PENINGKATAN PEMAHAMAN SEJARAH KEPENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA MELALUI METODE GROUP DISCUSSION LEARNING

Print Friendly and PDF

PENINGKATAN PEMAHAMAN SEJARAH KEPENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA MELALUI METODE GROUP DISCUSSION LEARNING 


Oleh: Anna Kusumaningtyas, S.Pd.

Guru Mapel Sejarah SMAN 1 Kendal Jawa Tengah 


Anna Kusumaningtyas, S.Pd.


       Pelajaran pendidikan sejarah diajarkan di sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) bahkan di perguruan tinggi. Pembelajaran sejarah memiliki beragam manfaat yang penting bagi siswa dalam perkembangan kehidupan sebagai manusia. 

       Adapun manfaat mempelajari sejarah diantaranya membantu siswa memahami asal-usul dan perkembangan peradaban manusia, yang memperluas wawasan mereka tentang dunia. Pembelajaran sejarah membangun keterampilan analitis dan kritis siswa, karena harus mengevaluasi bukti-bukti dan memahami konteksnya. Pembelajaran sejarah membantu siswa mengembangkan empati dan pemahaman terhadap perspektif orang lain, karena belajar tentang pengalaman orang-orang di masa lalu. Selain itu, memahami sejarah memberikan landasan yang kuat untuk memahami peristiwa dan isu-isu kontemporer, membantu siswa menjadi warga yang berpikiran kritis dan terinformasi. Dengan pembelajaran sejarah bukan hanya tentang memahami masa lalu, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk masa depan yang lebih baik.

       Dari pengamatan yang dilakukan penulis selaku guru sejarah kepada siswa dalam  mempelajari sejarah, siswa sering menghadapi beberapa kesulitan diantaranya kompleksitas materi, jumlah besar informasi, dan kurangnya keterlibatan personal. Materi sejarah seringkali memerlukan pemahaman tentang konteks yang berbeda dari zaman sekarang, yang bisa sulit dipahami oleh siswa. Selain itu, sejarah sering dianggap sebagai subjek membosankan karena fokus pada peristiwa masa lampau yang tampaknya tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari. Kurangnya sumber daya yang menarik dan kurangnya pendekatan pembelajaran yang inovatif. Selain itu, kemampuan analisis dan interpretasi sumber sejarah seringkali menjadi tantangan bagi siswa. Untuk mengatasi kesulitan ini, diperlukan pendekatan pembelajaran yang mendukung serta penggunaan sumber daya yang menarik dan relevan untuk mengaitkan materi sejarah dengan kehidupan siswa secara baik.

       Dalam belajar sejarah kependudukan Jepang di Indonesia, siswa kelas XI juga mengalami kesulitan pemahaman belajar. Padahal materi ini merupakan bagian penting dari narasi sejarah kedua negara yang memiliki dampak yang signifikan dalam hubungan bilateral dan pengaruh budaya. Namun, pemahaman yang mendalam tentang periode ini sering kali terbatas atau terdistorsi oleh perspektif yang sempit. 

       Oleh karena itu, penulis selaku guru sejarah mencari metode pembelajaran yang cocok dalam meningkatkan pemahaman tentang sejarah kependudukan Jepang di Indonesia melalui metode Group Discussion Learning (GDL). Dengan fokus pada metode GDL untuk memberikan wawasan yang lebih dalam tentang pentingnya dialog dan kolaborasi dalam membentuk pemahaman sejarah.

       Metode Group Discussion Learning adalah pendekatan pembelajaran di mana peserta didik berpartisipasi dalam diskusi kelompok untuk menganalisis, memecahkan masalah, dan saling berbagi pengetahuan. Proses ini mendorong kolaborasi, pemecahan masalah, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari (N Ermi Sorot, 2015).

       Langkah-langkah yang dilaksanakan penulis dalam pelaksanaan metode Group Discussion Learning adalah sebagai berikut: 1. Pemilihan Materi yang Relevan. Identifikasi topik-topik kunci tentang sejarah kependudukan Jepang di Indonesia yang ingin diperdalam. Termasuk masa-masa pendudukan, dampaknya terhadap masyarakat, ekonomi, dan politik. 2. Pembagian Kelompok. Membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil, idealnya sekitar 4-6 orang dalam satu kelompok. Pastikan setiap kelompok memiliki keberagaman pandangan dan latar belakang. 3. Penyediaan Sumber Belajar. Siapkan materi-materi yang relevan seperti artikel, buku, video dokumenter, atau rekaman sejarah yang berkaitan dengan topik yang akan didiskusikan. 4. Pendahuluan dan Konteks. Mulailah sesi dengan memberikan pendahuluan singkat tentang konteks sejarah kependudukan Jepang di Indonesia. Berikan gambaran umum mengenai periode waktu, latar belakang, dan dampaknya. 5. Diskusi Kelompok. Berikan waktu kepada setiap kelompok untuk membaca dan mendiskusikan materi yang telah disediakan. Peserta diskusi diharapkan untuk saling bertukar informasi, menganalisis konten, dan mengajukan pertanyaan. 6. Fasilitasi Diskusi. Guru sebagai fasilitator perlu memastikan bahwa diskusi berjalan lancar dan terarah. Dorong peserta untuk mengemukakan pendapat, bertukar pikiran, dan mencari pemahaman yang lebih dalam. 7. Sesi Refleksi. Setelah diskusi selesai, berikan waktu bagi setiap kelompok untuk merangkum temuan utama dan pemahaman baru yang diperoleh selama sesi. 8. Presentasi Hasil Diskusi. Setiap kelompok diminta untuk menyampaikan hasil diskusi mereka secara singkat kepada seluruh peserta. Hal ini akan membantu dalam memperluas pemahaman dan perspektif. 9. Evaluasi dan Umpan Balik. Akhiri sesi dengan memberikan kesempatan bagi peserta untuk memberikan umpan balik tentang proses Group Discussion Learning tersebut. Evaluasi ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas sesi diskusi di masa mendatang. 10. Tindak Lanjut. Berikan saran kepada peserta untuk terus memperdalam pemahaman mereka melalui literatur tambahan atau kegiatan-kegiatan lain yang relevan.

       Setelah dilaksanakan Metode Group Discussion Learning (GDL) telah terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman sejarah kependudukan Jepang di Indonesia. Melalui GDL, siswa dapat aktif berpartisipasi dalam diskusi kelompok yang dipandu, memungkinkan siswa untuk saling bertukar pemikiran, pengalaman, dan pemahaman mereka tentang topik tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti GDL mengalami peningkatan signifikan dalam pemahaman mereka tentang sejarah kependudukan Jepang di Indonesia dibandingkan dengan siswa yang tidak mengikuti metode ini. 

       Selain itu, Diskusi kelompok memberikan kesempatan bagi peserta untuk menggali lebih dalam informasi, menganalisis berbagai sudut pandang, dan memperoleh wawasan yang lebih komprehensif. Sebagai hasilnya, GDL tidak hanya meningkatkan pengetahuan siswa, tetapi juga memperluas perspektif mereka tentang peristiwa sejarah yang relevan. Dengan demikian, penggunaan metode GDL dapat direkomendasikan sebagai pendekatan yang efektif dalam meningkatkan pemahaman sejarah kependudukan Jepang di Indonesia.



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top