Featured

Headline News

Anggota DPRD Boyolali Wreda Agung Kuncoro Serap Aspirasi Warga Lereng Merapi dan Merbabu

14 Jul 2025

larise tv

Kabar Desa

Pelaku Usaha Desa Kepuhsari Antusias Ikuti Pelatihan Branding, Keuangan, dan Marketing Digital

Narasumber Dwi Suswatiningsih dan Anita Wulan Sari saa...

  • 10 Jul 2025
  • 0

Mahasiswa Univet Bantara Terima Pembekalan KKN 2025, Siap Wujudkan KKN Berdampak Berbasis Asta Cita

Print Friendly and PDF

Rektor Univet Bantara Sukoharjo, Prof. Dr. Farida Nugrahani, M.Hum saat menyampaikan sambutan sekaligus membuka pembekalan KKN 2025.


Mahasiswa Univet Bantara Terima Pembekalan KKN 2025, Siap Wujudkan KKN Berdampak Berbasis Asta Cita

Sukoharjo- majalahlarise.com — Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo menyelenggarakan Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun 2025, Rabu (25/6/2025), bertempat di Auditorium Univet Bantara. Kegiatan ini merupakan langkah awal mahasiswa sebelum diterjunkan ke masyarakat dalam program pengabdian selama 45 hari ke depan.

Mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Asta Cita dengan KKN Berdampak”, pembekalan menghadirkan narasumber kompeten dari berbagai bidang yang berperan penting dalam menyukseskan KKN. Hadir sebagai keynote speaker, Rektor Univet Bantara Sukoharjo, Prof. Dr. Farida Nugrahani, M.Hum, yang memberikan arahan dan motivasi kepada seluruh peserta.

“KKN Univet bukan sekadar kewajiban akademik, tapi bentuk kontribusi nyata mahasiswa kepada masyarakat. Saya berharap KKN kali ini bisa memperkuat citra positif Univet di mata publik. Gunakan ilmu yang telah kalian pelajari untuk memecahkan masalah-masalah yang ada di lapangan,” pesan Prof. Farida dalam sambutannya.

Mahasiswa peserta KKN 2025 siap diterjunkan di masyarakat.


Lebih lanjut, Prof Farida Nugrahani menjelaskan pentingnya menjaga etika, perilaku, dan kehati-hatian dalam bermedia sosial selama menjalani KKN. “Gunakan media sosial untuk menyebarkan kabar-kabar baik dan dokumentasi kegiatan produktif. Jangan unggah konten yang kontraproduktif atau merugikan orang lain maupun almamater. Jaga nama baik Univet di mana pun kalian berada,” imbuhnya.

Kepala Pusat KKN Univet Bantara, Pranichayudha Rohsulina, melaporkan jumlah peserta KKN 2025 mencapai 764 mahasiswa, terdiri dari 610 mahasiswa reguler, 95 non-reguler, dan 59 mahasiswa konversi. Mereka telah dibagi ke dalam 73 kelompok, dengan pendampingan dari 36 dosen pembimbing lapangan (DPL).

“Kami telah menyiapkan plotting lokasi KKN yang tersebar di Kabupaten Sukoharjo. Penerjunan mahasiswa dilakukan tanggal 1 Agustus mendatang. Mahasiswa diharapkan disiplin dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan sesuai timeline,” ujarnya.


Pranichayudha juga menambahkan mahasiswa nantinya diwajibkan membuat video kreatif dan press release sebagai bentuk dokumentasi dan publikasi kegiatan KKN. Karya terbaik akan dilombakan dan diumumkan pada akhir masa pengabdian.

“KKN memang bukan ‘Kisah Kasih Nyata’, tapi bisa jadi ‘Kisah Cinta Nyata’. Namun yang lebih penting, kalian harus mampu menunjukkan program unggulan yang inovatif dan bermanfaat,” ucapnya disambut tawa peserta.

Materi pembekalan disampaikan narasumber yaitu Drs. Rudiyanto, M.Si (BAPPERIDA Sukoharjo) membawakan materi Potensi Wilayah Kabupaten Sukoharjo. Ia maparkan pentingnya memahami karakteristik dan kekuatan lokal desa sebagai basis pelaksanaan program KKN. 

Dr. Djatmiko Hidajat, M.Pd (Ketua LPPM Univet Bantara) menjelaskan materi Program KKN dan Strategi Nasional. Ia menyampaikan KKN diarahkan untuk mendukung visi pembangunan nasional melalui Asta Cita atau delapan aspek utama yaitu Penguatan Pancasila, demokrasi, dan HAM. Ketahanan dan keamanan nasional. Lapangan kerja dan kewirausahaan. Pengembangan SDM (sains, teknologi, kesehatan). Riset dan industrialisasi untuk ekonomi tangguh. Pembangunan desa berbasis koperasi. Reformasi hukum, birokrasi, antikorupsi. Harmoni sosial dan kelestarian lingkungan.

Mahasiswa diminta untuk mengimplementasikan strategi ini dalam bentuk delapan isu strategis KKN, yaitu 1. Peningkatan ekonomi lokal. 2. Penurunan kemiskinan. 3. Inklusi sosial. 4. Pendidikan berkualitas. 5. Kesehatan masyarakat. 6. Pemanfaatan sumber daya alam. 7. Kesetaraan gender. 8. Tata kelola masyarakat yang baik.

Djatmiko juga mencontohkan praktik program seperti budidaya ikan nila dalam ember (budikdamber) dengan sistem bioteknologi hemat tempat dan tanpa bau, serta digitalisasi promosi wisata desa sebagai contoh solusi tepat guna yang bisa diterapkan mahasiswa.

“Indikator keberhasilan KKN bukan hanya program selesai, tapi adanya dampak jangka menengah. Misalnya peningkatan pendapatan, perubahan perilaku, atau kerja sama berkelanjutan antara Univet dan desa,” terang Dr. Djatmiko.

Sedangkan Bayu Kurniaaji, M.Pd menyampaikan materi Sistem Pelaporan KKN, yang menjadi pedoman mahasiswa dalam membuat dokumentasi kegiatan KKN mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Mahasiswa diminta menyusun proposal program dengan struktur yang jelas dari latar belakang, masalah utama, solusi, tujuan program, serta langkah implementasi dan evaluasi. (Sofyan)


Baca juga: Belajar dari Praktik dan Inspirasi Lapangan, Mahasiswa Desain Interior Magang MBKM di CV. Puri Desain Indonesia


Tidak ada komentar:

Write a Comment

Featured