Featured

Headline News

Pinsar Indonesia Gelar Koordinasi Perunggasan Se-Pulau Jawa untuk Perbaiki Harga Livebird

12 Jun 2025

larise tv

Kabar Desa

Ustadz Suradi dalam Khutbah Idul Adha di Canden Boyolali, Qurban Itu Ada yang Diterima, Ada yang Tidak

Dalam khutbahnya, Ustaz Suradi, Wakil Direktur PonpesMU Manafi’u...

  • 06 Jun 2025
  • 0

ACSB Wonogiri Gelar Historical Trip, Ajak UMKM Kenali Akar Sejarah Berdirinya Wonogiri

Print Friendly and PDF

 

Peserta Historical Trip Wonogiri saat foto bersama di depan Tugu Pusaka Selogiri.

ACSB Wonogiri Gelar Historical Trip, Ajak UMKM Kenali Akar Sejarah Berdirinya Wonogiri

Wonogiri- majalahlarise.com -Asia Council for Small Business (ACSB) Wonogiri berkolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Wonogiri, komunitas GRADASI dan DnA Entrepreneur menggelar kegiatan bertajuk Historical Trip Wonogiri, Kamis (29/5). Kegiatan ini menjadi salah satu program edukatif yang menyasar pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dengan tujuan mengenalkan sejarah berdirinya Kota Wonogiri melalui kunjungan langsung ke sejumlah situs bersejarah.

Rangkaian kegiatan dimulai pukul 07.00 WIB di halaman Kecamatan Selogiri sebagai titik kumpul peserta. Sebanyak puluhan peserta yang terdiri dari pelaku UMKM, komunitas kreatif, serta perwakilan organisasi kepemudaan antusias mengikuti kegiatan hingga selesai.

Ketua ACSB Wonogiri, Karsi menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari program pembinaan UMKM berbasis karakter dan wawasan sejarah.

“Kita ingin UMKM tidak hanya fokus pada jual beli atau cuan, tetapi juga punya akar. Mengenal sejarah tempat kita berpijak akan membentuk karakter dan kecintaan terhadap daerah. Wonogiri ini bukan hanya tempat usaha, tapi juga tempat perjuangan,” tegasnya.

Peserta Historical Trip Wonogiri menyimak penjelasan dari juru kunci Prasasti Nglaroh.

Karsi juga menambahkan historical trip ini merupakan salah satu bentuk "testing mental" bagi peserta, agar tidak hanya aktif berbisnis tetapi juga tangguh dalam memahami jati diri dan nilai-nilai perjuangan lokal.

“Dengan mengenal sejarah, kita mengenal diri. Dan dari sana, kita melangkah lebih kuat untuk membangun Wonogiri yang lebih maju,” harapnya.

Acara resmi dibuka oleh Suhadi, Kasi Tata Pemerintahan Kecamatan Selogiri, mewakili Camat Selogiri. Dalam sambutannya, Suhadi mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap sejarah lokal yang mulai terlupakan.

“Sejarah Kabupaten Wonogiri ini penuh perjuangan. Lewat kegiatan ini, kita belajar bagaimana perjalanan panjang daerah ini dibangun. Mudah-mudahan bisa menumbuhkan cinta dan semangat untuk terus membangun Wonogiri,” ucap Suhadi.

Ia juga berharap kegiatan serupa dapat menjadi agenda rutin dan dikembangkan menjadi paket wisata edukasi sejarah lokal.

Perwakilan KADIN Wonogiri, Wawan Setyo Nugroho, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya menghubungkan sejarah, ekonomi, dan kebudayaan sebagai satu kesatuan pembangunan bangsa.

“Perjalanan seperti ini membangun kesadaran kebangsaan, memperkuat rasa cinta tanah air, dan pada akhirnya memperkuat semangat wirausaha yang berakar. Inilah cara kita membangun bangsa melalui sejarah, melalui budaya, dan melalui UMKM yang kuat,” ujarnya.

Sukesti Nuswantari selaku Ketua Generasi Digital Indonesia (GRADASI) Wonogiri menyambut baik acara ini. Apalagi dengan support penuh dari KADIN Kamar Dagang dan Industri Wonogiri.

"Dalam rangka menyambut Solo Raya Great Sale paket wisata Historycaltrip Wonogiri yang semula berbayar 100.000 diberikan discount hingga 75% oleh KADIN sehingga peserta cukup berbayar 25.000 saja," terangnya.


Setelah seremoni pembukaan, peserta diajak mengunjungi Tugu Pustaka sebagai situs pertama, yang menjadi simbol penting literasi dan pengetahuan. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan mengendarai kereta kelinci / odong-odong ke Makam Matah Ati, tempat dimakamkannya tokoh perempuan pelopor budaya dan perlawanan dari masa lalu, dengan penjelasan langsung dari juru kunci setempat.

Perjalanan berlanjut ke Prasasti Nglaroh, tempat yang mencatat sejarah penting berdirinya Pemerintah Kabupaten Wonogiri, di mana tim dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan memberikan penjelasan tentang isi prasasti dan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

Situs berikutnya adalah Sendang Siwani, mata air yang konon menjadi sumber kehidupan masyarakat zaman dahulu dan diyakini memiliki nilai spiritual dan perjuangan perlawanan terhadap Belanda. Di tiap titik, peserta tampak antusias mendengarkan narasi sejarah dan mengabadikan momen sebagai bagian dari lomba konten kreatif yang menjadi salah satu kegiatan pendukung acara.

Peserta Historical Trip Wonogiri saat kunjungan ke sentra oleh-oleh Keripik Koro Pedang.


Peserta melanjutkan perjalanan ke sentra oleh-oleh Keripik Koro Pedang untuk mendukung pelaku usaha lokal. Di sana, peserta berbelanja dan berbincang langsung dengan pengusaha keripik setempat tentang proses produksi dan tantangan bisnis UMKM masa kini.

Kunjungan ke Jembatan Merah, ikon Selogiri yang kini mulai dilirik sebagai destinasi wisata sejarah dan spot foto estetik. Lokasi ini dipilih sebagai simbol perjalanan lintas waktu dari sejarah masa lampau menuju harapan masa depan UMKM yang tangguh dan berdaya saing.

Setelah rangkaian kunjungan sejarah, peserta beristirahat dan makan siang di RM Slonjoran, sambil mengikuti sesi motivasi dari Mas Yus, pembagian doorprize, penyampaian lomba konten terbaik. Juri berasal dari tiga organisasi yang terlibat KADIN (Mas Billy), DnA Entrepreneur (Mas Angga), dan ACSB (Mas Sofyan).

Historical Trip Wonogiri 2025 menjadi contoh nyata kolaborasi antara komunitas bisnis, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan ruang belajar alternatif yang menyenangkan dan bermakna. Melalui kegiatan ini, UMKM tidak hanya diajak melihat masa lalu, tetapi juga merenungkan peran mereka dalam membangun masa depan. (Sofyan)

Baca juga: Purnawiyata SMP Negeri 4 Wonogiri, 112 Siswa Dilepas Siap Gapai Masa Depan Gemilang




Tidak ada komentar:

Write a Comment

Featured