Featured

Headline News

Bupati Wonogiri Resmikan Pompa Air Pertanian di Gunungan, Dorong Ketahanan Pangan dan Sinergi Program Nasional

17 Jun 2025

larise tv

Kabar Desa

Ustadz Suradi dalam Khutbah Idul Adha di Canden Boyolali, Qurban Itu Ada yang Diterima, Ada yang Tidak

Dalam khutbahnya, Ustaz Suradi, Wakil Direktur PonpesMU Manafi’u...

  • 06 Jun 2025
  • 0

Super Ban, Inovasi Pemasaran Hewan Kurban dengan Sentuhan Super Hero ala Staf Disporapar Sukoharjo

Print Friendly and PDF

Danar Super Hero Ultraman saat mencukur bulu domba.


Super Ban, Inovasi Pemasaran Hewan Kurban dengan Sentuhan Super Hero ala Staf Disporapar Sukoharjo

Sukoharjo- majalahlarise.com -Tradisi Idul Adha setiap tahun menjadi momen penting umat Muslim dalam berkurban dan berbagi. Namun siapa sangka, dari Sukoharjo lahir inovasi unik dalam pemasaran hewan kurban yang menyatukan unsur dagang, sosial, dan hiburan edukatif semuanya dikemas dalam program bertajuk “Super Ban”, singkatan dari Super Hero Kirim Hewan Kurban.

Di balik ide kreatif ini adalah Agus Widanarko, atau akrab disapa Danar, seorang ASN PPPK yang menjabat sebagai Staf Ahli Pertama Adyatama Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Disporapar Sukoharjo. Dalam perannya sebagai penggerak ekonomi kreatif, Danar tak hanya bekerja di balik meja, melainkan terjun langsung ke lapangan lengkap dengan kostum tokoh fiksi Ultraman, membawa nuansa segar dalam kegiatan jual beli hewan kurban.

Dengan mengusung konsep Super Hero, Danar mengubah cara tradisional dalam menjual hewan kurban menjadi pengalaman menyenangkan dan bermakna. Ia bekerja sama dengan Peternakan Setya Lembu, yang berlokasi di Plesan, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, untuk menyediakan hewan kurban berkualitas terutama domba dan kambing dengan harga bersaing.

Tak hanya menjual, Danar menawarkan paket lengkap kepada pembeli, yang mencakup Pemilihan hewan kurban berkualitas dari Setya Lembu. Fasilitas “Salon Domba”: hewan dicukur bulunya, dipotong kukunya, dimandikan bersih. Pengiriman langsung oleh "Super Hero" Ultraman ke alamat pembeli atau ke panti asuhan. Hiburan mendongeng kisah Nabi Ibrahim dan Ismail kepada anak-anak di lokasi penerima. Laporan dokumentasi pengiriman hingga penyembelihan hewan.

“Selama ini kita tahu jual beli hewan kurban hanya soal harga dan ukuran. Tapi saya ingin membawa nilai tambah, terutama nilai edukasi dan sosial. Anak-anak di panti asuhan harus tahu makna kurban, dan saya ingin mereka bahagia saat menerimanya,” jelas Danar.

Sebagai ASN yang membidangi ekonomi kreatif dan pariwisata, Danar menganggap program ini sebagai bentuk nyata penerapan ilmunya. Ia menyulap kegiatan jual beli menjadi gerakan sosial dan edukatif, yang juga memperkenalkan nilai-nilai kebaikan sejak dini kepada anak-anak.

“Ekonomi kreatif itu bukan hanya produk digital atau seni pertunjukan. Pemasaran hewan kurban juga bisa kreatif, asalkan dikemas dengan nilai dan pendekatan yang tepat,” pungkas Danar.

Program ini sebenarnya telah dijalankan sejak masa pandemi Covid-19, saat masyarakat cenderung mencari alternatif pengadaan hewan kurban tanpa harus datang langsung ke pasar hewan. Danar memanfaatkan peluang tersebut dengan pendekatan kreatif: penjualan via media sosial, layanan pesan antar, dan menghadirkan ikon Super Hero untuk menarik perhatian masyarakat.

Respon positif dari masyarakat membuat program ini terus berlanjut dan berkembang. Tahun ini, Danar menambahkan layanan salon domba, sebagai bentuk peningkatan kualitas layanan.

Danar tidak bekerja sendiri. Ia menjalin kemitraan erat dengan Ibnu Setyo, pemilik peternakan Setya Lembu. Menurut Ibnu, kolaborasi ini sangat menguntungkan baik dari sisi ekonomi maupun sosial.

“Sejak kerja sama dengan Mas Danar, penjualan hewan kurban kami meningkat. Apalagi dengan konsep Super Ban, masyarakat merasa terlibat dalam kegiatan sosial juga. Tahun ini kami sepakat menambah layanan salon domba, agar hewan yang dikirim bersih dan sehat, siap dikurbankan,” ujar Ibnu.

Salah satu pelanggan loyal program Super Ban adalah Erika, warga Polokarto. Ia mengaku sudah beberapa tahun mempercayakan pembelian hewan kurban kepada tim Danar dan Setya Lembu.

“Domba-dombanya gemuk, sehat, dan harganya masuk akal. Yang bikin saya makin senang, ada layanan sosialnya. Saya bisa beli sekaligus disumbangkan ke panti asuhan. Anak-anak senang didatangi Ultraman, dan kami dapat dokumentasi lengkap dari pengiriman sampai penyembelihan. Ini kurban yang benar-benar menyentuh hati,” ujar Erika.

"Super Ban" membuktikan inovasi bisa hadir di mana saja, bahkan dalam hal yang selama ini dianggap tradisional. Dari kostum Super Hero hingga fasilitas salon domba, dari edukasi anak-anak hingga kemitraan sosial semua bersatu dalam semangat berbagi dan berdaya.

Di tangan orang kreatif seperti Danar, kurban bukan lagi sekadar ritual tahunan, melainkan juga cerita inspiratif yang menggerakkan hati dan mengubah cara pandang masyarakat tentang makna berbagi. (Sofyan)


Baca juga: Pengajian Besar Universitas Aisyiyah Surakarta, Keutamaan Dzulhijjah yang Terlupakan



Tidak ada komentar:

Write a Comment

Featured