Reni narasumber dari Viva, membimbing peserta mengenali jenis kulit, mengajarkan langkah-langkah perawatan wajah yang benar, dan memberi tips memilih kosmetik sesuai kebutuhan serta kondisi iklim tropis.


    Beauty Class dan Seminar Kepribadian Yayasan CURDEFO di Purwantoro, Cahaya Emansipasi Karakter yang Menginspirasi


    Wonogiri- majalahlarise.com -Di sebuah aula sederhana di Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Purwantoro, Sabtu siang (19/4/2025), menjadi saksi momen yang tak sekadar memperingati Hari Kartini, tapi juga menghadirkan makna sejati dari perjuangan dan pemberdayaan perempuan.

    Acara bertajuk “Glow & Grow: Beauty Class dan Seminar Kepribadian Cantik, Cerdas, Berkarakter” bukanlah kegiatan seremonial belaka. Kegiatan menjadi wadah bagi perempuan baik remaja putri, ibu rumah tangga mendapat ruang untuk tumbuh, bersinar, dan diberdayakan melalui ilmu yang langsung menyentuh kehidupannya.

    Dwi Purwaningsih, BA, S.Pd.AUD, M.Pd., Pimpinan Yayasan Pendidikan Curdefo, berdiri membawakan materi yang membangkitkan kesadaran akan nilai perempuan masa kini. Dalam sesi bertajuk “Cantik, Cerdas, dan Berkarakter: Semangat Kartini untuk Perempuan Masa Kini".

    Dwi Purwaningsih, BA, S.Pd.AUD, M.Pd., Pimpinan Yayasan Pendidikan Curdefo, berdiri membawakan materi bertajuk “Cantik, Cerdas, dan Berkarakter: Semangat Kartini untuk Perempuan Masa Kini".


    Dwi menyampaikan perempuan di era digital harus memiliki tiga pilar kuat yaitu Cantik bukan sekadar fisik, tapi lahir dari rasa percaya diri dan self-love. Cerdas tidak hanya soal prestasi akademik, tapi juga kecerdasan emosional dan spiritual. Karakter, yakni integritas, empati, dan keberanian menjadi agen perubahan.

    “Kita hidup di era yang cepat berubah. Perempuan harus punya daya tahan dan daya saing, tanpa kehilangan jati diri,” tegas Dwi, disambut anggukan dan tepuk tangan dari para peserta.

    Usai seminar kepribadian, suasana bergeser menjadi lebih santai namun tak kalah bermakna. Sesi beauty class oleh Viva Cosmetics dimulai. Reni narasumber dari Viva, membimbing peserta mengenali jenis kulit mereka, mengajarkan langkah-langkah perawatan wajah yang benar, dan memberi tips memilih kosmetik sesuai kebutuhan serta kondisi iklim tropis.

    Reni menyampaikan kecantikan bukanlah hasil instan. “Perawatan itu investasi jangka panjang. Bukan soal produk mahal, tapi tentang kebiasaan yang konsisten dan pemahaman akan diri sendiri,” katanya sambil mempraktikkan pembersihan wajah menggunakan micellar water dan face tonic.


    Banyak peserta yang baru pertama kali mendapatkan edukasi seperti ini. Beberapa bahkan belum pernah menggunakan make up secara profesional. Namun siang itu, mereka belajar bukan hanya tentang bedak dan lipstik, tapi juga tentang rasa percaya diri yang terpancar dari pemahaman terhadap tubuh dan potensi diri sendiri.

    Imron Rosidi selaku Ketua Panitia menyampaikan dalam waktu hanya satu minggu, ia bersama tim berhasil menggandeng LPK CURDEFO lembaga pelatihan kerja yang telah eksis lebih dari dua dekade di Wonogiri untuk hadir langsung di Purwantoro.

    “Biasanya pelatihan seperti ini hanya ada di kota. Tapi kami ingin anak-anak muda di Purwantoro juga punya akses. Supaya mereka tidak perlu jauh-jauh ke pusat pelatihan,” kata Imron. Ia bahkan menyampaikan CURDEFO akan membuka kantor cabang di depan SMA Purwantoro agar pelatihan berkelanjutan bisa dilakukan secara rutin.

    Dukungan juga datang dari Camat Purwantoro, Drs Khamid Wijaya M.M menyampaikan harapannya agar pelatihan ini menjadi bagian dari program berkelanjutan dalam rangka menyiapkan generasi muda yang siap kerja. “Kami sangat mendukung kegiatan ini. Ini sejalan dengan visi Bupati Wonogiri, yaitu menciptakan kesejahteraan melalui peningkatan keterampilan kerja masyarakat,” jelasnya.

    Sementara itu, perwakilan dari Komisi II DPRD Kabupaten Wonogiri Astarno ST yang hadir memberikan refleksi mendalam tentang esensi perjuangan Kartini. Ia menyampaikan perubahan besar selalu berawal dari hal kecil seperti mendukung UMKM lokal, membeli produk tetangga, hingga sekadar menyemangati mereka yang sedang berjuang.

    “Pemberdayaan tanpa etika ibarat bangunan tanpa fondasi. Maka mari kita jaga kejujuran, tanggung jawab, dan saling menghargai agar usaha-usaha kecil ini bertumbuh sehat dan berkelanjutan,” ungkapnya.

    Saat matahari mulai condong ke barat, para peserta pulang dengan wajah berseri dan semangat baru. Beberapa membawa goodie bag, tapi yang lebih penting mereka membawa keyakinan bahwa mereka mampu. Mampu untuk merawat diri, mampu menjadi pribadi yang lebih baik, dan mampu memberi dampak bagi lingkungan sekitar. (Sofyan)


    Baca juga: Halal Bihalal Pemuda Muhammadiyah dan NA Kottabarat, Rajut Kebersamaan, Kuatkan Ghirah

    Pertemuan alumni Dai Champions MUI Standarisasi MUI-tvOne 2025 secara online melalui zoom meeting..


    Syawalan dan Halal Bihalal Potensi Dakwah itu Merangkul, Bukan Memukul

    Jakarta- majalahlarise.com -Inisiator pertemuan alumni Dai Champions MUI Standarisasi MUI-tvOne 2025 Agus Fadilah dalam sambutannya menyampaikan bahwa silaturahmi bertujuan untuk menyatukan visi dan misi dakwah via Zoom, Kamis Malam (17/4/2025). 

    "Harapannya kita dapat menyusun database dai yang mencakup asal domisili, spesialisasi dakwah, media sosial, dan lain-lain, sehingga memudahkan kita untuk saling terhubung dan mendukung tugas dakwah di berbagai daerah," ungkap Ustaz Agus.

    Rapat yang dihadiri oleh puluhan alumni Dai Champions MUI-tvOne 2025 ini pandu oleh Ustaz Abu Hanim dan Ustaz Dwi Jatmiko dari Solo Jawa Tengah selama kurang lebih satu jam yang diawali dengan perkenalan diri dan selayang pandang aktifitas perjalanan dakwah yang menggembirakan dan mencerahkan umat.

    Dengan adanya Syawalan Virtual Da’i Champions ini, diharapkan para Alumni Dai Champions dapat semakin solid dan bersinergi dalam menjalankan tugas dakwah di berbagai daerah.

    Dia menekankan bahwa semua ini hanya usulan awal yang sangat terbuka untuk dikembangkan. "Kita mulai dari apa yang bisa kita lakukan bersama dan semoga Allah berkahi setiap langkah kecil ini," tekannya.

    Beberapa langkah awal yang diusulkan dalam rapat tersebut antara lain saling mengabari jika ada amanah dakwah ke luar daerah, memulai silaturahmi berbasis daerah domisili, melakukan kunjungan atau zoom silaturahmi bagi yang sedang safar dakwah, serta mengadakan upgrading skill seperti public speaking dan konten digital dengan pemateri dari alumni Dai Champions sendiri.

    Sementara itu, Dwi Jatmiko menambahkan bahwa posisi dai yang mengajak dakwah sangat mulia. Namun, ajakan berdakwah di era industri 4.0 menuju Masyarakat society 5.0 ini mesti disampaikan dengan cara rahmatan lil ‘alamin atau kasih sayang. Sebab, ungkap Jatmiko, dakwah itu mengajak bukan mengejek atau membully.

    "Dakwah itu merangkul bukan memukul, menyayangi bukan menyaingi, membina bukan menghina, mencari solusi bukan mencari simpati, membela bukan mencela. Umat sedang menunggu langkah kita. Langkah kecil menuju perubahan besar. Sesua arahan komisi dakwah MUI (Majelis Ulama Indonesia) melakukan dakwah dengan menekankan konsep "ummatan wasathan" (umat pertengahan/moderat) yang berarti umat Islam yang adil, seimbang, dan tidak ekstrem dalam beragama," kata Jatmiko. (Sofyan)


    Baca juga: Halal Bihalal Pemuda Muhammadiyah dan NA Kottabarat, Rajut Kebersamaan, Kuatkan Ghirah

    Ketua MPI PDM Kota Surakarta, Ustaz Muhdiyatmoko membakar semangat kader Muda Muhammadiyah dan Aisyiah Kottabarat.


    Halal Bihalal Pemuda Muhammadiyah dan NA Kottabarat, Rajut Kebersamaan, Kuatkan Ghirah

    Solo- majalahlarise.com -Teguhkan ukhuwah dan semangat berorganisasi, Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiah Cabang Kottabarat menggelar kegiatan halal bihalal di SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta pada Sabtu (19/4/2025). Sejumlah kurang lebih 94 kader muda dari kedua organisasi otonom Muhammadiyah tersebut hadir.

    Kegiatan diawali dengan sambutan Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kottabarat, Joko Susilo, dan Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Kottabarat, Payem. Selanjutnya, para peserta bersama-sama mengucapkan ikrar halal bihalal secara serentak sebagai wujud saling memaafkan dan mempererat silaturahmi.

    Acara inti berupa tausiyah disampaikan oleh Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta, Ustaz Muhdiyatmoko, M.Pd. Dalam ceramahnya, ia mengapresiasi semangat kolaboratif dari kader muda Muhammadiyah dan Aisyiah Kottabarat. Ia menjelaskan bagaimana cara meneguhkan ukhuwah sesama kader warga Muhammadiyah dan komitmen menjaga nyala api organisasi di Muhammadiyah.

    “Hari ini kita sharing dalam kegiatan yang diinisiasi oleh Pemuda Muhammadiyah Kottabarat. Agar nyala api organisasi tidak padam maka kita perlu menjaga komitmen, kerja secara berjamaah, dan menjaga integritas,” tegasnya di hadapan para peserta.


    Muhdiyatmoko menyampaikan empat langkah meneguhkan ukhuwah Islamiyah, yaitu ta’aruf (saling mengenal), tafahum (saling memahami), ta’awun (saling tolong-menolong), dan takaful (saling menjamin keamanan satu sama lain). Menurutnya, ukhuwah Islamiyah tidak cukup hanya diucapkan, tetapi harus diperjuangkan melalui interaksi yang intens dan niat menjaga kebersamaan.

    “Menjaga ukhuwah mudah diucapkan, tetapi perlu ikhtiar nyata dalam pelaksanaannya. Sebagai sesama umat Islam, kita harus bersatu dan tidak boleh saling bercerai-berai,” tambahnya.

    Kepada para kader muda, Muhdiyatmoko berpesan agar mereka tidak kehilangan harapan, selalu membangun optimisme, serta mampu menunjukkan diferensiasi diri melalui kejujuran dan keteladanan. “Kader muda harus tampil beda dengan karakter, dedikasi, dan kejujuran sebagai ciri utama,” pungkasnya.

    Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) dan Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiah (PDNA) Kota Surakarta. 

    Ketua Pemuda Muhammadiyah Kottabarat, Aryanto, berharap kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antar ortom dan meneguhkan peran kader muda dalam perjuangan dakwah amar ma’ruf nahi munkar. “Semoga ukhuwah dan semangat berorganisasi yang terbangun hari ini dapat membawa energi baru untuk dakwah yang berkemajuan,” tutupnya. (Sofyan)


    Baca juga: Jelang Resepsi Milad ke-17, SD Muhammadiyah PK Banyudono Gelar Donor Darah dan Pengobatan Gratis

    Kegiatan sosial berupa donor darah dan pengobatan gratis.

    Jelang Resepsi Milad ke-17, SD Muhammadiyah PK Banyudono Gelar Donor Darah dan Pengobatan Gratis

    Boyolali– majalahlarise.com -Dalam rangka menyemarakkan Milad ke-17, SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Banyudono menggelar kegiatan sosial berupa donor darah dan pengobatan gratis pada Sabtu, 19 April 2025. Kegiatan ini berlangsung sejak pukul 07.30 hingga 13.30 WIB di lingkungan sekolah dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat.

    Ketua Panitia Milad, Aditya Bagas P., S.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata sekolah kepada masyarakat sekitar sekaligus sebagai wujud syukur atas usia ke-17 SD Muhammadiyah PK Banyudono. "Kami ingin Milad ini menjadi momen berbagi, bukan sekadar seremonial. Kegiatan donor darah dan pengobatan gratis ini adalah bagian dari semangat kemanusiaan yang ingin kami tularkan," ungkapnya.

    Kegiatan donor darah bekerja sama dengan UDD PMI Kabupaten Boyolali melalui Mobile Unit Donor Darah Team 1. Tercatat sebanyak 75 orang mendaftar untuk mendonorkan darahnya. Namun, setelah melalui proses seleksi kesehatan, hanya 53 orang yang memenuhi syarat dan berhasil mendonorkan darah. Adapun rincian golongan darah yang terkumpul adalah sebagai berikut: Golongan A: 25 orang, Golongan B: 12 orang, Golongan O: 12 orang, Golongan AB: 4 orang.

    Sementara 22 pendaftar lainnya belum bisa mendonorkan darah karena alasan medis seperti mengonsumsi obat sebelum donor, batuk, pilek, tekanan darah tidak stabil, hingga kadar hemoglobin yang tidak sesuai standar.

    Kepala SD Muhammadiyah PK Banyudono, Pujiono, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk tim medis PMI, para pendonor, serta masyarakat yang telah mendukung kegiatan ini. "Semoga kegiatan ini membawa manfaat, tidak hanya bagi penerima donor darah, tetapi juga bagi para pendonor yang telah rela berbagi demi sesama," tuturnya.

    Selain donor darah, kegiatan pengobatan gratis juga mendapat sambutan hangat dari warga sekitar, menjadi bukti nyata kehadiran SD Muhammadiyah PK Banyudono di tengah masyarakat tidak hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai pelayan umat.

    Kegiatan ini menjadi pembuka dari rangkaian acara Milad ke-17 yang puncaknya akan digelar dalam resepsi akbar pada pekan mendatang. (Sofyan)


    Baca juga: Dies Natalis ke-45 Unisri Dibuka dengan Nuansa Adat Jawa, Simbolisasi Menuju Universitas Global

     

    Pembukaan Dies Natalis ditandai secara simbolis dengan pemotongan tumpeng dan penancapan “Burung Garuda” sebagai lambang kekuatan dan kegagahan. 


    Dies Natalis ke-45 Unisri Dibuka dengan Nuansa Adat Jawa, Simbolisasi Menuju Universitas Global

    Solo- majalahlarise.com -Suasana berbeda terasa pada pembukaan Dies Natalis ke-45 atau Lustrum ke-9 Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta yang digelar Kamis (17/4/2024) di Auditorium Unisri. Seluruh jajaran dosen dan tenaga kependidikan tampil anggun mengenakan busana adat Jawa, lengkap dengan nuansa tradisional yang menyelimuti rangkaian acara, termasuk iringan musik, hiburan, hingga sambutan yang disampaikan dalam bahasa Jawa halus.

    Pembukaan Dies Natalis ditandai secara simbolis dengan pemotongan tumpeng dan penancapan “Burung Garuda” sebagai lambang kekuatan dan kegagahan. Rektor Unisri, Prof. Dr. Sutoyo, dalam sambutannya menyampaikan harapan besar universitas menuju kancah internasional.

    "Unisri menargetkan menjadi universitas global di tingkat ASEAN pada tahun 2026. Untuk itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi fokus utama," tegasnya di hadapan civitas academica dan tamu undangan.

    Ketua panitia Dies Natalis ke-45, Dr. Dora Kusumastuti, dalam laporannya mengungkapkan rangkaian acara meriah telah disiapkan untuk menyemarakkan momentum bersejarah ini. Kegiatan tersebut meliputi ziarah ke makam pendiri, jalan sehat, sepeda sehat, bazar pasar murah, seminar internasional, pentas budaya, hingga malam puncak penghargaan.

    "Kami juga akan menghadirkan grup musik Lorenza pada tanggal 14 Juni mendatang, yang tengah viral dengan lagu-lagu nostalgia. Bagi masyarakat yang rindu suasana lawas, silakan hadir dan bernostalgia bersama," ungkapnya.

    Mewakili Yayasan Perguruan Tinggi Slamet Riyadi Surakarta, Widiastuti, S.H., M.H. turut memberikan sambutan penuh kenangan dan harapan. Ia mengajak seluruh hadirin untuk mengenang perjalanan panjang universitas swasta terbesar di Solo ini.

    "Saya masih ingat, saat itu Pak Sutoyo, Bu Anita, dan Bu Dewi masih unyu-unyu saat pertama masuk Unisri. Kini mereka sudah menjadi profesor, guru besar. Perjalanan luar biasa yang patut disyukuri," kenangnya.

    Di akhir sambutannya, Widiastuti berharap Unisri terus melangkah maju dan menjadi rumah yang menyejahterakan seluruh insan akademik.

    "Mugi Unisri makin ngremboko, para dosen, tenaga pendidikan, dan karyawan hidupnya sejahtera, uripe mulyo," tuturnya dengan penuh harap. (Sofyan)


    Baca juga: Beauty Class dan Seminar Kepribadian Yayasan CURDEFO, Ketua Komisi IV DPRD Wonogiri Ajak Perempuan Jadi Figur Cantik, Cerdas, dan Berkarakter

     

    Tiga pasangan terbaik dari kelas X dan XI dinyatakan siap melaju ke babak grand final.

    Tiga Pasangan Finalis Siap Berlaga di Ajang Denok Kenang Stemsa 2025

    Semarang- majalahlarise.com -SMK Negeri 1 Semarang kembali menggelar agenda bergengsi dalam rangkaian Pemilihan Denok Kenang Stemsa 2025. Pada Rabu, 16 April 2025, pukul 14.00 hingga 15.30 WIB, proses penentuan pasangan finalis resmi dilangsungkan di Aula SMKN 1 Semarang, Jalan Dr. Cipto No. 93 Semarang. Sebanyak tiga pasangan terbaik dari kelas X dan XI dinyatakan siap melaju ke babak grand final.

    Ajang tahunan ini menjadi salah satu program unggulan sekolah dalam menjaring figur siswa-siswi inspiratif yang mampu menjadi duta positif bagi lingkungan sekolah. Menurut Pembina OSIS, Ibu Sainah, S.Pd., seluruh finalis telah melalui tahapan seleksi ketat yang menilai kepribadian, kecakapan berkomunikasi, serta wawasan umum.


    “Berikan yang terbaik pada pemilihan Denok Kenang Stemsa pada 21 April nanti,” pesannya memberi semangat kepada para peserta.

    Untuk mendukung kesiapan para calon duta sekolah ini, pihak panitia turut menggelar kegiatan Beauty Class yang menggandeng brand kecantikan ternama, Wardah. Bertempat di aula sekolah, sesi pelatihan ini membekali peserta dengan keterampilan perawatan diri dan teknik tata rias dasar yang menunjang penampilan profesional.

    Kegiatan ini tidak hanya menekankan pentingnya penampilan luar, tetapi juga membentuk karakter percaya diri dan sikap peduli terhadap kesehatan diri. Diharapkan, ilmu yang didapat mampu mereka tularkan kepada lingkungan sekitar, menjadikan para Denok dan Kenang sebagai agen perubahan positif.

    Lebih dari sekadar kontes penampilan, Pemilihan Denok Kenang Stemsa menjadi ajang pencarian role model di kalangan pelajar. Para finalis tidak hanya diharapkan tampil memikat, tetapi juga membawa semangat kepemimpinan, tanggung jawab sosial, dan kebanggaan terhadap almamater. Dengan begitu, ajang ini diharapkan mampu melahirkan generasi muda SMKN 1 Semarang yang cemerlang dan penuh inspirasi. (Konan/ Sofyan)


    Baca juga: Beauty Class dan Seminar Kepribadian Yayasan CURDEFO, Ketua Komisi IV DPRD Wonogiri Ajak Perempuan Jadi Figur Cantik, Cerdas, dan Berkarakter

    Reni selaku narasumber dari Viva Cosmetics mengajarkan cara make up wajah.


    Beauty Class dan Seminar Kepribadian Yayasan CURDEFO, Ketua Komisi IV DPRD Wonogiri Ajak Perempuan Jadi Figur Cantik, Cerdas, dan Berkarakter

    Wonogiri- majalahlarise.com -Dalam rangka memperingati Hari Kartini 2025, semangat emansipasi perempuan kembali digaungkan dalam sebuah acara inspiratif bertajuk "Glow & Grow: Beauty Class dan Seminar Kepribadian Cantik, Cerdas, Berkarakter" yang digelar pada Jumat-Sabtu, 18-19 April 2025, di Mall Pelayanan Publik (MPP) Wonogiri. Acara ini merupakan kolaborasi antara Yayasan Pendidikan Curdefo dan Viva Cosmetics, serta mendapat dukungan penuh dari Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Wonogiri.

    Dalam sambutan sekaligus membuka acara, Ketua Komisi IV DPRD Wonogiri Titik Sugiarti, S.Sos menyampaikan pentingnya perempuan masa kini meneladani semangat Raden Ajeng Kartini dengan terus meningkatkan kualitas diri secara utuh baik secara fisik, intelektual, maupun moral. “Kartini adalah simbol perempuan visioner. Meski hidup dalam keterbatasan akses pendidikan, ia mampu melahirkan pemikiran-pemikiran brilian yang hingga kini masih relevan,” ungkapnya.

    Ia juga mengajak para peserta, yang sebagian besar adalah perempuan muda dan ibu-ibu, untuk tidak hanya berhenti pada kebanggaan akan sejarah Kartini, namun menjadikannya bahan bakar untuk terus berkembang. “Kita bisa sekolah, bekerja, bahkan memimpin, karena ada yang berjuang dulu. Sekarang giliran kita untuk memaksimalkan kesempatan dan menjadi perempuan yang memberi dampak,” tegasnya.

    Ketua Komisi IV DPRD Wonogiri Titik Sugiarti, S.Sos saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara.


    Salah satu sorotan menarik dalam sambutannya adalah penghargaan terhadap sosok bu Dwi Purwaningsih atau yang akrab disapa bu Eko, pelatih senam yang telah berkiprah sejak tahun 90-an. Ia dijadikan contoh nyata bahwa kecantikan sejati berasal dari gaya hidup sehat dan semangat yang tak pernah padam. “Kebugaran dan penampilan bukan untuk pamer, tapi sebagai bentuk cinta kepada diri sendiri,” tuturnya.

    Kegiatan ini tidak hanya memperingati perjuangan Kartini, namun juga menjadi momentum untuk membangun komunitas perempuan yang saling mendukung dan menginspirasi. Melalui kolaborasi antara pendidikan, kesehatan, dan kecantikan, perempuan Wonogiri diajak untuk tumbuh bersama dalam semangat kebangsaan dan pemberdayaan diri. 

    “Semangat Kartini tidak boleh padam. Mari kita lanjutkan perjuangannya dengan menjadi pribadi yang unggul, berdaya saing, dan berkarakter,” tutup Ketua Komisi IV dengan penuh harap.

    Para peserta mengikuti beauty class.


    Menambah makna peringatan Hari Kartini, Dwi Purwaningsih, BA, S.Pd.AUD, M.Pd., Pimpinan Yayasan Pendidikan Curdefo, menyampaikan presentasi bertema “Cantik, Cerdas, dan Berkarakter: Semangat Kartini untuk Perempuan Masa Kini.” Dalam paparannya, ia menggarisbawahi tiga pilar utama yang menjadi fondasi perempuan di era digital ini: Kecantikan bukan semata-mata penampilan, namun kepercayaan diri dan self-love. Kecerdasan, yang tidak hanya akademik, tetapi juga emosional dan spiritual. Karakter, yakni integritas, empati, dan kemauan untuk menjadi agen perubahan.

    “Perempuan zaman sekarang harus punya daya tahan dan daya saing. Dunia bergerak cepat, dan perempuan harus bisa adaptif tanpa kehilangan jati diri,” ujar Dwi dengan penuh semangat.

    Acara kemudian berlanjut dengan sesi beauty class oleh Viva Cosmetics yang dikemas edukatif dan aplikatif. Para peserta dibimbing mengenali jenis kulit masing-masing serta belajar memilih produk perawatan yang tepat dan aman. Tak hanya soal make up, sesi ini juga menekankan pentingnya konsistensi dan kesabaran dalam merawat kulit. “Perawatan itu investasi jangka panjang. Bukan soal mahal, tapi soal rutin dan tepat,” ujar Reni selaku narasumber dari Viva Cosmetics.

    Peserta sangat antusias mengikuti demonstrasi perawatan harian hingga teknik make up dasar. Mereka juga diberi kesempatan mencoba langsung produk sesuai dengan kebutuhan kulit masing-masing. (Sofyan)


    Baca juga: Univet Bantara Menuju Kampus Unggul, 57 Tahun Mengabdi, Membangun, dan Bertransformasi





Top