GIVE RADIO IKOM UNIVET













Redaksi / Pemasangan Iklan






Total Tayangan Halaman

PROBING PROMTING, STRATEGI JITU MEWUJUDKAN MURID BERNALAR KRITIS
PROBING PROMTING, STRATEGI JITU MEWUJUDKAN MURID BERNALAR KRITIS
Oleh: Yuliana, S.Pd
Guru SD Negeri Tepisari 01 Kec. Polokarto, Kab. Sukoharjo Jawa Tengah
![]() |
Yuliana, S.Pd |
Profil Pelajar Pancasila merupakan pedoman yang dicetuskan untuk Pendidikan Indonesia, diharapkan mampu menjadi pedoman pendidik dalam membangun karakter murid di dalam kelasnya. Profil Pelajar Pancasila di sini merupakan pelajar sepanjang hayat yang mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Profil Pelajar Pancasila mempunyai 6 dimensi pembentuknya. Dimensi ini adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bergotong-royong, berkebhinekaan global, bernalar Kritis dan kreatif. Ke-6 dimensi ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, jika salah satu dimensinya hilang maka profil menjadi tidak bermakna. Berpijak dari pengalaman saya mengajar kelas IV tahun ajaran 2022 /2023, kemampuan murid dalam bernalar kritis sangat kurang sekali. Mereka tidak mau mengemukakan ide atau gagasan mereka dalam pembelajaran dengan alasan takut salah atau malu. Berdasarkan kenyataan tersebut, bagaimana cara yang tepat untuk mewujudkan murid yang mampu bernalar kritis? Salah satu alternatif mengatasi masalah tersebut, penulis menggunakan model pembelajaran probing promting.
Probing promting merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Berdasarkan asal katanya probin berarti penyelidikan sedangkan promting artinya mendorong atau menuntun. Model probin promting berhubungan dengan pertanyaan yang dikenal dengan probing question dan pronting question. Probing question adalah pertanyaan yang bersifat menggali untuk mendapatkan jawaban, sedangkan prompting question adalah pertanyaan yang diberikan penulis untuk memberi arah kepada murid dalam proses berpikir, sehingga model pembelajaran probing promting merupakan model pembelajaran yang dilakukan dengan cara penulis menyajikan pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali sehingga tercipta proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan setiap murid dan pengalamannya. Dengan pengalaman baru yang sedang dipelajari. Menurut Hamdani (2011 : 23), pembelajaran probing promting adalah pembelajaran dengan menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali gagasan murid sehingga dapat melejitkan proses berpikir yang mampu mengaitkan pengetahuan dan pengalaman murid dengan pengetahuan yang baru.
Pembelajaran probing promting adalah pembelajaran dengan menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali gagasan murid sehingga dapat melanjutkan proses berpikir yang mampu mengaitkan pengetahuan dan pengalaman murid dengan pengetahuan yang baru yang sedang dipelajari. Dalam proses pembelajaran ini, pertanyaan diajukan kepada murid secara acak dan mereka mau tidak mau aktif berpartisipasi dalam pembelajaran. Berikut adalah langkah-langkah model pembelajaran probing prompting; pertama penulis membuat pertanyaan yang dirancang sesuai dengan materi yang sudah dikuasai sebelumnya dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai; kedua penulis memberikan waktu kepada murid untuk memikirkan jawaban pertanyaan 1 sampai 15 detik; ketiga setelah itu secara acak memilih murid menjawab pertanyaan; keempat jika jawaban benar maka pertanyaan yang sama diberikan kepada murid yang lain untuk meyakinkan bahwa semua aktif dalam proses pembelajaran tetapi apabila jawaban salah maka penulis memberikan pertanyaan susulan yang mampu menuntun murid untuk menjawab pertanyaan awal tadi dengan benar; kelima penulis meminta murid yang lain memberikan contoh atau jawaban yang lain yang mendukung jawaban sebelumnya agar jawaban dari pertanyaan jadi lebih kompleks; dan yang terakhir penulis memberikan penguatan atau tambahan jawaban untuk memastikan bahwa kompetensi yang diharapkan sudah tercapai.
Kelebihan model pembelajaran probing prompting adalah murid mampu bernalar kritis. Perbedaan pendapat antara murid bisa diarahkan kepada latihan berdiskusi. Pertanyaan yang menarik mampu memusatkan perhatian murid dan mereka berani menjawab serta mengemukakan pendapat. Selain itu juga kelemahan model ini dapat menimbulkan suasana tegang, untuk mengatasi ketegangan tersebut penulis dalam menyampaikan pertanyaan dengan wajah yang ramah, tersenyum, suara yang menyejukkan, dan nada lembut sehingga suasana menjadi nyaman, ceria, dan menyenangkan. Dan yang terpenting jangan lupa jawaban murid yang salah harus kita hargai karena salah adalah ciri murid sedang belajar. Dia sedang berpartisipasi.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
TRADISI KROBONGAN Oleh: Aris Prihatin SMPN 1 Manyaran, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Aris Prihatin Masyarakat J...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: