PENERAPAN GENRE BASED APPROACH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Print Friendly and PDF

PENERAPAN GENRE BASED APPROACH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS


Oleh: Hangesti Retno Wulandari, S.Pd.

Guru Bahasa Inggris SMAS Islam Miftahul Huda Demak Jawa Tengah 


Hangesti Retno Wulandari, S.Pd.


       Membaca salah satu jenis kemampuan berbahasa melalui tulisan yang bersifat reseptif  karena dengan membaca seseorang memperoleh informasi, ilmu pengetahuan, dan pengalaman baru yang belum pernah diketahui sebelumnya. Hal ini mampu mempertinggi daya pikiran dan memperluas wawasan peserta didik. sesuai capaian pembelajaran Kurikulum Merdeka elemen membaca-memirsa. Diketahui bahwa peserta didik dapat merespon, mencari, mengevaluasi dan mengidentifikasi berbagai macam teks seperti narrative, descriptive, procedure, recount dan report.     

       Membaca menurut OECD memiliki definisi kemampuan memahami, menggunakan, dan merefleksi teks sesuai tujuan dan kepentingannya, untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi seseorang agar ia dapat berpartisipasi dengan masyarakat (OECD, 2000). Membaca-memirsa memiliki dua aspek yaitu aspek pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill). Peserta didik diharapkan dapat menguasai kedua aspek tersebut agar tujuan pembelajaran tercapai dan mendapatkan hasil belajar yang baik. Aspek pengetahuan reading yang terdiri dari fungsi sosial (social function), struktur generik (generic structure), dan ragam bahasa (language feature). Sedangkan keterampilan membaca memiliki enam aspek yaitu menemukan topik, menemukan ide utama, menemukan makna tersirat, menemukan makna tersurat, penggunaan kata ganti, dan menemukan makna kontekstual dalam kalimat.

       Pendekatan Genre-Based Approach melibatkan beberapa tahap pembelajaran, termasuk pembacaan dan analisis teks, identifikasi ciri-ciri genre, pemahaman tentang struktur teks, dan produksi teks. peserta didik juga dilibatkan dalam aktivitas komunikatif, seperti permainan peran atau diskusi kelompok, yang memungkinkan mereka menerapkan pengetahuan mereka tentang genre dalam situasi berbahasa yang nyata.

       Pendekatan ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bahasa dan penggunaannya dalam berbagai konteks dengan mempelajari genre-genre yang berbeda, peserta didik  dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menyusun teks yang sesuai dengan situasi dan tujuan komunikatif. Genre-Based Approach telah terbukti efektif dalam membantu siswa mengembangkan keterampilan berbahasa yang komprehensif dan fleksibel. 

       Sintaks pembelajaran Genre Based Approach dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut;

1. Building Knowledge of the Text (BKOF) merupakan tahapan yang dilakukan oleh guru untuk memberikan pengetahuan awal pada topik yang diajarkan  dengan tanya jawab materi.  

2. Modelling of the Text (MOT) merupakan tahapan dimana guru memberikan model/ contoh teks sebagai acuan bagi peserta didik dalam menghasilkan karya, baik secara lisan maupun tulisan dengan menerapkan TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) seperti power point,canva, poster ataupun jenis lainya.

3. Joint Construction of the Text (JCOT) merupakan tahapan  guru membimbing peserta didik dan berdiskusi kelompok dalam  menganalisis aspek pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai tujuan bersama.

4. Independent Construction of the Text (ICOT) merupakan  tahapan dimana peserta didik dapat menghasilkan teks lisan atau tulisan secara mandiri.

       Oleh karenanya, Pendekatan pembelajaran berbasis Genre Based Approach diterapkan pada model pembelajaran Problem Based Learning yang merupakan pembelajaran berbasis masalah yang memusatkan perhatian pada peserta didik pada masalah nyata, serta pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik untuk selalu berpikir kritis dan selalu terampil dalam menyelesaikan suatu permasalahan (Ardiyanti Silvia Nuro, 2023). Dengan adanya pembelajaran ini peserta didik berani mempresentasikan hasil diskusi berkelompok dengan baik dan percaya diri,  mendorong peserta didik untuk memahami teks secara keseluruhan bukan kalimat per kalimat sehingga peserta didik dapat menikmati proses belajar mengajar sangat menarik dan lebih komprehensif.



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top