KOLABORASI METODE PJBL DAN VIDEO YOUTUBE MAMPU MENINGKATKAN PENGETAHUAN, KETERAMPILAN, DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI BERBICARA [CERAMAH] KELAS XI SMK

Print Friendly and PDF

KOLABORASI METODE PJBL DAN VIDEO YOUTUBE MAMPU MENINGKATKAN PENGETAHUAN, KETERAMPILAN, DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI BERBICARA [CERAMAH] KELAS XI SMK

Oleh : Perdana Suria Dinata, M.Pd.

Guru Bahasa Indonesia SMK N 2 Klaten Jawa Tengah

Perdana Suria Dinata, M.Pd.


       Pendidikan merupakan cara untuk mengembangan dan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas.Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat pilar yaitu 1) Learning to know. 2) learning to do. 3) learning to live togerher. 4) learning be.

       Menurut A. M. Bandi Utama (2011:1) pendidikan merupakan usaha sadar untuk mempengaruhi peserta didik agar mampu mengembangkan dan mengaktualisasikan potensi-potensi yang dimiliki agar mampu menjalani hidup dengan sebaik-baiknya. Untuk mendapatkan potensi mana yang akan berkembang tergantung dari stimulus atau lingkungan yang mempengaruhinya salah satunya di lingkungan sekolah.

       Sekolah merupakan institusi formal yang didirikan berdasarkan undang-undang yang  berperan sebagai wahana pengembangan dan pembinaan sumberdaya manusia. Melalui sekolah, peserta didik memperoleh kesempatan mendapat pengetahuan, keahlian dan kemampuan dalam bidang tertentu serta pendidikan etika dan moral. Sekolah juga merupakan suatu lembaga pendidikan yang di dalamnya terdapat unsur-unsur edukasi, sosialisasi maupun transformasi. 

       Faktor yang tidak bisa lepas dalam  pendidikan adalah adanya seorang guru [pendidik]. Pendidik mempunyai keterkaitan yang erat dengan peserta didik[siswa] dalam proses pendidikan [Mahfudz: 2012: 3]. Dalam prakteknya keberadaan  seorang pendidik [guru] merupakan faktor terpenting dalam keberhasilan peserta didik [siswa]. Hal ini membawa  konsekuensi kepada guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya. Ketika seorang guru melaksanakan proses pembelajaran dikelas maka ia harus mampu mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didiknya, karena pembelajaran yang  baik adalah pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan kognitif, efektif, dan psikomotorik siswa sehingga tercapai hasil belajar yang optimal khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

        Pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Menurut Tarigan (2008:1), pembelajaran Bahasa Indonesia terdiri atas empat keterampilan yaitu keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan menulis, dan keterampilan berbicara. Melihat begitu pentingnya mata pelajaran tersebut khususnya pada tingkat SMK, maka penulis sebagai pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia pada semester gasal tahun pelajaran 2021/2022 di SMK N 2 Klaten selalu berinovasi dalam menyampaikan materi ajar dengan memilih metode maupun mengkolaborasikan metode pembelajaran satu dengan yang lain serta memanfaatkan berbagai media berbasis teknologi informasi [IT]. Gambaran tersebut dilakukan saat menyampaikan materi tentang ”keterampilan berbicara [ceramah]”.

       Penulis memilih kolaborasi metode Project Based Learning [PJBL] dan memanfaatkan kanal video Youtube, karena pada penyampaian materi pertemuan pertama beberapa siswa terlihat kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga menurunkan daya serap pengetahuan, keterampilan, bahkan berimbas hasil belajar siswa. Penurunan hasil belajar terlihat ketika guru mencoba memberikan pertanyaan langsung maupun beberapa soal yang harus dikerjakan oleh seluruh siswa kelas XI dengan jumlah 36 anak, diketahui hanya sekitar 85% yang selalu aktif dan fokus dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga mereka menguasai telah materi dan mampu menjawab soal dengan mendapat nilai rata-rata 84 di atas KKM. Sedangkan 15% siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga pengetahuan menurun dan hasil nilainya masih di bawah KKM. Setelah di evaluasi, penulis mengubah metode pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya dengan menerapkan strategi pembelajaran dan hasilnya ternyata mampu meningkatkan pengetahuan, pemahaman, keterampilan maupun hasil belajarnya.

       Menurut Fathurrohman (2016, hlm. 119) pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning [PJBL] adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Video merupakan media audio visual yang secara digital menampilkan gerak (Sadiman,2008:74). Sedangkan Youtube merupakan sebuah situs web berbagai video (sharing video) atau penyedia layanan berbagai video popular yang didirikan oleh tiga karyawan paypal yaitu Chadhurley, Steve Chane, dan Jawed Karim pada bulan Februari 2005 (Rudi Haryanto, Cerdas Jelajah Internet. Jakarta: Kriya Pustaka. 2015. Hal 118). Adapun video yang digunakan penulis merupakan video pembelajaran yang telah dibuat sedemikian rupa dengan mengambil materi dari berbagai sumber relevan di internet. Selain itu siswa nantinya diarahkan untuk mengunggah hasil karya atau proyeknya di kanal youtube ini, sehingga menciptakan kondisi dan suasana pembelajaran yang menarik, interaktif, dan menyenangkan.

       Adapun langkah-langkah pembelajarannya yaitu: 1] Guru membuat dan menyiapkan sarana pembelajaran. 2] Guru membuka pelajaran, menyampaikan tujuan serta proses pembelajaran. 3] Guna menarik perhatian peserta didik, guru menayangkan video youtube yang telah disesuaikan materi. 4] Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil dan membimbing dalam pembuatan agenda perencanaan proyek (create schedule). 5] Masing‐masing kelompok diberikan penjelasan tentang tugas dan tanggung jawab (setting the structure) yang harus dilakukan secara berkelompok. 6] Setiap kelompok berusaha mengidentifikasikan masalah (visiting the problem) dan mencari cara untuk menyelesaikan masalah/tugas. 7] Peserta didik di masing‐masing kelompok mencari informasi dari berbagai sumber media koran, internet, buku, dan lain-lain untuk mendapatkan pemahaman tentang masalah (re‐visiting the problem). 8] Guru selalu memantau dan mengarahkan peserta didik untuk saling bekerjasama, berdiskusi dalam mengerjakan tugas  [monitoring the students and progress of project). 9] Masing‐masing kelompok mempresentasikan kedepan kelompok lain memberi masukan dan guru melakukan penilaian (assess the outcome). 10] Di akhir pembelajaran guru mengevaluasi (evaluation the experience) memberikan penguatan motivasi dan apresiasi. 

       Penerapan model Project Based Learning [PJBL] dan Video youtube mampu membawa dampak yang positif bagi peserta didik. Langkah dan proses pembelajarannya mampu meningkatkan motivasi belajar, pengetahuan, pemahaman, keterampilan, karakter serta hasil belajarnya. Peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar diketahui setelah guru mengadakan tes performansi ceramah serta mengecek hasil proyek seluruh peserta didik kelas XI dengan jumlah 36 anak. Hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan mendapat nilai rata-rata 92. Peningkatan yang lain terlihat pada motivasi belajar, kepercayaan diri, kerjasama serta keterampilan dalam menggunakan media berbasis teknologi.



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top