap tahun, pihaknya ingin membentuk karakter dan jiwa kepemimpinan mahasiswa.
“Kami ini mendidik mahasiswa agar peduli, tidak hanya kepada sesama manusia, tetapi juga kepada lingkungan,” jelasnya di sela kegiatan pada Minggu (15/6).
Lanjutnya, mindset peduli lingkungan di kalangan mahasiswa itu penting. Selain mahasiswa berdampak kepada masyarakat, Lindi menegaskan aksi semacam ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran yang melampaui sekadar kegiatan simbolik.
“Kami ingin menanamkan pola pikir bahwa peduli lingkungan bukan hanya tentang menanam pohon tetapi juga untuk keselamatan bersama. Kebiasaan kecil, seperti tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga ketertiban di kelas adalah langkah nyata kepedulian lingkungan sehari-hari,” tambahnya.
Mahasiswi UHW Perbanas, Ericha Grace Lakamola mengaku sangat senang banyak teman yang ikut dalam aksi menanam pohon mangrove jenis Rhizophora Mucronata. ”Pengalaman ini bisa jadi satu hal yang dimajukan lagi dan semoga apa yang kita tanam ini dapat terus dilestarikan dan tetap dijaga,” harap Ericha.
Rasa yang sama juga dialami oleh Naya Azka Putri Winarto, karena pertama kali ikut program menanam pohon di dekat laut. Selama mengikuti kegiatan, dirinya mengaku banyak pengetahuan dan pengalaman dalam menjaga kelestarian lingkungan.
”Saya berharap tanaman di sini, khususnya di Surabaya tetap asri, sejuk, dan yang terakhir jangan ada yang mencabut tanaman sembarangan,” pesan Naya. (hms/ Sofyan)
Baca juga: SDN Palur 02 Gelar Potensi Siswa, Hadirkan Tim Dongeng Literasi Gatutkaca Disporapar Sukoharjo
Pendidikan
![]() |
Tim Dongeng Literasi Gatutkaca dari Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Sukoharjo hadir di Gelar Potensi Siswa. |
SDN Palur 02 Gelar Potensi Siswa, Hadirkan Tim Dongeng Literasi Gatutkaca Disporapar Sukoharjo
Sukoharjo- majalahlarise.com -Suasana meriah menyelimuti halaman SD Negeri Palur 02 pada Sabtu pagi, 14 Juni 2025. Ratusan siswa dan siswi berkumpul bersama orang tua, masyarakat sekitar, serta calon peserta didik baru dalam kegiatan Gelar Potensi Siswa, yang kali ini dimeriahkan oleh kehadiran Tim Dongeng Literasi Gatutkaca dari Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Sukoharjo.
Acara ini merupakan salah satu program unggulan sekolah yang bertujuan memberikan ruang ekspresi bagi peserta didik dalam menampilkan bakat serta mengembangkan karakter Pelajar Pancasila. Kepala SDN Palur 02, Asri Suparmi, S.Pd, menyampaikan bahwa kegiatan ini juga merupakan bentuk nyata dari pembelajaran kontekstual, yang dikaitkan dengan kurikulum merdeka.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan wadah bagi murid-murid untuk mengeksplorasi kemampuan dirinya, membangun percaya diri, dan mempererat hubungan dengan lingkungan sekitar. Kami harap kegiatan ini dapat terus terprogramkan secara berkelanjutan,” ujar Asri Suparmi.
Kemeriahan makin terasa saat Tim Dongeng Literasi Gatutkaca tampil dengan kisah fabel yang mengangkat nilai-nilai kebajikan, dikemas secara edukatif dan menghibur. Kehadiran tokoh super hero dongeng yang lucu dan interaktif membuat anak-anak sangat antusias. Selain itu, dongeng yang disampaikan juga turut memperkenalkan destinasi wisata di wilayah Sukoharjo sebagai bagian dari edukasi literasi wisata daerah.
Salah satu siswa kelas 1, Ananda Adelia, dengan polosnya menyampaikan kegembiraannya mengikuti acara ini.
“Ananda senang sekali, bisa lihat teman-teman tampil, ada bagi-bagi susu dan roti gratis, juga ada dorprise. Yang paling seru, ketemu pendongeng lucu yang cerita tentang hewan-hewan dan tempat wisata,” ungkapnya dengan semangat.
Acara ini juga dikombinasikan dengan Market Day, sebagai bagian dari implementasi project based learning dan pembelajaran numerasi. Para siswa terlibat dalam praktik jual beli sederhana, yang tidak hanya mengasah kreativitas, tapi juga keterampilan berhitung dan komunikasi mereka.
Dengan semangat gotong royong dan dukungan penuh dari warga sekolah serta masyarakat, Gelar Potensi Siswa SDN Palur 02 menjadi bukti nyata sinergi pendidikan, budaya, dan penguatan karakter dalam membentuk generasi yang cerdas, kreatif, dan berakhlak mulia. (Sofyan)
Pendidikan
![]() |
Para juri saat melakukan penilaian lomba. |
MPK-PDA Boyolali Gelar Lomba Senandung 7 Karakter Perempuan Berkemajuan Bangun Spirit Dakwah Kreatif di Momen Milad ‘Aisyiyah ke-108
Boyolali- majalahlarise.com -Suasana hangat dan penuh semangat menyelimuti Gedung Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Boyolali, Sabtu (14/6/2025), saat Majelis Pembinaan Kader (MPK) PDA Boyolali menyelenggarakan Lomba Senandung 7 Karakter Perempuan Berkemajuan. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Milad ‘Aisyiyah ke-108, yang mengusung semangat dakwah inovatif berbasis seni dan budaya.
Lomba yang diikuti oleh 13 Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) se-Kabupaten Boyolali ini bukan sekadar ajang unjuk bakat bernyanyi, namun sarat makna pembinaan karakter dan kaderisasi perempuan Muhammadiyah yang berkemajuan. Setiap peserta mengirimkan karya senandung dalam bentuk video yang memuat lirik-lirik bertema tujuh karakter utama perempuan berkemajuan, yakni religius, cerdas, mandiri, berintegritas, peduli sosial, berkepribadian kuat, dan memiliki komitmen kebangsaan.
Ketua MPK PDA Boyolali, Siti Handayani, SH., M.Hum., dalam sambutannya menjelaskan kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman dan pengamalan nilai-nilai karakter perempuan berkemajuan dengan pendekatan kreatif dan menyenangkan.
“Kami ingin menghadirkan cara baru dalam menyampaikan nilai-nilai perjuangan perempuan. Melalui senandung, bukan hanya indah didengar, tapi juga menyentuh hati. Ini bagian dari ikhtiar membentuk kader yang tidak hanya memahami konsep, tapi menghidupi nilai-nilai itu dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, Sekretaris MPK, Anik Wiji Asri, S.Pd., menambahkan lomba ini memantik semangat kolaborasi dan ukhuwah antar cabang ‘Aisyiyah. “Kami senang melihat antusiasme dari seluruh cabang. Masing-masing mengirimkan perwakilan terbaiknya, bahkan ada yang melibatkan generasi muda ‘Aisyiyah. Ini menunjukkan bahwa proses kaderisasi berjalan dinamis dan menjangkau berbagai usia,” tuturnya.
Menariknya, proses penjurian digelar langsung dengan nuansa kekeluargaan namun tetap profesional. MPK-PDA Boyolali menghadirkan dua juri yang memiliki latar belakang kuat dalam dunia dakwah dan seni.
Salah satunya adalah Ki Ustadz Pujiono, seorang dosen PKMD Universitas Muhammadiyah PKU Surakarta yang juga dikenal sebagai pendakwah kultural lewat seni Wayang Golek Pitutur. Selain mengajar dan menjadi kepala sekolah, beliau juga aktif memperkenalkan dakwah berbasis budaya yang membumi.
“Kami menilai karya peserta berdasarkan kekuatan vokal, penghayatan terhadap tema, serta kesesuaian lirik dengan karakter perempuan berkemajuan. Beberapa karya sangat menyentuh dan menggugah, bahkan terasa seperti lagu dakwah yang bisa viral karena kekuatan pesannya,” tutur Ustadz Pujiono usai sesi penjurian.
Juri kedua, Siti Fadilah, seorang kader ‘Aisyiyah yang dikenal memiliki sensitivitas seni dan pemahaman keperempuanan yang kuat, tampak menikmati setiap tayangan video peserta. Ia mencatat, tersenyum, dan sesekali memutar ulang bagian lagu yang menurutnya sangat menyentuh.
“Ada lirik-lirik yang sangat kuat maknanya. Saya merasa bangga melihat kreativitas dan semangat dari para peserta. Ini bukan hanya lomba, tapi juga bentuk cinta kepada ‘Aisyiyah,” ungkapnya.
Karya-karya terbaik akan diumumkan pada puncak peringatan Milad ‘Aisyiyah ke-108 yang akan digelar pada 27 Juni 2025 mendatang. Panitia berharap kegiatan ini menjadi titik tolak bagi pengembangan program kaderisasi yang lebih menyatu dengan pendekatan kultural, sesuai dengan konteks lokal dan kebutuhan zaman.
Melalui Lomba Senandung 7 Karakter Perempuan Berkemajuan ini, MPK-PDA Boyolali membuktikan bahwa dakwah tidak harus selalu hadir dari podium atau ruang-ruang formal. Dakwah bisa mengalir melalui nada, lirik, dan rasa. Sebuah harmoni dakwah kreatif yang menyatukan nilai, budaya, dan semangat zaman. (Sofyan)
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
TRADISI KROBONGAN Oleh: Aris Prihatin SMPN 1 Manyaran, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Aris Prihatin Masyarakat J...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
Penyerahan hewan kurban dilakukan secara simbolis oleh Kepala SMP Negeri 2 Giritontro, Retno Wulandari, S.Pd., M.Pd., kepada perwakilan ta...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
-
Trisno Diyanto saat menganyam bambu Kerajinan Anyaman Bambu Karang Lor Manyaran Wonogiri Penuhi Pesanan Sampai Luar Nege...