METODE GUESSING GAME TINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS PADA MATERI TEKS DESCRIPTIVE SISWA KELAS X SMAN 1 PRACIMANTORO

Print Friendly and PDF

METODE GUESSING GAME TINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS PADA MATERI TEKS DESCRIPTIVE  SISWA KELAS X SMAN 1 PRACIMANTORO

Oleh  :  Choleta Surani, S.Pd.

Guru Bahasa Inggris SMA Negeri 1 Pracimantoro, Wonogiri, Jawa tengah

Choleta Surani, S.Pd.


          Dalam setiap proses pembelajaran  pasti ada tujuan belajar yang hendak dicapai. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai, maka pendidik harus mampu mendesain konsep pembelajaran yang menarik sehingga siswa termotivasi untuk melibatkan diri dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran saat ini lebih menekankan pada keaktifan siswa atau biasa disebut dengan istilah student centered. Namun demikian untuk membuat siswa bersemangat dan termotivasi dalam belajar bukanlah hal yang mudah. Seorang pendidik dituntut untuk menerapkan model atau metode pembelajaran yang menarik sehingga siswa merasa senang dan mau terlibat aktif selama pembelajaran berlangsung. Menurut Degeng (1998) daya tarik suatu mata pelajaran ditentukan oleh dua hal, pertama, oleh mata pelajaran itu sendiri, dan kedua, oleh cara mengajar guru. Oleh karena itu, tugas profesional seorang guru adalah menjadikan pelajaran yang tadinya tidak menarik menjadi menarik, yang dirasakan sulit menjadi mudah, yang tadinya tidak berarti menjadi bermakna. 

         Bertolak dari itulah, penggunaan model pembelajaran yang tepat merupakan salah satu persyaratan utama dalam proses pembelajaran di kelas, karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa baik keberhasilan dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Penulis sebagai guru mata pelajaran Bahasa Inggris kelas X di SMA Negeri 1 Pracimantoro mendapatkan masalah ketika mengajar keterampilan berbicara pada materi Descriptive Text semester ganjil  tahun pelajaran 2021/2022. Tidak dipungkiri bahwa belajar bahasa  Inggris selama ini masih menjadi “momok” bagi sebagian besar siswa. Banyak kendala yang mereka temui saat belajar  bahasa Inggris. Alasan yang paling sering penulis temui karena bahasa Inggris adalah bahasa asing yang hampir tidak pernah dipraktikkan dalam komunikasi sehari-hari. Saat pelajaran bahasa Inggris selesai, maka selesailah sudah aktivitas yang seharusnya tetap dikembangkan, Alasan yang lain bisa berasal dari metode pembelajaran yang diterapkan guru. Metode pembelajaran yang monoton, kuno, tidak kreatif dapat menghambat minat dan potensi siswa karena tidak ada stimulus yang dapat merangsang kemampuan mereka. Di samping itu, Pembelajaran Jarak Jauh di masa pandemi yang cukup lama ikut menambah masalah di kalangan siswa, diantaranya timbulnya kejenuhan, kemalasan dan hilangnya semangat belajar yang berakibat menurunnya nilai dan prestasi mereka.   

         Hal inilah yang membuat keprihatinan penulis untuk membangkitkan kembali suasana pembelajaran agar menjadi  pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran akan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk melibatkan siswa dalam aktifitas belajar adalah metode permainan. Untuk mewujudkan hal tersebut maka penulis mencoba menggunakan metode pembelajaran Guessing Game dalam proses pembelajaran saat ini, di mana siswa sudah boleh dihadirkan ke sekolah secara bergantian dengan harapan metode pembelajaran tersebut mampu menghidupkan kembali semangat belajar siswa sehingga tujuan belajar dapat tercapai. 

       Klipple dalam Jubaedah (2009) mengatakan bahwa “the basic rule of guessing game s is eminently simple one person knows something that another one wants to find out.” Artinya aturan dasar guessing game itu sangat sederhana, seseorang tahu tentang  kosa kata dan yang lain berusaha untuk menemukannya. Menurut Marriem Website bahwa Guessing game adalah permainan yang mana seseorang harus bersaing dengan orang lain atau kelompok lain untuk menebak sesuatu yang telah diberi petunjuknya. Dapat didefinisikan bahwa guessing game adalah permainan yang mana seseorang atau sebuah kelompok mencoba menjawab sesuai pertanyaan yang telah diberi beberapa kata kunci yang berhubungan dengan kata tersebut. 

         Dalam proses pembelajaran mata pelajaran bahasa Inggris, ada empat keterampilan yang harus dikuasai siswa, yaitu berbicara (speaking), menulis (writing), mendengarkan (listening) dan membaca (reading). Keempat keterampilan tersebut membutuhkan pengajaran yang menyenangkan supaya siswa dapat menguasai materi dengan baik.

         Keterampilan berbicara (speaking) dianggap yang paling sulit karena meliputi banyak aspek yang harus dikuasai siswa, seperti pronunciation, grammar dan vocabulary. Namun sesungguhnya yang diperlukan siswa adalah keberanian dan motivasi yang besar untuk bisa berbicara bahasa Inggris. Metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk belajar bahasa Inggris tentunya sangat beragam. Berbagai cara dan metode dapat digunakan oleh guru dalam upaya mensukseskan proses pembelajaran. Seorang guru harus pandai memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang tepat supaya dapat menarik minat siswa dalam mempelajari materi yang diajarkan sehingga proses belajar mengajar menjadi menyenangkan dan terarah.

          Materi pembelajaran Descriptive Text pada kelas X semester ganjil memuat kompetensi dasar  menyusun teks deskriptif lisan dan tulis, pendek dan sederhana, terkait tempat wisata dan bangunan bersejarah terkenal, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks.  Hal ini tentu tidak mudah bagi siswa, karena perbendaharaan kata mereka masih kurang dan jarang menggunakan bahasa inggris untuk berkomunikasi secara lisan maupun tulis. Oleh karena itu, dengan menggunakan metode Guessing Game, penulis berharap bahwa proses pembelajaran dapat lebih menyenangkan dan interaktif sehingga btujuan belajar dapat tercapai.  

         Adapun langkah-langkah model pembelajaran Guessing Game mata pelajaran Bahasa Inggris untuk menyampaikan materi Descriptive Text  dalam upaya meningkatkan kemampuan berbicara (speaking) adalah sebagai berikut :

1.   Guru membuka kelas dengan salam, sapa dan berdoa, kemudian mengecek kehadiran siswa.

2.    Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

3.    Guru melakukan apersepsi dan memberi motivasi agar siswa bersemangat dan bergembira selama proses pembelajaran.

4.    Guru menjelaskan kembali secara singkat materi descriptive text yang sudah disampaikan kepada siswa pada pertemuan sebelumnya.

5.    Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 – 5 siswa.

       Karena selama Pembelajaran Tatap Muka Terbatas hanya ada 18 siswa di dalam kelas, maka ada 2 kelompok yang terdiri dari 4 siswa dan 2 kelompok lain terdiri dari 5 siswa. Selama proses pembelajaran ini berlangsung siswa yang melakukan PJJ di rumah diberi materi yang sama tetapi difokuskan pada keterampilan membaca/ memahami teks dengan diberi tugas terstruktur. Begitu sebaliknya untuk pertemuan selanjutnya.

6.    Guru menjelaskan tentang langkah pembelajaran dengan menggunakan metode guessing game.

7.    Guru meminta satu perwakilan kelompok untuk berdiri di depan kelas menghadap anggota kelompoknya. Siswa tersebut tidak boleh menoleh ke papan tulis.

8.    Guru menempelkan sebuah gambar tempat wisata/bangunan bersejarah terkenal.

9.    Siswa yang ada di dalam kelompok mulai menyebutkan ciri-ciri dari tempat wisata/ bangunan bersejarah terkenal  tersebut, seperti lokasi, sejarah, bentuk bangunan, benda-benda yang ada di dalamnya, dll. 

10.  Setelah waktu yang telah ditentukan habis, siswa yang berdiri di depan kelas menebak nama tempat wisata/ bangunan bersejarah yang ada dalam gambar. Jika jawabannya benar, kelompok tersebut akan mendapat reward dari guru untuk keberhasilan dalam permainan. 

12.  Secara bergiliran, guru meminta kelompok lain melakukan hal yang sama.

13.  Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan apresiasi, membuat kesimpulan bersama siswa dan memberikan penguatan untuk pembelajaran berikutnya.

        Melalui metode pembelajaran guessing game, penulis mendapatkan beberapa manfaat  dalam menyampaikan materi Descriptive Text untuk melatih kemampuan berbicara bahasa inggris siswa kelas X SMAN 1 Pracimantoro pada semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022. Metode pembelajaran Guessing Game  dapat memancing siswa yang malu dan pasif untuk turut aktif selama proses pembelajaran. Siswa merasa lebih rileks dan gembira. Melalui permainan dalam kelompok, maka setiap anggota dalam kelompok akan lebih bersemangat dan termotivasi  untuk memenangkan kelompoknya sehingga metode ini dapat merangsang keberanian siswa untuk berbicara sekaligus meningkatkan keterampilan berbicara. Metode pembelajaran Guessing game memberikan  pengaruh dalam  meningkatkan minat serta motivasi siswa untuk belajar bahasa Inggris serta menstimulus siswa untuk berbicara bahasa Inggris sehingga dapat meningkatkan kemampuan  berbicara bahasa Inggris sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam proses pembelajaran.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top