MEDIA PEMBELAJARAN MENINGKATKAN BELAJAR SISWA

Print Friendly and PDF

MEDIA PEMBELAJARAN MENINGKATKAN BELAJAR SISWA

Oleh: Rini Salfiani

SDN Cangkringrembang, Karanganyar, Demak 


Rini Salfiani


       Berbicara soal kualitas pendidikan, tidak dapat dilepaskan dari proses pembelajaran di ruang kelas. Pembelajaran di ruang kelas mencakup dua aspek penting yakni guru dan siswa. Guru mempunyai tugas mengajar dan siswa belajar. Mengajar adalah mengkomunikasikan sesuatu kepada seseorang atau sekelompok orang dengan maksud agar mereka mengetahui atau mengerti apa yang diajarkan oleh guru kepadanya (Depdikbud dalam Suka, 1982:18). Sedangkan belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku melalui interaksi antara individu dengan lingkungannya (Hamalik,1990:4). Perlu disadari bahwa pembelajaran itu merupakan suatu system, yang di dalamnya terdapat sejumlah komponen yang saling berhubungan satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan.

       Beberapa komponen dimaksud meliputi: (1) tujuan, (2) bahan/materi ajar, (3) metoda, (4) alat/media dan, (5) evaluasi (Ali,1992:30). Karena pembelajaran merupakan suatu sistem maka keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh sejauh mana efektifitas tiap-tiap komponen tersebut berinteraksi. Media sebagai salah satu komponen alam sistem itu, mempunyai fungsi sebagai sarana komunikasi non-verbal.

       Sebagai salah satu komponen sistem, berarti media mutlak harus ada atau harus dimanfaatkan di dalam setiap pembelajaran. Dikatakan demikian sebab jika salah satu komponen itu tidak ada maka hasil yang diperoleh tidak akan maksimal. Terkait dengan hal itu, Carpenter dan Dale (dalam Darma,1983:6) menyatakan: ”bahwa belajar memerlukan partisipasi dan latihan”. Belajar pada dasarnya melakukan aktivitas, maka dalam proses pembelajaran para siswa perlu banyak berpartisipasi. Partisipasi siswa dapat dilakukan dengan jalan mendengarkan, melihat, menulis, merasakan, dan memikirkan. Terkait hal tersebut Carpenter dan Dale mengemukakan betapa pentingnya media pembelajaran dalam proses belajar para siswa. Adanya media pembelajaran dalam penyampaian materi di dalam kelas akan menambah minat siswa dalam belajar. 

       Sudah menjadi wacana publik di kalangan para pendidik bahwa media merupakan alat bantu mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Guna dapat menciptakan media yang efektif dalam proses pembelajaran guru seharusnya memahami materi pembelajaran yang akan diajarkan, dan media apa yang cocok digunakan sebagai alat bantu dalam penyampaian materi tersebut. Selain itu, guru juga dituntut cerdas dalam menentukan macam dan jenis alat bantu yang akan digunakan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Hal demikian mengingat dalam proses pembelajaran, bukan hanya media material yang dapat dijadikan alat bantu pembelajaran, akan tetapi media non-material pun dapat pula dimanfaatkan. Ada beberapa macam media non-material yang sering dipakai sebagai media pendidikan pada umumnya. Media-media itu adalah suruhan, larangan, nasihat, hukuman, peringatan, bimbingan, hadiah, pujian, dan sebagainya.

       Terlepas dari bentuk-bentuk dan jenis-jenis media dalam pendidikan, dan terkait dengan masalah pemilihan media, menurut Djmarah (1991:96) semuanya akan berpulang pada guru, dalam arti bagaimana guru memilih media yang tepat berdasarkan pertimbangan yang hati-hati agar proses pembelajaran dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Semua itu kembali berpulang pada keterampilan guru dalam memilih dan merancang media yang tepat dan benar. Jadi, cara merancang media yang efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan pembelajaran selain tergantung pada kemampuan guru, di sini juga dapat dikemukakan beberapa cara yang efektif untuk merancang media pembelajaran yang baik. Antara lain, (1) media harus dirancang sesederhana mungkin sehingga jelas dan mudah dipahami oleh siswa; (2) media hendaknya dirancang sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan; (3) media hendaknya dirancang tidak terlalu rumit dan tidak membuat anak-anak menjadi bingung; (4) media hendaknya dirancang dengan bahan-bahan yang sederhana dan mudah didapat, tetapi tidak mengurangi makna dan fungsi media itu sendiri; (5) media dapat dirancang dalam bentuk model, gambar, bagan berstruktur, dan lain-lain, tetapi dengan bahan yang murah dan mudah didapat sehingga tidak menyulitkan guru dalam merancang media dimaksud.

       Ada tiga alasan mendasar perlunya digunakan media dalam proses pembelajaran di ruang kelas, terutama bagi para siswa sekolah dasar, yakni karena, pertama siswa SD cenderung masih berpikir kongkrit, sehingga materi pelajaran yang bersifat abstrak perlu divisualisasikan sehingga menjadi lebih nyata. Kedua penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa, mengurangi atau menghindari terjadinya verbalisme, membangkitkan nalar yang teratur, sistematis, dan untuk menumbuhkan pengertian dan mengembangkan nilai-nilai pada diri siswa. Ketiga, pembelajaran dengan menggunakan media dapat pula memberikan pengalaman bermakna bagi siswa karena dengan penggunaan media siswa dapat menyaksikan secara langsung hal-hal yang terjadi di sekelilingnya.

       Secara umum ada beberapa cara yang efektif untuk merancang media pembelajaran yang baik, antara lain, (a) media harus dirancang sesederhana mungkin sehingga jelas dan mudah dipahami oleh siswa; (b) media hendaknya dirancang sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan; (c) media hendaknya dirancang tidak terlalu jelimet dan tidak membuat anak-anak menjadi bingung; (d) media hendaknya dirancang dengan bahan-bahan yang sederhana dan mudah didapat, tetapi tidak mengurangi makna dan fungsi media itu sendiri; (e) media dapat dirancang dalam bentuk model, gambar, bagan berstruktur, dan lain-lain, tetapi dengan bahan yang murah dan mudah didapat sehingga tidak menyulitkan guru dalam merancang media dimaksud.

       Penggunaan media dalam proses pembelajaran di ruang kelas ternyata berimplikasi terhadap beberapa hal antara lain: (a) pada diri guru itu sendiri, yakni dengan penggunaan media dapat memudahkan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di ruang kelas; (b) terhadap diri siswa, dimana dengan penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat merangsang siswa untuk belajar secara lebih aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan; (c) terhadap proses pembelajaran di ruang kelas, yakni dapat membantu guru dalam penyampaian materi pelajaran, dan dapat menciptakan suasana belajar yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top