Pasar Tetuko Kepuhsari Manyaran Tingkatkan Perekonomian Masyarakat dan Lestarikan Budaya

Print Friendly and PDF

Kepala Desa Kepuhsari Sularjo saat membuka Pasar Tetuko secara simbolis memukul gong.


Pasar Tetuko Kepuhsari Manyaran Tingkatkan Perekonomian Masyarakat dan Lestarikan Budaya 

Wonogiri- majalahlarise.com -Pasar Tetuko Kampung Wayang Kepuhsari Manyaran resmi dibuka secara simbolis dengan pemukulan gong sebanyak tiga kali oleh Kepala Desa Kepuhsari. Acara ini dimeriahkan stand jajanan makanan tradisional, pentas seni reog dari Paguyuban seni reog Singo Mudo Sejati dan lomba mewarnai siswa PAUD, TK dan SD. Bertempat di Sekretariat Kampung Wayang Sanggar Wayang Kulit Asto Kenyo Art. Minggu (26/5/2024).

Kepala Desa Kepuhsari, Sularjo saat ditemui usai pembukaan Pasar Tetuko mengatakan hadirnya Pasar Tetuko di kampung Wayang diharapkan jadi icon baru di Kepuhsari yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Kedepannya pasar ini berkembang lebih leluasa lagi dari jalan arah barat ke timur penuh pedagang dan pembeli," ujarnya.

Transaksi jual beli di Pasar Tetuko Kepuhsari.

Baca juga: SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo Juara Kompetisi Video Pendek di UGM

Lebih lanjut dikatakan, selain peningkatan ekonomi hadirnya Pasar Tetuko ini sebagai sarana pelestarian seni wayang kulit yang sudah dikenal masyarakat. "Adik-adik SD di Desa Kepuhsari dikenalkan wayang kulit lewat mulok untuk melanjutkan generasi tua kepada generasi yang muda," tuturnya.

Ketua Pokdarwis Giriyanto dalam sambutan menyampaikan Pasar Tetuko ini membuat suasana menarik di desa Kepuhsari sebagai Desa wisata Kampung wayang. Pasar tetuko ini dirancang para pedagang menggunakan busana kejawen yang melayani pembeli menggunakan bahasa Jawa.

"Adanya Pasar Tetuko diharapkan para pedagang jualannya laris bisa meningkatkan perekonomian masyarakat desa Kepuhsari. Kuncinya adalah semua harus bertanggung jawab, salah satu sarana promosi jualan kalau laris itu syaratnya murah, enak, jangan sampai menjual harganya mahal," terangnya.

Pertunjukan seni reog Ponorogo.

Sementara itu, koordinator Pasar Tetuko Retno Lawiyani menerangkan selain menggunakan bahasa Jawa dalam transaksi jual beli, nama pedagang menggunakan nama Wayang seperti mbak Ning Banowati, Ayu Srikandi, Dewi Madrim, Larasati sebagai identitas pedagang.



"Program bisa berlanjut setiap Minggu Wage diagendakan adanya Pasar Tetuko. Acara ini dimeriahkan hiburan menarik dari reog Ponorogo Singo Mudo Sejati dan lomba mewarnai gambar wayang diikuti siswa PAUD TK dan SD untuk mengenalkan tokoh wayang dan melestarikan budaya," paparnya. (Sofyan)

Baca juga: Tim PKM Prodi PBI Unisri Adakan Sosialisasi Pentingnya Multiple Intelligence dan Pemanfaatan Media Digital



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top