Menjadi Dosen Kreatif dan Inovatif Abad XXI yang Dirindukan Umat Sepanjang Hayat

Print Friendly and PDF

Menjadi Dosen Kreatif dan Inovatif Abad XXI yang Dirindukan Umat Sepanjang Hayat  

Oleh: Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum.

Dosen PBSI FKIP UNS, Ketua Umum ADOBSI, & Penggiat Literasi Arfuzh Ratulisa

Email: rohmadi_dbe@yahoo.com/Youtube: M Rohmadi Ratulisa

Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum


"Kawan, dosen merupakan profesi mulia dunia akhirat. Komitmen untuk belajar dan membelajarakan diri sepanjang hayat untuk multigenerasi NKRI dapat menjadi motivasi dan inspirasi multigenerasi NKRI"


       Siapa yang tidak mengenal dosen. Seluruh masyarakat di Indonesia pastilah mengenal profesi dosen yaitu sebagai pendidik yang mengajar pada perguruan tinggi (PT) jenjang diploma, sarjana, magister, dan doktor, baik di dalam maupun luar negeri.  Dosen merupakan profesi yang dilindungi oleh UU Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Dalam UU Guru dan Dosen BAB I pasal 1 ayat 2 ditegaskan bahwa  dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan  dengan tugas utama mentrasformasikan, mengembangkan, dan  menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan  seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Tri dharma PT menjadi kunci sukses bagi dosen untuk dapat mengembangkan karier sebagai pendidik profesional di perguruan tinggi dengan niat untuk ibadah dan berbagai ilmu yang bermanafaat sebagai amal jariyah sepanjang hayat. 

       Komitmen dan integritas yang dilakukan oleh dosen perguruan tinggi untuk melaksanakan tri dharma perguruan tinggi, yakni pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat menjadi suatu keniscayaan. Sososk dosen harus dapat menjadi teladan dalam berpikir kreatif, kritis, komunikatif, dan kolaboratif sebagai keterampilan abad XXI yang harus dikuasai oleh multigenerasi abad XXI. Selain itu, dosen harus benar-benar menjadi teladan untuk berliterasi dengan Ratulisa (rajin menulis dan membaca) dalam berbagai konteks kehidupan. Hal ini sebagai modal dasar untuk membekali multigenerasi NKRI pada abad XXI dengan enam literasi dasar yang disepakati forum ekonomi dunia, yakni: (1) literasi menulis dan membaca, (2) literasi numerik, (3) literasi keuangan, (4) literasi sains, (5) literasi digital, (6) literasi budaya dan kewargaan. Keenam literasi tersebut harus dikuasai, dipahami, dan sebarkan virus-virus positifnya untuk multigenerasi NKRI. Dengan demikian, untuk menjadi dosen kreatif dan inovatif abad XXI harus dapat melaksankan Tri Dharma perguruan tinggi dalam berbagai perspektif keilmuan, adaptif, akseleratif, kreatif, inovatif, inspiratif, dan memberikan nilai kebermanfaatan dalam kehidupan untuk kemaslahatan umat sepanjang hayat .

       Dosen kreatif harus dapat beradaptasi dengan perubahan dan menguasai keterampilan abad XXI serta penguasaan teknologi kekinian yang harus dibekalkan kepada seluruh mahasiswa dan multigenerasi NKRI. Berpikir kreatif dalam perspektif forum ekonomi dunia yang disepakati tahun 2015 bahwa setiap manusia abad XXI harus dapat berpikir kreatif untuk dapat menghasilkan karya dan produk inovatif sebagai solusi kreatif dalam berbagai konteks kehidupan. Terkait hal tersebut, seorang dosen harus mampu merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan menindaklanjuti semua hal yang menjadi permasalahan dan dapat menemukan solusi kreatifnya. Hal ini berlaku dalam kegiatan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang diajarkan dan dipraktikkan kepada seluruh mahasiswanya, baik di kelas maupun  luar kelas. Kreativitas mahasiswa ini dapat dilatih melalui berbagai proses implementasi pembelajaran berbasis masalah, berbasis proyek, berbasis kasus, berbasis  konteks, berbasis paikem (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan) dalam berbagai konteks pembelajaran individu dan kelompok. Hal ini harus dilakukan di kelas maupun luar kelas baik berkolaborasi dengan teman sebaya, dunia usaha dan industri, pegiat-pegiat industri, wirausaha, pegiat literasi sosial humaniora, Lembaga Literasi Arfuzh Ratulisa, dan pegiat umkm, atau pun komuniatas koperasi serta kelompok kerja kreatif dan inovatif bagi multigenerasi Z pada abad xxi.

  Dosen inovatif harus menjadi salah satu impian yang diwujudkan untuk para dosen yang mengajar di perguruan tinggi era digital. Dosen inovatif harus dapat menciptakan inovasi-inovasi baru, baik berbasis penelitian, pengabdian kepada masyarakat, teknologi, kriya, seni, dan aneka inovasi lainnya yang relevan dengan multigenerasi NKRI. Banyak contoh kasus-kasus dan contoh pembelajaran berbasis kasus dan proyek dalam kehidupan yang dapat ditunjukkan sebagai teladan dan inspirasi bagi seluruh mahasiswa abad XXI. Contoh kampung batik, Taman Literasi Arfuzh Ratulisa, Taman Baca Insan Cendikia Pungsari, Plupuh Sragen , Jawa Tengah, kampung youtuber di Bondowoso Jawa Timur, desa wisata di Mungkid Magelang Jawa Tengah, Kaliurang Daerah Istimewa Yogyakarta, dan aneka desa wisata yang dibuat dan diciptakan oleh multigenerasi NKRI abad XXI di seluruh wilayah NKRI. Dengan berbagai contoh yang dapat diakses dan dinimati melalui media cetak, digital, dan berkunjung langsung tentu akan membuka mata dan cakrawala dunia untuk berubah. Oleh karena itu, setiap dosen harus dapat menciptakan sebuah inovasi kebaruan, kekinian, dan kesesuaian dengan multikonteks yang dibutuhkan dan diperlukan multigenerasi NKRI abad XXI.  Platform digital, seperti youtube, google, Instagram, twiter, inline, telegram, perpusnas.go.id, arfuzhratulisa.id, dan aneka ruang dan media digital yang dapat diakses 24 jam dapat dijadikan sumber literasi multigenerasi NKRI tanpa patas sepanjang masa.

  Semangat bersama untuk menjadi dosen kreatif dan inovatif abad XXI bagi dosen-dosen muda, remaja, dan senior di Indonesia abad XXI harus terus dibangun dan diciptakan secara bertahap dan berkelanjutan, baik secara mandiri, melalui kampus, asosiasi dosen, dan konsorsium bidang keahlian atau ilmu pengetahuan sebidang dalam berbagai konteks. Hal ini sebagai  bukti upaya dosen-dosen PT untuk ikut bergerak dan menggerakkan  multigenerasi NKRI dan mendukung program Presiden RI, Bapak Ir. Joko Widodo untuk menghailkan SDM yang unggul, kreatif, inovatif, produktif, dan inspiratif abad XXI. Semoga semua upaya yang direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti secara terus-menerus oleh semua dosen PT di seluruh wilayah NKRI dapat terwujud secara bertahap. Salah satu contoh Upaya ini dilaksanakan oleh dosen-dosen program studi Tadris Bahasa Indonesia FITK IAIN Syekh Nurjati Cirobon untuk terus meningkatkan kualitas dan kompetensi hardskill dan softskill untuk dosen-dosen dan seluruh mahasiswanya secara bertahap dan berkelanjutan. Nilai-nilai keteladanan, integritas, komitmen, kesabaran, kesungguhan, wirausaha, dan kepemimpinan sosok dosen kretaif dan inovatif selalu dirindukan oleh seluruh mahasiswa abad xxi di 38 provinsi Indonesia. 

“Kawan, kala senja membayang sejuta kenangan semesta menuju ke peraduannnya. Dalam cerita ada canda tawa ceria membuka cakrawala semesta untuk berjuang mewujudkan mimpi dan imajinasi yang kuat terikat dalam genggamannya” 

IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 21 Juli 2023


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top