Featured

Headline News

Bupati Wonogiri Resmikan Pompa Air Pertanian di Gunungan, Dorong Ketahanan Pangan dan Sinergi Program Nasional

17 Jun 2025

larise tv

Kabar Desa

Ustadz Suradi dalam Khutbah Idul Adha di Canden Boyolali, Qurban Itu Ada yang Diterima, Ada yang Tidak

Dalam khutbahnya, Ustaz Suradi, Wakil Direktur PonpesMU Manafi’u...

  • 06 Jun 2025
  • 0

Ustadz Suradi dalam Khutbah Idul Adha di Canden Boyolali, Qurban Itu Ada yang Diterima, Ada yang Tidak

Print Friendly and PDF

Dalam khutbahnya, Ustaz Suradi, Wakil Direktur PonpesMU Manafi’ul Ulum Sambi, menyampaikan tentang makna qurban yang sesungguhnya.


Ustadz Suradi dalam Khutbah Idul Adha di Canden Boyolali, Qurban Itu Ada yang Diterima, Ada yang Tidak

Boyolali- majalahlarise.com -Momentum Hari Raya Idul Adha 1446 H di Lapangan Desa Canden, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jumat (6/6/2025), menjadi momen penuh makna bagi ratusan jamaah yang mengikuti Sholat Idul Adha. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Canden bersama lingkungan Pondok Pesantren Muhammadiyah (PonpesMU) Manafi’ul Ulum.

Dalam khutbahnya, Ustaz Suradi, Wakil Direktur PonpesMU Manafi’ul Ulum Sambi, menyampaikan pesan mendalam tentang makna qurban yang sesungguhnya. Ia menekankan bahwa ibadah qurban bukan sekadar ritual penyembelihan hewan, melainkan bentuk penghambaan dan pendekatan diri (taqarrub) kepada Allah SWT.

“Qurban itu ada yang diterima dan ada yang tidak,” tegas Ust. Suradi di hadapan para jamaah.

Ia menjelaskan qurban sudah menjadi syariat sejak zaman Nabi Adam AS dan merupakan bentuk syukur atas nikmat Allah. Namun, tidak semua qurban otomatis diterima. Yang menjadi kunci adalah keikhlasan dan dampaknya terhadap peningkatan kualitas keimanan serta ketaatan pelakunya.

“Jika setiap tahun kita berqurban, seharusnya kita semakin dekat kepada Allah. Tapi jika qurban kita tidak membuat kita semakin taat dan rendah hati, bisa jadi qurban itu tidak diterima. Jangan sampai kita merasa lebih baik dari orang yang belum mampu berqurban, karena justru sikap seperti itu dapat merusak nilai ikhlas dalam beribadah," ujarnya.

Khutbah yang disampaikan dengan bahasa yang lugas dan menyentuh ini menggugah para jamaah untuk merenungi kembali niat di balik ibadah qurban. Ia juga mengajak umat Islam agar tidak terjebak pada formalitas semata, melainkan menumbuhkan ruh spiritual dan pengorbanan yang sejati.

Sementara itu, Ketua PRM Canden, Drs. Waluyo, menyampaikan apresiasi kepada seluruh jamaah atas kebersamaan dan partisipasi yang diberikan. Ia menekankan bahwa semangat berinfak dan berqurban di bulan Dzulhijjah ini merupakan bentuk nyata dari ukhuwah Islamiyah.

“Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat yang telah berpartisipasi. Semoga apa yang diberikan menjadi amal jariyah dan diberi balasan oleh Allah SWT,” tuturnya.

Perayaan Idul Adha di Desa Canden tahun ini tak hanya menjadi ajang ibadah, namun juga wahana mempererat persaudaraan dan membangun kesadaran spiritual. Sebuah ajakan sunyi untuk kembali pada niat yang benar dalam setiap pengorbanan. (Sofyan)


Baca juga: PonpesMU Manafiul Ulum Siapkan Acara Penghantaran dan Akhirussanah, Rakor Lintas Lembaga Digelar



Tidak ada komentar:

Write a Comment

Featured