BAK Univet Bantara Gelar Pembinaan KIP Kuliah 2025, Mahasiswa Didorong Berprestasi dan Bertanggung Jawab

Print Friendly and PDF

Rektor Univet Bantara Sukoharjo, Prof. Dr. Farida Nugrahani, M.Hum, dalam sambutannya menekankan pembinaan ini bertujuan untuk membentuk karakter mahasiswa yang lebih baik dan berprestasi.


BAK Univet Bantara Gelar Pembinaan KIP Kuliah 2025, Mahasiswa Didorong Berprestasi dan Bertanggung Jawab

Sukoharjo- majalahlarise.com -Biro Administrasi Kemahasiswaan (BAK) Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) menggelar Pembinaan KIP Kuliah Tahun 2025 di Auditorium Univet Bantara. Acara ini dihadiri ratusan mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan Bantuan Biaya Pendidikan (BBP), serta jajaran pimpinan universitas dan para narasumber yang memberikan arahan mengenai tanggung jawab dan disiplin mahasiswa penerima beasiswa. Senin (10/2/2025).

Rektor Univet Bantara Sukoharjo, Prof. Dr. Farida Nugrahani, M.Hum, dalam sambutannya menekankan pembinaan ini bertujuan untuk membentuk karakter mahasiswa yang lebih baik dan berprestasi. Ia mengajak mahasiswa untuk mengevaluasi diri dan terus berusaha menjadi lebih baik.

"Adalah pembinaan, karena kalau masih perlu dibina, berarti masih ada yang perlu diperbaiki. Maka, semua yang hadir di sini harus mengevaluasi diri, apakah sudah sesuai harapan atau belum? Kalau belum, segera kejar. Kalau sudah, naikkan lagi targetnya," ujar Prof. Farida.

Ia menegaskan mahasiswa harus memiliki target tinggi dalam hidupnya, seperti halnya cita-cita yang setinggi langit. Jika tidak tercapai sepenuhnya, setidaknya mereka masih berada di antara bintang-bintang.

"Hidup itu seperti air mengalir. Kalau mati, mampat, berhenti, ya sudah. Kalau masih mengalir, maka harus terus bergerak. Hidup harus punya target, dan target itu harus setinggi langit. Jika tidak sampai, setidaknya masih di antara bintang-bintang," tambahnya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan mahasiswa penerima KIP dan BBP adalah mereka yang beruntung karena bisa berkuliah dengan bantuan dana dari pemerintah. Namun, mereka harus sadar bahwa beasiswa ini berasal dari dana masyarakat, sehingga harus digunakan dengan penuh tanggung jawab.

"Mayoritas mahasiswa di Univet sebenarnya layak mendapatkan beasiswa, tetapi yang terpilih hanya Anda. Oleh karena itu, tunjukkan bahwa Anda memang layak dengan prestasi yang gemilang," tegasnya.


Rektor menegaskan penerima beasiswa harus mempertahankan IPK minimal 3,5 agar tetap mendapatkan bantuan ini. Jika ada mahasiswa yang tidak mencapai standar tersebut, maka pihak universitas berhak untuk mencabut beasiswanya.

"Jika mahasiswa reguler bisa lulus dengan IPK minimal 3,0, maka mahasiswa KIP harus minimal 3,5. Kalau semua bisa 3,5, nanti saya minta 4,0," ungkapnya.

Selain akademik, mahasiswa KIP juga diwajibkan untuk aktif dalam kegiatan kampus, baik akademik maupun non-akademik. Rektor mendorong mereka untuk terlibat dalam berbagai kompetisi dan program hibah nasional, seperti PKK Ormawa, P2MW, dan B2MV.

Rektor Univet Bantara kembali mengingatka mahasiswa KIP memiliki peran penting dalam perkembangan universitas, termasuk dalam promosi penerimaan mahasiswa baru.

"Saya harap kalian bisa mengajak teman-teman dan adik kelas untuk kuliah di Univet. Jika satu mahasiswa membawa satu teman baru, kita akan semakin kuat dan berkembang," tutupnya.

Dalam sesi materi, Dr. Pranichayudha Rohsulina, S.Pd., M.Pd menyampaikan tentang pentingnya kedisiplinan mahasiswa dalam menjalankan kewajiban akademiknya. Ia menekankan mahasiswa harus memiliki etos kerja yang tinggi, tidak mudah menyerah, dan mampu mengelola waktu dengan baik.

Sementara itu, Ainur Komariah, S.T., M.Sc menjelaskan tentang tugas dan tanggung jawab penerima KIP dan BBP. Ia mengingatkan mahasiswa tidak hanya menerima bantuan secara cuma-cuma, tetapi juga memiliki kewajiban untuk mematuhi aturan dan memenuhi persyaratan akademik agar tetap mendapatkan beasiswa.

Dalam kesempatan ini, Kepala BAK Univet Bantara, Hamda Kharisma Putra, M.Pd., mengingatkan mahasiswa agar tidak menyalahgunakan beasiswa. Ia mengungkapkan tahun sebelumnya ada tiga mahasiswa yang dikeluarkan karena tidak memenuhi syarat dan ada beberapa kasus penyelewengan anggaran yang sedang dalam pantauan universitas.

"Ini harus menjadi perhatian serius. Jika ada yang terindikasi menyalahgunakan beasiswa, kami tidak segan mencabutnya," ujar Hamda.

Selain itu, ia meminta dosen dan Kaprodi untuk turut serta dalam memantau mahasiswa penerima beasiswa, terutama yang mulai jarang hadir atau mengalami penurunan nilai.

Wakil Rektor III, Dr. Sodikin, S.T., M.T., menambahkan jumlah mahasiswa penerima KIP dan BBP di Univet Bantara mencapai 322 orang, hampir 10% dari total mahasiswa aktif. Ia menyampaikan pembinaan ini penting sebagai “charging baterai” bagi mahasiswa agar tetap bersemangat dan tidak kehilangan arah dalam studinya.

"Acara ini bukan hanya sekadar pertemuan formal, tetapi sebagai ajang evaluasi dan motivasi. Jangan sampai ada mahasiswa KIP yang terlena, lalu akhirnya gagal memenuhi syarat dan kehilangan beasiswa," ujarnya.

Acara ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab, di mana mahasiswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi dan kendala yang mereka hadapi dalam menjalankan kewajiban sebagai penerima KIP Kuliah. (Sofyan)


Baca juga: Berpuasa itu Menahan Dua Lubang, Lubang Atas dan Lubang bawah


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top