Posted by CB Magazine on Kamis, 19 Juni 2025 |
Pendidikan
 |
Putri Maharani, S.Pd, M.Hum saat foto bersama Dr. Dewi Kusumaningsih, M.Hum dan mahasiswa PBSI FKIP Univet Bantara Sukoharjo. |
Putri Maharani, Alumni Univet Bantara Jadi Dosen Tamu BIPA dan Lolos Program Bergengsi FLTA AMINEF ke Amerika
Sukoharjo- majalahlarise.com -Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pembelajaran berbasis praktik dan berwawasan global. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran dosen tamu expert BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing), Putri Maharani, S.Pd., M.Hum., Kamis (19/6/2025).
Putri Maharani merupakan alumni Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) FKIP Univet Bantara angkatan 2017 yang kini mencatatkan prestasi membanggakan. Ia terpilih sebagai salah satu penerima program Foreign Language Teaching Assistant (FLTA) dari American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF), sebuah lembaga yang menaungi program beasiswa Fulbright. Dalam program ini, Putri akan menjalankan tugas mengajar Bahasa Indonesia dan memperkenalkan budaya Indonesia di University of Columbia, New York City, Amerika Serikat.
Pada kesempatan tersebut, Putri Maharani hadir sebagai dosen tamu dalam mata kuliah Pengantar BIPA dan Praktik BIPA yang diikuti oleh mahasiswa semester empat dan enam PBSI Univet. Ia diundang oleh Dr. Dewi Kusumaningsih, M.Hum., dosen pengampu mata kuliah BIPA, untuk berbagi pengalaman dan ilmu praktis seputar pengajaran Bahasa Indonesia kepada penutur asing.
“Hari ini dua kelas kami sedang mempelajari topik BIPA. Kebetulan saya mengenal Putri Maharani, alumni Univet yang sudah berpengalaman mengajar BIPA di berbagai forum dan institusi. Kini, ia lolos seleksi ketat dari AMINEF dan akan berangkat ke Amerika untuk menjadi pengajar BIPA di level internasional. Kami ingin mahasiswa mendapat inspirasi langsung dari alumni yang sukses,” ujar Dr. Dewi Kusumaningsih.
Dalam sesi kuliah tamu tersebut, Putri membawakan materi tentang praktik nyata pengajaran BIPA yang kontekstual. Ia mengangkat isu-isu penting dalam membedakan antara pembelajaran BIPA yang bersifat institusional dan pembelajaran berbasis kebutuhan (on-demand, one-on-one).
“Kelas ini membahas tentang strategi memahami kebipaan dan menganalisis kemampuan awal pembelajar asing. Kita harus bisa menyesuaikan pendekatan antara kelas formal dan kebutuhan real di lapangan,” jelas Putri Maharani.
Menurutnya, dalam banyak kasus, pengajaran BIPA terlalu kaku karena mengikuti kurikulum yang terlalu formal. Padahal kenyataan di lapangan, bahasa yang digunakan oleh penutur asli tidak selalu sesuai dengan bahasa baku.
“Misalnya, penutur asli di Jakarta atau kota besar lainnya pun tidak berbicara dengan struktur bahasa yang sepenuhnya formal. Banyak ditemukan variasi bahasa kontemporer, ekspresi khas, bahkan campur kode yang tidak tertuang dalam materi BIPA konvensional. Maka penting bagi pengajar untuk menemukan titik tengah antara kurikulum dan kebutuhan nyata pembelajar,” paparnya.
Putri juga membagikan pengalamannya dalam proses seleksi program FLTA AMINEF, termasuk bagaimana membangun portofolio pengajaran, menyiapkan dokumen beasiswa, hingga menghadapi wawancara dengan tim seleksi dari Amerika.
“Saya ingin adik-adik tingkat saya di Univet tahu bahwa peluang itu terbuka lebar. Asalkan punya semangat, pengalaman mengajar, dan komitmen terhadap pendidikan, kita bisa bersaing di kancah global,” imbuhnya.
Kegiatan kuliah tamu ini berlangsung interaktif dan antusias. Para mahasiswa tampak aktif bertanya dan mencatat berbagai tips praktis yang dibagikan Putri. Kegiatan ini juga menjadi ruang pembelajaran yang mempertemukan teori di kelas dengan realitas praktik global. (Sofyan)
Baca juga: Fakultas Hukum Unisri Hadirkan Dirjen Badilmiltun dalam Kegiatan Praktisi Mengajar
Tidak ada komentar: