PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN FUNGSI KUADRAT DI SMK

Print Friendly and PDF

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN FUNGSI KUADRAT DI SMK

Oleh : Fitria Indriyati, S.Pd

Guru SMK Negeri 2 Pati Jawa Tengah

Fitria Indriyati, S.Pd


       Pendidikan menempati posisi penting dalam mencetak generasi yang cerdas, kreatif, dan mampu bersaing dalam setiap sektor kehidupan. Tanpa adanya pendidikan yang bermutu kemajuan bangsa akan terhambat. Karena itulah peran pendidikan menentukan kemajuan suatu negara. Selain itu pendidikan telah terbukti melahirkan sumber daya manusia yang berpengaruh dalam pesatnya arus globalisasi. Di masa kini cara belajar yang diterapkan para guru ke siswa pun harus sesuai dengan perkembangan zaman. Siswa diharapkan memiliki kompetensi abad 21. Maka guru perlu mengajar sesuai dengan zamannya siswa.

       Berbagai permasalahan muncul dalam pelaksanaannya, diantaranya yang terjadi pada pembelajaran matematika siswa SMKN 2 Pati. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan guru, pada pembelajaran fungsi kuadrat, siswa cenderung pasif, dan hanya menerima pelajaran. Hal ini disebabkan model pembelajaran yang diberikan guru belum memancing siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan hanya sebatas penugasan  sehingga membuat siswa tidak bisa memotivasi dirinya sendiri untuk berperan aktif dalam pembelajaran, apalagi keinginan untuk membangun pemahaman atau mengaplikasikan apa yang telah diketahuinya untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan. Keaktifan selama pembelajaran yang dimaksud meliputi menjelaskan serta mengemukakan gagasan seputar materi, dan mempresentasikan hasil kerja di depan kelas.

       Belajar harus dipandang sebagai proses aktif sehingga siswa mengkonstruksi sendiri pengertian materi pelajaran melalui interaksi mereka dengan lingkungan fisik maupun lingkungan sosial (Rahayu & Prayitno ;2005). Siswa harus memiliki dan  memahami pengalaman belajarnya dan proses belajar tersebut harus difasilitasi oleh guru. Oleh karena itu, orientasi pembelajaran di kelas haruslah mengarah pada pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa (centered learning).

       Dari uraian di atas, diperlukan kreativitas dari guru dalam menentukan strategi mengajar, khususnya dalam memilih metode pembelajaran yang memotivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Priansa (2015) mengatakan; bahwa keaktifan belajar berhubungan dengan segala aktivitas yang terjadi secara fisik maupun non fisik. Pada pembelajaran matematika, guru diharapkan untuk memerhatikan, menilai , dan menekankan  aspek –aspek pembelajaran baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Keaktifan dalam hal ini masuk pada ranah psikomotorik siswa, dan merupakan bagian perlu dikembangkan.

       Dalam rangka meningkatkan aktivitas belajar siswa dibutuhkan suatu pembelajaran inovatif dan efektif. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan yaitu Problem Based Learning (PBL). PBL merupakan model pembelajaran yang berparadigma konstruktivis yang dikenalkan oleh John Dewey.  Trianto (2011) menyatakan langkah-langkah model PBL secara garis besar yaitu menyajikan masalah yang otentik dan bermakna untuk siswa cermati dan pahami, berdasarkan masalah tersebut siswa diminta melakukan penyelidikan dan inkuiri.

       Dengan menggunakan model Problem Based Learning ternyata dapat membuat peserta didik lebih termotivasi dan aktif mengikuti pembelajaran. Selain itu mampu memberikan dampak yang positif terhadap pemahaman konsep fungsi kuadrat, karena peserta didik tetap dapat melakukan langsung dengan pendampingan guru sehingga hasil belajar juga menjadi semakin baik. Problem Based Learning penulis rekomendasikan agar digunakan dalam pembelajaran tingkat SMK bukan hanya pada pelajaran Matematika saja tetapi juga pelajaran yang lain. Berdasarkan uraian tersebut penulis berharap guru lain juga mau menerapkan model Problem Based Learning (PBL) untuk materi yang dianggap memerlukan kemampuan berpikir kritis peserta didik agar didapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top