MODEL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Print Friendly and PDF

MODEL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Oleh : Dian Novalia Adi, S.Pd

SMAN 1 Jatisrono, Wonogiri Jawa Tengah

Dian Novalia Adi, S.Pd


       Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika siswa, salah satunya adalah kurangnya minat siswa menerima pelajaran yang diberikan oleh guru (Surya, 2012) Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena jika bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. Bahan pelajaran yang menarik siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan (Slameto, 2010). Kurangnya minat siswa dalam menerima pelajaran tentunya berkaitan dengan kurang efektifnya model dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru sehingga pembelajaran matematika menjadi sulit dipahami dan tidak menarik. 

       Model pembelajaran yang digunakan guru matematika masih belum bervariasi umumnya guru mengajar dengan metode ceramah. Sedangkan faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika siswa adalah kurangnya minat siswa dan rendahnya pemahaman konsep siswa, hal ini terjadi karena pembelajaran yang terlaksana cenderung berpusat pada guru, guru memberikan rumus-rumus dan memberi contoh soal serta penyelesaiannya. Kegiatan siswa hanya diseputar mengerjakan soal berdasarkan rumus yang ada dan berdasarkan contoh yang pernah diberikan oleh guru tanpa mengetahui dari mana datangnya rumus, dengan pembelajaran yang berpusat pada guru, pemahaman terhadap konsep matematika tidak dapat berkembang, dengan demikian, diharapkan pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru, namun siswa juga harus aktif dan terlibat langsung dalam membangun pemahaman terhadap materi yang dipelajari. Siswa tidak hanya menerima apa yang diberikan oleh guru, tetapi siswa harus berfikir dalam memecahkan permasalahan matematika.

       Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal hingga akhir dan disiapkan oleh guru yang lebih menekankan suatu implementasi di dalam kelas yang penerapannya lebih dapat digunakan secara menyeluruh dalam pembelajaran di dalam kelas (Hardiyan,2014). Menurut Milfayetty dkk (2018) Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambal dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk menggunakan berbagai metode dan model pembelajaran yang tepat dalam setiap proses belajar mengajar. Guru memiliki peranan penting dalam melaksanakan pembelajaran yang menarik untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.(Hartanto, 2016). Selain itu, pentingnya penerapan berbagai model pembelajaran di kelas sangat perlu diperhatikan karena siswa memiliki perbedaan dalam kemampuan, bakat, minat, watak, ketahanan, dan semangat (Hardiyan,2014). Dalam prakteknya, guru harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri (Fathurrohman, 2015).

       Model pembelajaran yang efektif penting untuk diterapkan dalam pembelajaran khususnya matematika agar menarik minat belajar siswa, meningkatkan keaktifan siswa, mempermudah siswa memahami pelajaran dan meningkatkan penalaran matematis siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Beberapa model pembelajaran yang efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran matematika dan sudah terbukti dalam beberapa penelitian dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa yaitu : 

1. Model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari tipe STAD, Talking Stick dan Trade a Problem.

2. Model pembelajaran Problem Based Learning.

3. Model pembelajaran Discovery Learning 

       Ketiga model pembelajaran tersebut menggunakan pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa sehingga siswa memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk membangun sendiri pengetahuannya sehingga mereka akan memperoleh pemahaman yang mendalam dan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu kualitas siswa dimana dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator. Dengan sedikit mengerucut pembahasan tentang strategi pembelajaran maka dapat diartikan sebagai pola‐pola umum kegiatan guru‐anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.

Dikenal empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal‐hal sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik yang diharapkan.

2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar yang serasi.

3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif.

4. Menetapkan norma‐norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria standar keberhasilan.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top