GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
Wayang Golek Pitutur Meriahkan Pengajian di Masjid Darul Mutaqin Ngadipuro
![]() |
| Pertunjukan Wayang Golek Pitutur oleh Ustaz Ki Pujiono. |
Wayang Golek Pitutur Meriahkan Pengajian di Masjid Darul Mutaqin Ngadipuro
Magelang- majalahlarise.com -Suasana religius bercampur hangatnya budaya lokal terasa begitu kuat di halaman Masjid Darul Mutaqin, Dusun Dukun, Desa Ngadipuro, Magelang, Sabtu malam (20/7). Ratusan jamaah dari berbagai penjuru desa memadati area masjid untuk mengikuti Pengajian Selapanan yang kali ini dikemas istimewa melalui pertunjukan Wayang Golek Pitutur oleh Ustaz Ki Pujiono.
Acara yang digagas oleh panitia pengajian dengan ketua Agus Wahdan, tokoh agama sekaligus mantan anggota dewan, berlangsung semarak namun penuh makna. Dalam kesejukan malam yang hening, penampilan Ki Pujiono mampu menghidupkan suasana dengan lakon “Islam Rahmatan Lil ‘Alamin: Memayu Hayuning Bawana”.
Melalui alur cerita wayang yang sarat nilai moral, Ki Pujiono menanamkan pesan Islam yang penuh kasih sayang, toleransi, dan ajakan untuk menjaga keharmonisan sosial. "Kita harus menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari kerusakan," tegasnya, seraya menggugah kesadaran jamaah akan pentingnya peran umat Islam sebagai rahmat bagi semesta.
Cerita menjadi semakin hidup saat dua tokoh besar dalam sejarah Islam Indonesia, Kiai Ahmad Dahlan dan Kiai Hasyim Asy’ari, dihadirkan sebagai sentral lakon. Keduanya digambarkan tengah menerima wejangan dari Kiai Saleh Darat di Semarang. Tokoh-tokoh pun semakin lengkap dengan kehadiran Cangik dan Limbuk, yang membawakan tembang “Ojo Lamis” diselingi pitutur utomo yang menggelitik namun sarat hikmah.
Partisipasi jamaah sangat tinggi. Terlihat hadir tokoh masyarakat dan jamaah setia masjid, baik dari kalangan bapak-bapak maupun ibu-ibu. Di antara jamaah putri yang aktif mengikuti acara tampak Ibu Wahidah, Ibu Astiyah, dan Ibu Ulwah. Sementara dari kalangan bapak hadir Bapak Sukardi dan Bapak Surandi yang turut memberikan apresiasi terhadap inovasi dakwah tersebut.
“Alhamdulillah, masyarakat sangat antusias dan kegiatan berjalan penuh berkah. Ini membuktikan bahwa dakwah melalui budaya masih sangat relevan dan menyentuh hati masyarakat,” ujar Ketua Panitia, Agus Wahdan.
Pengajian Selapanan Masjid Darul Mutaqin ini menjadi contoh harmonisasi antara dakwah dan budaya, menunjukkan bahwa seni tradisional seperti wayang golek tetap dapat menjadi sarana yang efektif untuk menyampaikan ajaran Islam yang damai, inklusif, dan menyatu dengan nilai-nilai kearifan lokal. (Sofyan)
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
TRADISI KROBONGAN Oleh: Aris Prihatin SMPN 1 Manyaran, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Aris Prihatin Masyarakat J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
-
GENERASI KEDUA (LULUSAN) MASA CORONA Oleh: M. Nur Salim, SH. M.Pd Guru PPKn dan Kepala Sekolah SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Yogyakarta ...
-
Menikmati makan gendar pecel di Gazebo. Watu Plenuk Mutiara Wisata Perbatasan Weru–Ngawen yang Menyuguhkan Alam, Kuliner, dan Kedamaian Gunu...

Tidak ada komentar: