Posted by CB Magazine on Senin, 14 Juli 2025 |
Pendidikan
 |
Narasumber inspiratif, Pujiono, S.Si., M.M., Kepala SD Muhammadiyah PK Banyudono saat menyampaikan materi. |
Hidupkan Ruh Guru Muhammadiyah! MI MURUB dan SMP MAHA Gelar IHT Penuh Semangat
Boyolali- majalahlarise.com -MI MURUB (Muhammadiyah PK Boyolali) dan SMP MAHA (Muhammadiyah 1 PK Boyolali) menyelenggarakan kegiatan In House Training (IHT) kolaboratif yang menggugah semangat dan jiwa pendidik Islami, dengan mengangkat tema besar “Hidupkan Ruh Guru Muhammadiyah!”. Kegiatan yang diikuti oleh seluruh guru dan karyawan ini berlangsung hangat dan penuh semangat di Aula MI MURUB mulai pukul 12.30 WIB.
IHT ini merupakan salah satu program sinergis antara MI MURUB dan SMP MAHA dalam upaya memperkuat kapasitas, dedikasi, serta spiritualitas guru Muhammadiyah agar semakin adaptif dan berdampak dalam dunia pendidikan.
Acara dibuka dengan khidmat melalui pembacaan ayat suci Al-Qur’an, disusul menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Sang Surya yang menambah semangat nasionalisme dan ideologis para peserta. Sambutan hangat disampaikan oleh Kepala MI MURUB, Ustadzah Rohmah, S.Pd., yang juga mewakili tim pengembang SMP MAHA.
Dalam sambutannya, Ustadzah Rohmah menegaskan pentingnya recharging bagi para guru. "Jangan merasa sudah memiliki banyak ilmu. Kita harus terus belajar dan bersyukur ditempatkan di sekolah Muhammadiyah. Ini bukan sekadar tempat kerja, tapi ladang amal yang sangat besar," ungkapnya.
Sesi utama IHT diisi oleh narasumber inspiratif, Pujiono, S.Si., M.M., Kepala SD Muhammadiyah PK Banyudono, yang dikenal luas sebagai motivator dan praktisi pendidikan Islami. Dengan gaya penyampaian energik, interaktif, dan penuh humor segar, Pujiono menyulut semangat peserta dengan tema "Belajar Tanpa Henti, Melayani dengan Hati, Mengabdi Sepenuh Hati."
Dalam paparannya, Pujiono menegaskan bahwa guru Muhammadiyah harus menjadi pribadi yang ikhlas, kuat secara ruhani, dan visioner. “Tanda syukur ketika kita diamanahi menjadi guru adalah jangan mendholimi profesi ini. Bangun keinginan untuk berkembang, dan ridholah dengan setiap ketentuan Allah,” pesannya.
Ia juga menjelaskan guru Muhammadiyah harus menjadi agen perubahan yang tidak hanya mengajar, tetapi juga membentuk karakter dan menjadi motor penggerak amar ma’ruf nahi munkar di masyarakat.
"Iman dan taqwa adalah bekal utama seorang guru Muhammadiyah. Kita tidak hanya membentuk akademik siswa, tapi juga karakter dan akhlaknya. Maka, teruslah belajar dan jadikan pengabdian ini sebagai bentuk cinta kepada Allah dan bangsa," tegas Pujiono.
Suasana siang tak menyurutkan semangat para peserta. Tawa dan semangat terus mengalir dari materi yang disampaikan dengan gaya yang membumi dan berangkat dari pengalaman nyata sebagai pendidik. Para guru dan karyawan MI MURUB serta SMP MAHA pun merasa terinspirasi dan termotivasi untuk menumbuhkan kembali ruh pendidik sejati dalam diri masing-masing.
Mengakhiri sesi, Pujiono mengingatkan empat modal utama yang harus dimiliki oleh guru, yaitu prestasi, dedikasi, loyalitas, dan integritas yang tak tercela. Keempat pilar ini, menurutnya, akan menjadi fondasi kuat dalam membangun pendidikan Muhammadiyah yang unggul dan bermartabat.
Dengan diselenggarakannya IHT ini, diharapkan semangat istiqomah para guru dalam mencerdaskan anak bangsa semakin tumbuh, sejalan dengan misi besar Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah pencerahan. (Sofyan)
Baca juga: Tim Riset Seni UNS Gelar Workshop Kreativitas Seni Visual di Sleman, Angkat Nilai Budaya Candi Sewu
Tidak ada komentar: