PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL TINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA JAWA

Print Friendly and PDF

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL TINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA JAWA

Oleh: Aris Prihatin, S.Pd

Guru Bahasa Jawa pada SMP Negeri 1 Manyaran Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah


Aris Prihatin, S.Pd


      Pembelajaran Bahasa Jawa di kelas VII F SMP Negeri 1 Manyaran di Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2022/ 2023 belum optimal. Kondisi ini ditandai dengan rendahnya hasil belajar pada tema Teks Narasi tentang Peristiwa/Kejadian. Hasil penilaian harian untuk  tema tersebut cukup rendah. Nilai rata-rata hanya 77,4. Sebanyak 12 dari 30 siswa memperoleh nilai di bawah 76.

       Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh guru hanya menerapkan metode konvensional yaitu ceramah dan penugasan. Guru juga belum memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan sesuai dengan materi pembelajaran yang diajarkan. Maka dibutuhkan meida pembelajaran yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Media pembelajaran yang dapat digunakan adalah Media Audio Visual.

       Hamidjojo (dalam Arsyad 2015:4) memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebarkan ide, gagasan, atau pendapat, sehingga semua itu sampai kepada penerima yang dituju. Asyhar (2011: 45) mendefinisikan bahwa media audio visual adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan.

       Penggunaan Media Audio Visual dilaksanakan di kelas VII F SMP Negeri 1 Manyaran semester ganjil tahun pelajaran 2022/ 2023 pada tema kedua yaitu Serat Wulangreh Pupuh Gambuh. Langkah pembelajaran dilaksanakan sesuai sintak sebagai berikut. Pertama, dimulai guru menayangkan video Tembang Jawa dan Tembang Macapat Gambuh. Siswa diminta untuk mengamati, guru membimbing siswa untuk menemukan macam-macam tembang Jawa. Tahap ini bertujuan untuk  memberikan  rangsangan kepada siswa untuk menemukan bagaimana tembang Jawa dilantunkan oleh seseorang.

       Tahap kedua, setelah siswa mengamati tayangan video tersebut, guru membimbing semua siswa untuk mengemukakan pendapat mengenai macam-macam tembang dalam bahasa Jawa. Ada yang menjawab Tembang Campursari, Tembang Macapat, Lagu Dolanan, dan Sinden Gending Jawa. Setelah semua pendapat dari siswa terkumpul selanjutnya guru dan siswa membuat kesepakatan terhadap tema pembelajaran. Setelah menyusun  permasalahan yang akan dibahas antara lain kesulitan siswa membaca titi laras, kesulitan berbicara dengan unggah ungguh basa, kemudian dibentuk kelompok dan permasalahan dibagi kepada tiap kelompok.

Tahap ketiga, guru menuntut siswa untuk mencari atau   menemukan pemecahan masalah dengan membaca buku siswa  Mardika Basa lan Sastra Jawa halaman 22 sampai dengan 28 dan buku Aktifitas Siswa sebagai penunjang. Tahap keempat, setelah  siswa mendapat jawaban, tiap kelompok  mengklasifikasikan apakah jawaban yang diperoleh sudah cocok dengan permasalahan. Apabila jawaban sudah  ditemukan, maka siswa menuliskan  jawaban pada kertas dengan bentuk tampilan sesuai dengan kreativitas dalam kelompok tersebut. Tahap kelima, pada tahap ini hasil diskusi tiap kelompok dipresentasikan. Siswa yang tidak presentasi dapat memberikan tanggapan dan pertanyaan apabila belum jelas, hal ini bertujuan agar semua siswa dapat memahami materi. Guru melakukan penilaian keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan menilai pencapaian kompetensi yang diperoleh.

       Pemanfaatan Media Audio Visual meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca titi laras tembang Gambuh dan meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi topik yang dibahas cukup tinggi. Hasil penilaian harian yang diadakan setelah menggunakan Media Audio Visual menunjukkan peningkatan yang signifikan dibuktikan dengan capaian nilai rata-rata naik menjadi 85,6. Dari 30 siswa hanya ada 2 siswa yang belum mencapai nilai di atas 76. Dengan demikian maka Pemanfaatan Media Audio Visual menjadi salah satu solusi pembelajaran Bahasa Jawa.



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top