Featured

Headline News

Bupati Wonogiri Resmikan Pompa Air Pertanian di Gunungan, Dorong Ketahanan Pangan dan Sinergi Program Nasional

17 Jun 2025

larise tv

Kabar Desa

Ustadz Suradi dalam Khutbah Idul Adha di Canden Boyolali, Qurban Itu Ada yang Diterima, Ada yang Tidak

Dalam khutbahnya, Ustaz Suradi, Wakil Direktur PonpesMU Manafi’u...

  • 06 Jun 2025
  • 0

Wayang Golek Pitutur Meriahkan Pengajian Perempuan Mengaji di Desa Ngaglik

Print Friendly and PDF

Ki Ustadz Pujo Pujiono, dai sekaligus dalang dari MUI Pusat asal Boyolali saat memainkan wayang golek Pitutur.



Wayang Golek Pitutur Meriahkan Pengajian Perempuan Mengaji di Desa Ngaglik

Boyolali- majalahlarise.com -Suasana Balai Desa Ngaglik, Kecamatan Sambi, Boyolali, Sabtu pagi (1/6), tampak semarak dan penuh kekhidmatan. Hampir empat ratus jamaah perempuan dari berbagai penjuru menghadiri kegiatan Perempuan Mengaji yang digelar oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sambi. Kegiatan bertema “Lahire ‘Aisyiyah: Pencerah Keluarga” ini menjadi istimewa dengan hadirnya dakwah budaya melalui Wayang Golek Pitutur oleh Ki Ustadz Pujo Pujiono, dai sekaligus dalang dari MUI Pusat asal Boyolali.

Ketua PRA Desa Ngaglik, Suwanti, membuka acara dengan sambutan hangat, menyampaikan rasa syukur dan bangga atas tingginya antusiasme jamaah. Ia menekankan pentingnya peran perempuan dalam dakwah dan kehidupan sosial masyarakat.

Sementara itu, Isnaini Farida, S.Pd., selaku Ketua Majelis Tabligh PCA Sambi, menegaskan bahwa ‘Aisyiyah hadir bukan hanya sebagai organisasi perempuan Islam, tetapi juga sebagai penggerak utama pencerahan umat, terutama dalam membina keluarga berlandaskan nilai keislaman dan kemajuan.

Pemerintah Desa Ngaglik yang diwakili oleh Dwi Sarwidiyanto, S.Pd., turut memberikan apresiasi. Ia menyampaikan sinergi antara dakwah dan budaya lokal merupakan pendekatan yang sangat efektif dalam menyampaikan pesan-pesan moral dan spiritual kepada masyarakat akar rumput.

Memasuki puncak acara, hadirin disuguhkan penampilan khas Wayang Golek Pitutur bertajuk “Lahire ‘Aisyiyah” yang dibawakan dengan penuh penghayatan oleh Ki Ustadz Pujo Pujiono. Melalui lakon wayangnya, ia menyampaikan Risalah Perempuan Berkemajuan, mulai dari pentingnya iman dan taqwa, akhlakul karimah, semangat tajdid (pembaruan), hingga inklusivitas dalam kehidupan sosial. Dengan gaya bertutur yang jenaka, penuh makna, dan menyentuh hati, pesan dakwah pun mengalir lembut dalam balutan budaya.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang penguatan spiritual perempuan, tetapi juga menunjukkan bahwa dakwah bisa dikemas secara kreatif dan menyatu dengan nilai-nilai lokal. Banyak jamaah mengaku terinspirasi dan berharap kegiatan serupa dapat digelar secara berkala di berbagai desa lain.

"Baru kali ini pengajian terasa hidup dan menyentuh seperti ini. Anak-anak pun ikut senang menyaksikan. Semoga bisa rutin diadakan," ungkap salah satu jamaah dengan mata berbinar.

Melalui kegiatan ini, ‘Aisyiyah kembali menegaskan perannya sebagai obor penerang di tengah keluarga dan masyarakat membawa nilai-nilai Islam yang membumi, progresif, dan mencerahkan. (Sofyan)


Baca juga: Dosen DKV ISI Surakarta Lolos Pendanaan Hibah Riset dan PPM DPPM Tahun Anggaran 2025



Tidak ada komentar:

Write a Comment

Featured