GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
MODEL PEMBELAJARAN STUDENT QUESTION CROSS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
MODEL PEMBELAJARAN STUDENT QUESTION CROSS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
Penulis: 1) Endang Wahjunengsih, 2) Agus Ariyanto, 3) Listyani
Madrasah Aliyah Negeri Sukoharjo
Model Student Question Cross memiliki pengertian pertanyaan siswa bersilang. Model ini merupakan pengembangan dari model Student Question Have yang penggunaannya hampir sama yakni untuk memotivasi supaya memiliki kemampuan keberanian, dan keterampilan untuk bertanya, serta menitikberatkan pada siswa yang kurang memiliki keberanian dalam menyampaikan pendapat atau pertanyaannya melalui tulisan. Model Student Question Cross dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi yang gudah dipelajarinya. Pelaksanaan model Student Question Cross dengan membagikan sepotong kertas kepada semua siswa untuk kemudian ditulis sebuah pertanyaan terkait materi pelajaran. Potongan kertas tersebut digeser kepada teman sebelahnya untuk dikomentari supaya dapat mengetahui penting tidaknya pertanyaan itu untuk didiskusikan (Marjuki,2020: 230-231).
Menurut Marjuki (2020:231) memaparkan langkah-langkah pembelajaran menggunakan model Student Question Cross, antara lain: 1) Guru mengondisikan siswa untuk siap dalam proses belajar mengajar dengan menyanyikan lagu-lagu yang bersemangat sambil bertepuk tangan; 2) Guru menyampaikan tujuan dan skenario pembelajaran; 3) Siswa diminta untuk membentuk kelompok terdiri dari 5-6 orang; 4) Masing-masing kelompok membuat formasi tempat duduk melingkar; 5) Guru membagikan potongan kertas kepada semua siswa; 6) Setiap siswa diminta untuk menuliskan satu pertanyaan terkait materi pelajaran pada kertas yang sudah disediakan; 7) Setelah selesai membuat pertanyaan, setiap siswa menggeser kertas pertanyaannya kepada teman sebelah kiri untuk dikomentari, selanjutnya digeser terus searah jarum jam sampai kertas itu kembali kepada pemiliknya; 8) Setiap siswa menerima kertas pertanyaan temannya, mereka diminta memberikan tanda centang (V) apabila pertanyaan itu dirasa penting untuk dibahas dan memberi tanda Silang X apabila pertanyaan itu dianggap tidak penting; 9) Setelah kertas pertanyaan kembali kepada pemiliknya, siswa diminta untuk menjumlahkan tanda centangnya, kemudian setiap kelompok diminta mencari jawaban yang tanda centang paling banyak dan membacanya; 10) Guru memberikan penjelasan terhadap beberapa pertanyaan yang memiliki jumlah centang paling banyak; 11) Apabila waktu memadai siswa diminta juga membacakan pertanyaan yang memiliki tanda silangnya banyak; 12) Guru mengakhiri kegiatan dengan membuat kesimpulan.
Rusyana (dalam Erlina Syarif, 2009: 5) menjelaskan bahwa keterampilan menulis merupakan kemampuan menggunakan pola- pola bahasa dalam tampilan tertulis untuk mengungkapkan gagasan atau pesan. Keterampilan menulis mencakup berbagai kemampuan, seperti kemampuan menguasai gagasan yang dikemukakan, kemampuan menggunakan unsur- unsur bahasa, kemampuan menggunakan gaya, dan kemampuan menggunakan ejaan serta tanda baca.
Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang digunakan dalam berkomunikasi secara tidak langsung. Keterampilan menulis tidak didapatkan secara alamiah, tetapi harus melalui kegiatan belajar dan berlatih (Doyin,2009:12).
Dengan menggunakan model Student Question Cross pada pembelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Daftar Pustaka
Doyin dan Wagiran. 2009. Bahasa Indonesia Pengantar Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: Unnes Press.
Erlina Syarif. 2009. Pembelajaran Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Marjuki. 2020. Modul Pembelajaran Paikem Berbasis Pendekatan Saintifik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
TRADISI KROBONGAN Oleh: Aris Prihatin SMPN 1 Manyaran, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Aris Prihatin Masyarakat J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
-
GENERASI KEDUA (LULUSAN) MASA CORONA Oleh: M. Nur Salim, SH. M.Pd Guru PPKn dan Kepala Sekolah SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Yogyakarta ...
-
Menikmati makan gendar pecel di Gazebo. Watu Plenuk Mutiara Wisata Perbatasan Weru–Ngawen yang Menyuguhkan Alam, Kuliner, dan Kedamaian Gunu...

Tidak ada komentar: