STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Print Friendly and PDF

STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Oleh : Tri Astuti, S.Pd

SMP Negeri 1 Wanareja, Wanareja, Cilacap Jawa Tengah

Tri Astuti, S.Pd


       Tidak dapat kita pungkiri bahwa realitas yang terjadi di berbagai lembaga pendidikan saat ini masih banyak guru, khususnya guru Bahasa Indonesia yang melakukan kegiatan pembelajaran secara konvensional. Mereka secara sadar atau tidak sadar tetap dikungkung oleh paradigma “belajar mengajar”, dimana guru merasa dirinya sebagai sumber belajar satu-satunya sehingga secara otoriter memaksa peserta didik untuk menerima seluruh ilmu pengetahuan yang diberikannya. Memang hal ini secara kasat mata tidaklah seluruhnya salah tetapi harus juga diingat bahwa penciptaan suasana kondusif dan menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran sangat menentukan pencapaian hasil belajar yang maksimal. Apalagi saat ini perkembangan ilmu pengatahuan dan teknologi begitu pesatnya sehingga memungkinkan peserta didik mendapatkan informasi-informasi secara lebih mudah. Jika hal ini tidak segera disadari oleh para guru maka tidak mustahil mereka akan tertinggal selangkah dibelakang peserta didiknya sendiri. Untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang strategi pembelajaran Bahasa Indonesia dan efektivitasnya terhadap pencapaian tujuan belajar saat ini.

       Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa Degeng (1989). Kegiatan pengupayaan ini akan mengakibatkan siswa dapat mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan efisien. Upaya-upaya yang dilakukan dapat berupa analisis tujuan dan karakteristik studi dan siswa, analisis sumber belajar, menetapkan strategi pengorganisasian, isi pembelajaran, menetapkan strategi penyampaian pembelajaran, menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran, dan menetapkan prosedur pengukuran hasil pembelajaran. Oleh karena itu, setiap pengajar harus memiliki keterampilan dalam memilih strategi pembelajaran untuk setiap jenis kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, dengan memilih strategi pembelajaran yang tepat dalam setiap jenis kegiatan pembelajaran, diharapkan pencapaian tujuan belajar dapat terpenuhi. Gilstrap dan Martin (1975) juga menyatakan bahwa peran pengajar lebih erat kaitannya dengan keberhasilan pebelajar, terutama berkenaan dengan kemampuan pengajar dalam menetapkan strategi pembelajaran.

       Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pebelajar dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis (Depdikbud, 1995). Hal ini relevan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bahwa kompetensi pembelajar bahasa diarahkan ke dalam empat sub aspek, yaitu membaca, berbicara, menyimak, dan mendengarkan.

      Untuk mencapai tujuan di atas, pembelajaran bahasa harus mengetahui prinsip-prinsip belajar bahasa yang kemudian diwujudkan dalam kegiatan pembelajarannya, serta menjadikan aspek-aspek tersebut sebagai petunjuk dalam kegiatan pembelajarannya. Prinsip-prinsip belajar bahasa dapat disarikan sebagai berikut. Pebelajar akan belajar bahasa dengan baik bila (1) diperlakukan sebagai individu yang memiliki kebutuhan dan minat, (2) diberi kesempatan berapstisipasi dalam penggunaan bahasa secara komunikatif dalam berbagai macam aktivitas, (3) bila ia secara sengaja memfokuskan pembelajarannya kepada bentuk, keterampilan, dan strategi untuk mendukung proses pemerolehan bahasa, (4) ia disebarkan dalam data sosiokultural dan pengalaman langsung dengan budaya menjadi bagian dari bahasa sasaran, (5) jika menyadari akan peran dan hakikat bahasa dan budaya, (6) jika diberi umpan balik yang tepat menyangkut kemajuan mereka, dan (7) jika diberi kesempatan untuk mengatur pembelajaran mereka sendiri (Aminuddin, 1994).

       Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen variabel metode yang berurusan dengan bagaimana interaksi antara pebelajar dengan variabel-variabel metode pembelajaran lainnya. Strategi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian tertentu yang digunakan selama proses pembelajaran. Paling sedikit ada empat klasifikasi variabel strategi pengelolaan pembelajaran yang meliputi (1) penjadwalan penggunaan strategi pembelajaran, (2) pembuatan catatan kemajuan belajar siswa, dan (3) pengelolaan motivasional, dan (4) kontrol belajar. Penjadwalan penggunaan strategi pembelajaran atau komponen suatu strategi baik untuk strategi pengorganissian pembelajaran maupun strategi penyampaian pembelajaran merupakan bagian yang penting dalam pengelolaan pembelajaran. Penjadwalan penggunaan strategi pengorganisasian pembelajaran biasanya mencakup pertanyaan “kapan dan berapa lama siswa menggunakan setiap komponen strategi pengorganisasian”. Sedangkan penjadwalan penggunaan strategi penyampaian melibatkan keputusan, misalnya “kapan dan untuk berapa lama seorang siswa menggunakan suatu jenis media”.

       Pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas dapat menarik maka guru diharapkan mampu melaksanakan pembalajaran dengan menerapkan atau menggunakan strategi pembelajaran (metode dan teknik) yang tepat. Strategi yang yang digunakan harus disesuaikan dengan Kompotensi Dasar dan Indikator pembelajaran dengan melibatkan peserta didik secara maksimal dalam setiap aktifitas pembelajaran. Selain itu dalam setiap kegiatan pembelajaran sangat diharapkan memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai dan bila memenugkinkan menggunakan media/sarana pembelajaran berbasis ICT sehingga pencapaian hasil belajar dapat lebih optimal. Paradigma pembelajaran yang diterapkan oleh guru mulai sekarang harus diubah yakni dari pembelajaran yang teacher oriented menjadi pembelajaran yang student oriented. Kegiatan pembelajaran ini memungkinkan siswa lebih aktif dalam pembelajaran dibandingkan dengan guru. Guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan motivator dalam setiap pembelajaran sehingga peserta didik benar-benar menjadi pusat dalam kegiatan pembelajaran di kelas.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top