BELAJAR NARRATIVE TEXT DIMASA PANDEMI MELALUI METODE PQ4R BERBASIS E-BOOK MAMPU MENINGKATKAN MOTIVASI, AKTIVITAS, PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

Print Friendly and PDF

BELAJAR NARRATIVE TEXT DIMASA PANDEMI MELALUI METODE PQ4R BERBASIS E-BOOK MAMPU MENINGKATKAN MOTIVASI, AKTIVITAS, PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

Oleh : Aulia Novika Rutama, S.Pd.

Guru Bahasa Inggris SMP Pancasila 3 Baturetno Wonogiri Jawa Tengah

Aulia Novika Rutama, S.Pd.


       Pendidikan merupakan salah satu wujud untuk mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran di sekolah. Sekolah sebagai suatu instansi atau lembaga pendidikan lazimnya harus mampu melakukan proses edukasi, sosialisasi, dan transformasi melalui proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang  guru kepada siswanya ,dan terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju suatu target yang telah di tetapkan sebelumnya (Trianto, 2009: 17). Oleh karena itu dalam kegiatan  pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi siswa menjadi kompetensi sesuai yang diharapkan (Suryani dan Agung, 2012: 1). Belajar merupakan hal yang sangat yang sangat dibutuhkan bagi setiap individu, karena dengan belajar setiap individu akan dapat  memahami dan menguasai sesuatu sehingga dapat mengembangkan potensi siswa, kepribadian, kecerdasan, ketrampilan maupun karakter. Peranan guru disini sangatlah sentral. Sesuai amanat, guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini di jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (UU Guru dan Dosen Republik Indonesia No.14 Tahun 2005).

       Akan tetapi dunia pendidikan akhir-akhir ini mengalami kemunduran beberapa langkah. Hal ini terjadi akibat pandemi virus corona yang masih meluas diberbagai wilayah sehingga pemerintah masih harus memberlakukan sistem pendidikan jarak jauh yaitu melalui daring online. Hal ini terpaksa dilakukan oleh pemerintah guna mencegah penularan virus pada klaster sekolah. Pendidikan jarak jauh (Bahasa inggris : distance education)adalah pendidikanformal berbasis lembaga yang peserta didiknya dan instrukturnya berada  di lokasi terpisah sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan di dalamnya. Pembelajaran elektronik (e-learning) atau pembelajaran daring (online) merupakan bagian  dan pendidikan jarak jauh yang secara khusus menggabungkan teknologi elektronika dan teknologi berbasis internet (Simson,M.Smaldino,S.Albright,M.&Zvacek.S:2006).

       Dalam penerapannya, pembelajaran jarak jauh tak semudah yang kita bayangkan. Banyak tantangan dan hambatan yang harus dilalui sehingga menuntut guru untuk menemukan cara yang tepat dan cepat guna mewujudkan pembelajaran yang menarik (Joyfull learning) dan bisa menyajikan pembelajaran dengan interaktif salah satunya pada pelajaran bahasa Inggris. 

       Situasi pandemi ini telah menempatkan peran guru bahasa Inggris termasuk sebagai salah satu figure penting untuk membangun solusi saat siswa belajar di rumah dan memastikan siswa melaksanakan proses belajar berjalan dengan lancar. Guru bahasa Inggris harus kreatif dan ada kemauan untuk selalu berinovasi dalam menjaga keberlangsungan pembelajaran yang berkualitas. Untuk itulah dibutuhkan sebuah kreatifitas seorang guru untuk dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan baik efektif dan efisien. Guna menunjang keberhasilan dalam pembelajaran tersebut dibutuhkan berbagai media pembelajaran yang dapat dipilih dan disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. Salah satu media pembelajaran yang dapat mendukung dalam proses pembelajaran jarak jauh adalah media video pembelajaran.

       Penulis sebagai guru mata pelajaran bahasa Inggris kelas IX semester gasal tahun pelajaran 2021/2022 di SMP Pancasila 3 Baturetno, saat menyampaikan materi pembelajaran jarak jauh  (PJJ) ini selalu melakukan inovasi dalam menyampaikan materi,salah satunya dengan memilih metode yang tepat dan memanfaatkan media aplikasi berbasis Informasi Teknologi seperti aplikasi WhatsApp group, Zoom, google meet, google classroom dan sebagainya. Akan tetapi pelaksanaanya banyak kendala sehingga pembelajaran berjalan kurang maksimal dan berpengaruh pada motivasi belajar, daya serap,pemahaman  dan hasil belajarnya. Penurunan hasil belajar terbukti setelah  guru mencoba memberikan soal pertanyaan pada siswa saat pembelajaran melalui Zoom. Dari keseluruhan siswa kelas IX berjumlah 10 siswa terbukti hanya 70 % siswa yang aktif, paham dan mampu menjawab dengan benar dengan mendapat nilai rata-rata 79,sedangkan 30% siswa belum belum menguasai dan memahami materi yang diajarkan sehingga nilainya di bawah KKM. Untuk mengatasi permasalahan diatas penulis berusaha lebih inovatif dalam memilih strategi dan mengawal proses pembelajaran yaitu dengan menerapkan metode PQ4R dan menggunakan E- Book dalam membimbing dan  menyampaikan materi pembelajaran sehingga bisa memudahkan siswa dalam memahami materi  meningkatkan motivasi,pengetahuan dan hasil belajarnya.

       Menurut Slavin (2008:256) strategi atau metode PQ4R  merupakan strategi studi yang meminta siswa melihat sekilas (preview), menanyakan (question), membaca (read), merenungkan kembali (reflect)  mengungkapkan kembali (recite) dan mengkaji ulang (review) bahan. Metode ini merupakan metode pembelajaran yang digunakan membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. Sedangkan Buku Elektronik atau E-book atau buku digital adalah versi elektronik dari buku.Jika buku pada umunya terdiri dari kumpulan kertas yang dapat berisikan teks atau gambar maka buku elektronik berisikan informasi digital yang dapat berwujud teks atau gambar(https://Wikipedia.org/wiki/Buku _elektonik,2021). Materi dalam buku buku tersebutbisa berupa tulisan dan gambar-gambar yang menarik yang tidak membuat bosan pembacanya.Dalam hal ini digunakan penulis saat menyampaikan materi ” Narrative Text”.

       Adapun langkah-langkah penerapan pembelajaran yaitu: 1). Guru mempersiapkan sarana dan prasarana pembelajaran yang akan dipergunakan. 2). Melalui WhatshAp group dan zoom guru membuka pelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan proses pembelajaran. 2). Guru memaparkan poin-poin materi melalui kemudian memberikan alamat link buku digital yang harus di buka. 3). Guru menyuruh siswa untuk membuka link buku digital tersebut untuk disimak dibaca, dipelajari, dipahami dan dikerjakan sesuai perintahnya. Di sini guru memberi perhatian pada judul dan sub judul dan mengidentifikasi yang akan dipelajari. 4). Tahap Question, guru menyampaikan kepada siswa untuk memperhatikan makna dari bacaan, siswa diberi tugas untuk membuat pertanyaan dari ide pokok yang ditemukan (apa, mengapa, siapa, bagaimana). 5) Tahap Read, guru memberikan tugas pada siswa untuk membaca dan menanggapi atau menjawab pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. 6). Tahap Reflect, siswa menginformasikan atau mensimulasikan materi yang ada pada bahan bacaan. 7). Tahap Recite, merupakan tahapan untuk mengingat,disini guru meminta siswa membuat inti dari seluruh pembahasan yang dipelajari saat ini. 8). Tahap Review, guru menugaskan siswa membaca intisari yang dibuatnya dari rincian ide pokok yang ada dalam benaknya dan meminta siswa untuk mengulangi bacaanya. 9). Guru memberikan yang harus dikerjakan  kemudian  dikumpulkan sesuai kesepakatan. 10). Guru mengevaluasi kegiatan, memberikan kesimpulan,motivasi dan apresiasi serta mengingatkan siswa untuk selalu menjaga kesehatan 5 M.

       Proses pembelajaran diatas telah nyata membawa dampak perubahan yang lebih baik, melalui E-Book mampu menarik perhatian sehingga memotivasi dan memudahkan siswa dalam belajar. Langkah pembelajaran telah diikuti dengan baik sehingga mampu meningkatkan aktifitas, mengasah keterampilan berfikir, motivasi, pemahaman dan hasil belajar. Peningkatan akademik terlihat saat guru menilai tugas yang diberikan yang harus dikerjakan tepat waktu oleh seluruh siswa kelas IX sejumlah 10 anak telah meningkat menjadi 100% mereka terlihat meningkat dalam penguasaan materi dan keterampilan dalam berbahasa inggris sehingga rata-rata nilainya 88 melampaui KKM. Selain itu terlihat peningkatan kosa kata bahasa inggris dan komunikasi dengan guru melalui bahasa Inggris mulai terlihat.



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top