INOVASI PENDIDIKAN

Print Friendly and PDF

INOVASI PENDIDIKAN

Oleh: Yayuk Puspitasari, S.Pd.

SD Negeri Bendungan 4, Kedawung, Sragen Jawa Tengah


Yayuk Puspitasari, S.Pd.


       Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan suatu negara dan merupakan salah satu faktor penentu dalam upaya peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan manusia yang berkualitas dan berakhlak mulia.

       Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang dapat menghasilkan sumber daya manusia sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Oleh karena itu, untuk mencapai pendidikan berkualitas perlu dilakukan inovasi atau pembaharuan. Pembaharuan di bidang pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan memperoleh hasil yang lebih baik. Pembaharuan perlu terus dilakukan seiring dengan perkembangan teknologi yang menghadirkan tantangan atau persoalan, baik dari luar maupun dari dalam sistem pendidikan itu sendiri.

       Sistem pendidikan Indonesia sudah beberapa kali direformasi. Sampai saat ini UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjadi dasar pelaksanaan sistem pendidikan di Indonesia. Berbagai perbaikan sistem pendidikan telah terlaksana dan hampir mencapai tujuan, namun permasalahan dan tantangan untuk membuat pendidikan yang mampu bersaing dengan negara lain harus mendapatkan perhatian lebih dari Pemerintah maupun Parlemen sebagai pembuat kebijakan. Tulisan ini akan membahas dua permasalahan pokok yakni pencapaian apa yang didapat dari beberapa kali reformasi sistem pendidikan di Indonesia dan permasalahan dan tantangan apa yang masih terjadi pada sistem pendidikan di Indonesia serta pilihan kebijakan untuk memperbaiki sistem pendidikan.

       Inovasi pendidikan menjadi topik yang selalu hangat dibicarakan dari masa ke masa. Isu ini selalu juga muncul tatkala orang membicarakan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan. Dalam inovasi pendidikan, secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua buah model inovasi yang baru yaitu top-down model dan bottom-up model. Top-down model yaitu inovasi pendidikan yang diciptakan oleh pihak tertentu sebagai pimpinan/atasan yang diterapkan kepada bawahan; seperti halnya inovasi pendidikan yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional selama ini. Bottom-up model yaitu model inovasi yang bersumber dan hasil ciptaan dari bawah dan dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan penyelenggaraan dan mutu pendidikan.

       Belajar memiliki makna luas, belajar tidak hanya sekedar mengacu pada aktivitas berfikir di otak. Namun belajar merupakan wahana meningkatkan kualitas dan kapasitas manusia guna mewujudkan apa yang diharapkan dan diimpikan yang pada akhirnya secara menyeluruh membentuk peradaban sebuah bangsa. Inovasi dilakukan kerana terjadinya beberapa faktor, yaitu faktor tak terduga, faktor ketidakselarasan dan faktor kebutuhan proses Pembelajaran yang merupakan inti dari proses pendidikan mesti didesain oleh guru agar pada pelaksanaannya bisa menghantarkan Peserta didik meraih tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan.

       Belajar dan pembelajaran merupakan proses yang saling terkait satu dengan yang lain dengan tujuan mendapatkan dan meningkatkan suatu kompetensi bagi setiap manusia. Terkait dengan pembelajaran menurut  (Gintings:2008) ada beberapa faktor yang mempengaruhi suatu proses pembelajaran, yaitu budaya, sejarah, hambatan praktis, karakteristik guru, karakteristik Peserta didik dan sifat alamiah pembelajaran. Dari sisi IT terlihat bahwa proses pembelajaran merupakan proses internal yang terjadi di setiap orang dan peserta didik, untuk mendapatkan ilmu, wawasan dan kompetensi yang lebih baik lagi. Sedangkan pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran dengan metode yang dapat menghadirkan Peserta didik ke suasana pembelajaran yang kondusif.Pembelajaran inovatif didesain oleh guru atau instruktur merupakan metode yang baru agar mampu menfasilitasi Peserta didik mendapatkan kemajuan dalam setiap proses dan hasil belajar.

       Pembelajaran inovatif didesain dengan tujuan mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan dengan menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan yang diimplementasikan dengan mengintegrasikan media/ alat bantu yang berbasis teknologi informasi.Penggunaan bahan pembelajaran berbasis ICT seperti adobe flash, multimedia, dan microsoft powerpoint merupakan alternative yang bisa digunakan saat pembelajaran berlangsung. Pembelajaran yang inovatif bertujuan supaya Peserta didik yang mempunyai kapasitas berpikir kritis dan terampil. Pembelajaran inovatif salah satunya dilakukan dengan cara mengakomodir setiap karakteristik peserta didik, dengan mengukur daya kemampuan serap ilmu setiap peserta didik. Pembelajaran inovatif juga bisa dilihat dari Peserta didik yang komunikatif dan kolaboratif dalam mengartikulasikan pikiran dan gagasan secara jelas dan efektif melalui tuturan lisan dan tulisan. Peserta didik dengan karakteristik semacam ini dapat menunjukkan kemampuan untuk bekerja secara efektif dalam tim yang beragam, memainkan fleksibilitas dan kemauan berkompromi dalam mencapai tujuan yang disepakati bersama.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top