Posted by CB Magazine on Jumat, 13 Juni 2025 |
Pendidikan
 |
Kegiatan market day jajanan pasar. |
Dolanan Tradisional dan Jajanan Pasar Warnai Jeda Semester di SD Muhammadiyah PK Banyudono
Boyolali- majalahlarise.com – Suasana meriah dan penuh tawa terdengar riuh di halaman SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Banyudono, Boyolali, pada Rabu dan Kamis, 11–12 Juni 2025. Seluruh siswa tampak antusias mengikuti kegiatan jeda semester yang dikemas dalam balutan budaya lokal bertema “Dolanan Tradisional dan Jajan Pasar Tradisional.”
Kegiatan ini diawali dengan murajaah dan shalat dhuha berjamaah, yang melibatkan siswa dari kelas 1 hingga kelas 6. Momen tersebut tak hanya memperkuat nilai spiritual, tetapi juga menanamkan kebiasaan ibadah yang menjadi bagian dari pembentukan karakter siswa sebelum memasuki masa liburan.
Selepas ibadah, siswa diajak menyelami keseruan dolanan tradisional seperti egrang, gobak sodor, dakon, lompat tali, dan bakiak. Permainan ini mengajak anak-anak untuk bergerak aktif, bekerja sama, dan mengenal kembali permainan khas Indonesia yang mulai terpinggirkan di era gadget.
 |
Siswa saat memainkan permainan dakon |
Tak hanya bermain, siswa juga mendapat pengalaman mencicipi jajanan pasar tradisional seperti klepon, cenil, gethuk, lupis, hingga kue putu yang tersaji menggoda dalam kegiatan market day. Sajian ini bukan hanya memanjakan lidah, tetapi juga memperkenalkan kekayaan kuliner nusantara secara langsung kepada generasi muda.
Rochmiyatun, S.Pd., selaku koordinator kegiatan, menyampaikan jeda semester ini diisi dengan konsep yang edukatif namun tetap menyenangkan. “Kami ingin siswa tetap belajar tanpa tekanan, sambil mencintai budaya sendiri melalui permainan dan makanan tradisional,” ujarnya.
Senada dengan itu, Waka Kurikulum SD Muh PK Banyudono, Iin Marlinda, S.Pd., menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran kontekstual. “Lewat kegiatan ini, anak-anak belajar tentang sejarah budaya, gotong royong, kemandirian, dan bahkan wirausaha dalam suasana yang menyenangkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah PK Banyudono, Pujiono, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Ia berharap agenda serupa terus dikembangkan sebagai bentuk inovasi pembelajaran berbasis kearifan lokal. “Semoga kegiatan ini terus menggali budaya daerah tanpa melupakan wawasan global,” tuturnya.
Kegiatan jeda semester yang penuh warna ini pun ditutup dengan wajah-wajah ceria siswa. Sebuah pengalaman yang tak hanya membekas dalam kenangan, tetapi juga menanamkan kecintaan pada budaya dan identitas bangsa sejak dini. (Sofyan)
Baca juga: Pinsar Indonesia Gelar Koordinasi Perunggasan Se-Pulau Jawa untuk Perbaiki Harga Livebird
Tidak ada komentar: