Posted by CB Magazine on Minggu, 29 Juni 2025 |
News
 |
Kirab budaya Selo Art Festival 2025. |
Dalam Rangkaian Hari Jadi Ke 178 Boyolali Gelar Selo Art Festival
Boyolali- majalahlarise.com -Dalam rangkaian Hari Jadi Ke 178, pemerintah Kabupaten Boyolali menggelar Selo Art Festival 2025. Acara berlangsung meriah dan berhasil menyedot ribuan warga memadati lapangan Selo dan area Simpang Paku Buana (PB) Selo, pada Sabtu 28 Juni 2025. Mereka rela berdesak desakan untuk menyaksikan Selo Art Festival 2025, yang diawali dengan kirab budaya yang berjalan dari area Bungalow Selo hingga Lapangan Desa Selo jaraknya sekitar 1,5 kilo meter.
Kirab budaya diikuti oleh seluruh desa di Selo,yang menampilkan beberapa kesenian juga tarian, seperti Topeng Ireng, Soreng, Prajurit Suro, Campur Bawur, dan masih banyak lagi.
Dalam acara tersebut juga terlihat gunungan hasil bumi khas lereng Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.
Bupati Boyolali, Agus Irawan, mengatakan kegiatan Selo Art Fest sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-178 Kabupaten Boyolali.
“Saya ingin acara Selo Art Festival membawa semangat kebersamaan dan kebanggaan dengan budaya lokal yang ada di Boyolali. Nantinya, hal tersebut untuk memajukan pariwisata berbasis budaya dan alam yang unggul di Jawa Tengah,”katanya.
Bupati juga menjelaskan, rangkaian peringatan HUT ke-178 Boyolali sengaja dibuat berbeda dari sebelumnya. Ia menekankan keterlibatan masyarakat karena ingin hari jadi Boyolali bisa diikuti seluruh masyarakat Boyolali. Selain itu Selo yang berada di tengah-tengah lereng Gunung Merapi-Gunung Merbabu dikenal sebagai zona tradisi yang kaya warisan budaya.
“Kecamatan Selo merupakan satu-satunya kecamatan di Indonesia yang diapit oleh dua gunung. Yaitu Merapi dan Merbabu, alamnya indah, budaya dan tradisinya kuat luar biasa,” jelasnya.
Agus mengatakan Selo Art Festival bakal menjadi agenda tahunan yang berskala nasional hingga internasional. Festival tersebut juga bakal menjadi media promosi dan penggerak ekonomi Boyolali.
“Oleh karena itu festival ini diharapkan menjadi panggung yang menggerakkan komunitas seni lokal, memperkuat identitas Selo,” ucapnya.
Selo Art Festival juga berkolaborasi dengan ISI Surakarta dan lima sanggar seni di Kecamatan Selo. Soreng Satria Manunggal, Tarubatang. Topeng Ireng Surya Muda, Tarubatang, Buto Birowo Wahyu Turonggo Mudo, Lencoh, Jaranan Turonggo Seto di Desa Samiran dan Brenggolo Metal di Desa Selo. (Ags/ Sofyan)
Baca juga: Mahasiswa Desain Interior ISI Surakarta Rancang Desain Eksterior Rumah Tropis Kontemporer di Bali
Tidak ada komentar: