GIVE RADIO IKOM UNIVET












Redaksi / Pemasangan Iklan






Total Tayangan Halaman

Milad ke-108 'Aisyiyah, PCA Trucuk Kukuhkan Semangat Perempuan Berkemajuan Lewat Pengajian dan Santunan
![]() |
Warga ‘Aisyiyah dan tamu undangan menghadiri acara Refleksi Milad ke-108 ‘Aisyiyah |
Milad ke-108 'Aisyiyah, PCA Trucuk Kukuhkan Semangat Perempuan Berkemajuan Lewat Pengajian dan Santunan
Klaten- majalahlarise.com -Suasana khidmat dan penuh semangat kebersamaan menyelimuti Gedung Ar. Fachruddin, Trucuk, Kabupaten Klaten, Kamis pagi (4/7/2025). Ratusan warga ‘Aisyiyah dan tamu undangan menghadiri acara Refleksi Milad ke-108 ‘Aisyiyah yang digelar oleh Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Trucuk.
Kegiatan yang mengangkat tema "Menguatkan Peran Perempuan Berkemajuan Menuju Masyarakat yang Berkeadaban" ini diawali dengan pembukaan resmi, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, serta sambutan dari Ketua PCA Trucuk, Sumiyati, S.Ag.Dalam sambutannya, ia menyampaikan Milad ini bukan hanya peringatan historis, tetapi juga momentum evaluasi dan perenungan atas kontribusi nyata ‘Aisyiyah dalam membangun masyarakat.
Sebagai organisasi perempuan Islam tertua di Indonesia, ‘Aisyiyah harus tetap menjadi ujung tombak dakwah perempuan yang mandiri, tangguh, dan solutif bagi persoalan umat dan bangsa. Kita tidak boleh berdiam diri, tetapi terus bergerak dan menjadi inspirasi,” ujarnya.
![]() |
Ustadz Pujiono, S.Si., M.M. saat mengisi pengajian dan tausiyah. |
Puncak acara diisi dengan pengajian dan tausiyah oleh Ustadz Pujiono, S.Si., M.M., yang juga merupakan anggota Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah. Dalam ceramahnya, Ustadz Pujiono menyampaikan tema yang mengangkat esensi perjuangan ‘Aisyiyah dalam bingkai keislaman dan kebangsaan.
Ia menekankan perempuan ‘Aisyiyah harus memiliki tujuh karakter utama agar tetap relevan dan berdaya guna di era modern yaitu Berilmu. Perempuan harus cerdas secara intelektual dan spiritual. Mandiri, Tidak bergantung pada orang lain dalam berpikir dan bertindak. Religius, menjadikan nilai-nilai Islam sebagai dasar hidup. Berdaya Saing, Mampu berkompetisi secara sehat di berbagai bidang. Aktif Bermasyarakat, Menjadi agen perubahan sosial yang nyata. Berakhlak Mulia, Menjaga integritas, etika, dan adab. Kontributif untuk Bangsa, Menjadi bagian dari solusi bagi pembangunan bangsa.
“Perempuan berkemajuan bukan hanya simbol, tapi harus menjadi pelita peradaban yang mengarahkan umat kepada kemuliaan. Dan 'Aisyiyah telah membuktikan peran vital itu lebih dari satu abad,” kata Ustadz Pujiono dengan penuh keyakinan.
Sebagai wujud implementasi nilai-nilai sosial dan kepedulian terhadap sesama, PCA Trucuk juga mengadakan kegiatan santunan kepada anak-anak yatim dan dhuafa dari berbagai desa di wilayah Trucuk. Sebanyak puluhan penerima manfaat mendapatkan bantuan berupa uang santunan dan paket sembako.
Kegiatan ini menjadi bentuk konkret semangat rahmatan lil ‘alamin yang menjadi nilai dasar perjuangan ‘Aisyiyah sejak awal berdiri.
Kehadiran Sekretaris Camat Trucuk, Rita Nur Wijayanti memberikan angin segar bagi PCA Trucuk. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas kontribusi nyata ‘Aisyiyah dalam membina perempuan dan keluarga di wilayah Trucuk.
“Peran ibu-ibu 'Aisyiyah sangat terasa dalam pembangunan moral dan sosial masyarakat. Kami dari pemerintah kecamatan sangat mendukung setiap kegiatan positif seperti ini,” tuturnya.
Sementara itu, perwakilan dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Trucuk, Drs. Mulyono. menjelaskan pentingnya sinergi gerakan antara Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah untuk menciptakan ekosistem dakwah yang kuat, menyentuh akar rumput, dan membangun peradaban unggul.
Acara yang dipandu oleh Arik Purwaningsih ini berlangsung dengan tertib, penuh semangat, dan sarat makna. Peserta yang hadir tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan hingga selesai.
Sebagai penutup, para tamu dan peserta bersama-sama menyanyikan lagu “Mars Aisyiyah” dan berdoa bersama demi kemajuan organisasi, masyarakat, serta bangsa.
Milad ke-108 ini menjadi pengingat kuat bahwa ‘Aisyiyah bukan sekadar organisasi perempuan, tetapi gerakan yang menyemai harapan, membangun karakter, dan menghadirkan solusi nyata bagi kehidupan umat dan bangsa. (Sofyan)
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
TRADISI KROBONGAN Oleh: Aris Prihatin SMPN 1 Manyaran, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Aris Prihatin Masyarakat J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
-
Penyerahan hewan kurban dilakukan secara simbolis oleh Kepala SMP Negeri 2 Giritontro, Retno Wulandari, S.Pd., M.Pd., kepada perwakilan ta...
-
Trisno Diyanto saat menganyam bambu Kerajinan Anyaman Bambu Karang Lor Manyaran Wonogiri Penuhi Pesanan Sampai Luar Nege...
Tidak ada komentar: