Posted by CB Magazine on Kamis, 17 Juli 2025 |
Pendidikan
 |
Esty Rahmayanti menjelaskan pembuatan pupuk kepada peserta pelatihan. |
Desa Longkeyang Didorong Jadi Desa Bersih Lewat Edukasi Kewarganegaraan Ekologis oleh Dosen ISI Surakarta
Pemalang- majalahlarise.com -Desa Longkeyang, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, menyimpan potensi besar untuk tumbuh dan berkembang. Namun, seperti banyak wilayah lainnya, desa ini menghadapi sejumlah tantangan serius, utamanya persoalan banjir, tanah longsor, dan penanganan sampah yang belum optimal.
Kebiasaan warga membuang sampah ke sungai atau membakar sampah masih sering dijumpai. Tumpukan sampah di aliran Sungai Seduda dan Sungai Polaga bukan hanya merusak estetika lingkungan, tetapi juga mengganggu ekosistem air, mencemari lingkungan, dan berpotensi mengundang penyakit. Parahnya, hal ini turut menyebabkan banjir besar yang melanda desa pada akhir tahun 2024 lalu.
Menanggapi situasi tersebut, tiga dosen dari Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Esty Rahmayanti, Eko Sri Haryanto, dan Dedi Eko Nurcahyo hadir memberikan solusi lewat program Pengabdian kepada Masyarakat yang didanai Hibah Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Kementerian Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
Kegiatan sosialisasi dan pelatihan pengelolaan sampah ini dilaksanakan pada Jumat–Sabtu, 11–12 Juli 2025, dengan mengusung konsep kewarganegaraan ekologis, yaitu pemahaman bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab langsung terhadap kelestarian lingkungan sekitarnya.
Esty Rahmayanti menjelaskan bahwa, “Kewarganegaraan ekologis berarti menjadi warga negara yang tidak hanya sadar hukum, tetapi juga sadar lingkungan. Kesadaran ini penting agar masyarakat tak hanya pasif, tetapi juga aktif menjaga dan merawat lingkungan hidupnya.”
Senada dengan Esty, Eko Sri Haryanto menyampaikan bahwa pihaknya memilih film edukatif sebagai media penyadaran masyarakat. “Film bukan hanya hiburan, tetapi media efektif untuk membangun kesadaran kolektif. Dengan semangat kewarganegaraan ekologis, Desa Longkeyang bisa menjadi desa yang bersih, sehat, dan nyaman,” ujarnya.
Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, termasuk Ketua PKK Desa Longkeyang, Suwatmi. Ia mengungkapkan rasa terima kasih dan harapannya terhadap program ini. “Kami sangat terbantu dengan kegiatan ini. Masyarakat jadi lebih sadar, tahu cara mengolah sampah organik menjadi kompos dan mendaur ulang sampah anorganik. Ini sangat berguna,” ujarnya.
Dengan dukungan pengetahuan, keterampilan, serta media edukatif yang efektif, diharapkan warga Desa Longkeyang semakin terlibat aktif dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungannya. Langkah kecil ini diharapkan menjadi awal perubahan besar menuju desa yang tangguh secara lingkungan, sosial, dan budaya. (Sofyan)
Baca juga: Dosen Unisri Akhmad Mustofa Raih Predikat Sangat Memuaskan dalam Ujian Doktoral di UNS
Tidak ada komentar: