Posted by CB Magazine on Jumat, 30 Mei 2025 |
Pendidikan
 |
Muhammadiyah 1 Ketelan Solo, mengikuti acara yang bertajuk Sharing International Experience Students (IES) 2026 lewat aplikasi Zoom Cloud Meetings. |
SD Muhammadiyah 1 Ketelan Perkuat Wawasan Jejaring Internasional
Solo- majalahlarise.com -Sekolah Muhammadiyah harus memperkuat wawasan jejaring memiliki internasional. Pesan itu disampaikan Sri Sayekti, kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo, yang bertajuk Sharing International Experience Students (IES) 2026 lewat aplikasi Zoom Cloud Meetings, Rabu (28/5/2025).
“Mari kita gelorakan semangat kolaborasi, berbagi pengalaman berharga menjalin relasi global, dan bersama-sama wujudkan pendidikan Muhammadiyah Berkemajuan dan Berkeadaban,” ujar Sri Sayekti yang juga menjadi anggota Pendidikan Khusus Kepala Sekolah (Diksuspala) Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini.
SD Muhammadiyah 1 Ketelan, yang berlokasi di Jalan Kartini No. 1 Ketelan Barat Pura Mangkunegaran, Solo, telah berumur 90 tahun. “Tetap harus belajar dan sinau ke manapun sampai ketemu format yang paling sesuai untuk sekolah ini. Kalau SD Muhammadiyah 1 Candi Labschool UMSIDA baru lahir dan langsung jadi mercusuar, Insyaallah kita bersama pimpinan akan berkunjung MICA Sidoarjo Jawa Timur semoga bisa menjadi sejawatnya MICA,” katanya.
Sekolah-sekolah Muhammadiyah, menurut dia, harus sudah lebih maju satu langkah dalam pola pikir dalam mengembangkan wawasan dan internasionalisasi pendidikan.
“Maka, jejaring, baik itu dengan instansi pendidikan maupun instansi umum, harus dijadikan sebagai target tiap tahun untuk kemajuan Pendidikan yang berkemajuan. Maju bersama bersinar bersama,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah 1 Candi Labschool UMSIDA Pristiandi Teguh Cahya menyatakan sama-sama belajar sharing, mudah-mudahan diberkahi oleh Allah Swt. Sekolah terus mengembangkan kurikulum (adaptif), sistem pembelajaran, penilaian, serta sarana dan prasarana yang juga mengakomodasi kebutuhan anak berkebutuhan khusus, sehingga mereka dapat beradaptasi dan menerima pendidikan sebaik mungkin. Para guru (terdiri 2 guru dalam satu kelas) terlatih dalam menilai kemampuan setiap anak termasuk perkembangan anak berkebutuhan khusus.
“Alhamdulillah, sekarang SD Mica ini menjadi salah satu sekolah yang terlihat dipermukaan sama dengan SD Muhammadiyah 1 Ketelan. Meskipun usianya masih baru kami mencoba membranding banyak hal,” ujar Andi.
Sekolah yang baru itu sebenarnya ada sisi negatif dan positif. “Kalau yang dibilang sekolah berusia 90 tahun, saya belum lahir. Kalau sekolah yang baru tidak menyesuaikan zaman juga sulit akan tumbuh. Maka kita membangun jejaring di level nasional maupun internasional,” pungkasnya. (Sofyan)
Baca juga: Purnawiyata SMP Negeri 4 Wonogiri, 112 Siswa Dilepas Siap Gapai Masa Depan Gemilang
Tidak ada komentar: