Featured

Headline News

Peringatan Hari Anak Nasional di Musuk Boyolali Berlangsung Meriah dengan Wayang Dakwah dan Syukuran

24 Jul 2025

larise tv

Kabar Desa

Pelaku Usaha Desa Kepuhsari Antusias Ikuti Pelatihan Branding, Keuangan, dan Marketing Digital

Narasumber Dwi Suswatiningsih dan Anita Wulan Sari saa...

  • 10 Jul 2025
  • 0

MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA

Print Friendly and PDF

MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA 


Penulis : 1) Suparmin 2) Suwardi, 3) Muh Guruh Susilo

Madrasah Aliyah Negeri Sukoharjo



       Menurut Hosnan (2016: 267) memaparkan bahwa kata contextual berasal dari kata contex, yang memiliki arti hubungan, konteks, suasana atau keadaan. Contextual diartikan yang berhubungan dengan suasana atau konteks. Sehingga, model Contextual Teaching And Learning (CTL) dapat diartikan sebagai suatu pembelajaran yang berhubungan dengan suasana tertentu. Model pembelajaran Contextual Teaching And Learning adalah pembelajaran yang menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan dunia nyata siswa, sehingga siswa lebih mudah memahami konsep belajar. Selain itu, siswa juga akan merasa termotivasi untuk mempelajari materi karena siswa menganggap materi tersebut penting dalam kehidupan sehari-hari mereka. 

       Model Contextual Teaching And Learning adalah konsep belajar mengajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan di kelas dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupannya sebagai individu, anggota keluarga, dan masyarakat (Mundilarto, 2004: 70).

       Sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa diperlukan langkah-langkah yang dapat meningkatkan kreatifitas, percaya diri, kritis, bekerja sama, berani untuk menyampaikan pendapatnya kepada orang lain dan memiliki keinginan atau minat yang kuat dalam belajar. Sehingga langkah-langkah model Contextual Teaching and Learning (CTL) yang digunakan peneliti mengacu pada pendapat Trianto (2010: 111), yaitu: 1) Kembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya; 2) Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik pembelajaran; 3) Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya; 4) Ciptakan belajar dalam kelompok-kelompok) 5) Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran; 6) Lakukan refleksi di akhir pertemuan; 7) Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

       Pemahaman merupakan kemampuan siswa untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan di ingat. Seorang siswa dikatakan memahami sesuatu jika ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan bahasa sendiri (Anas Sudijono, 2011: 50). 

       Muhaimin (2002: 138) menjelaskan bahwa tingkat pemahaman siswa selama proses pemnbelajaran adalah tingkat pemahaman siswa dalam memahami materi pelajaran pendidikan agama Islam. Siswa yang memiliki tingkat pemahaman yang baik akan menunjukkan sikap, yaitu: 1) bersungguh-sungguh, menunjukkan minat, memiliki perhatian dan rasa ingin tahu yang kuat untuk ikut serta dalam kegiatan belajar mengajar; 2) ulet dan memberikan waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan tersebut dan 3) terus tekun bekerja sampai tugas-tugas tersebar terselesaikan. 

       Dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada pembelajaran Fikih dan Quran Hadist dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran.


Daftar Pustaka

Anas Sudijono. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Hosnan. 2016. Pendekatan Saintifik dan Konstektual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia

Muhaimin. 2002. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung, Rosda Karya.

Mundilarto. 2004. Cakrawala Pendidikan: Pendekatan kontekstual dalam Pembelajaran Sains. Yogyakarta: Lembaga Pengambdian Masyarakat UNY.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu, Konsep, Strategi dan. Implementasinya dalam KTSP. Jakarta: Bumi Aksara.


Tidak ada komentar:

Write a Comment

Featured