MODEL PEMBELAJARAN PjBL DENGAN MEDIA VIDEO YOUTUBE MAMPU MEMBANGKITKAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN PESERTA DIDIK DALAM MENGAPRESIASI SENI RUPA

Print Friendly and PDF

MODEL PEMBELAJARAN PjBL DENGAN MEDIA VIDEO YOUTUBE MAMPU MEMBANGKITKAN MOTIVASI  DAN KETERAMPILAN PESERTA DIDIK DALAM MENGAPRESIASI SENI RUPA

Oleh : Banu Adi Nugroho, S.Pd.

Guru Seni Budaya SMK Negeri 1 Susukan Banjarnegara Jawa Tengah

Banu Adi Nugroho, S.Pd.


      Visi pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu  dan proaktif  menjawab tuntutan zaman  yang selalu berubah.( Permendiknas nomor 41 tahun 2007). Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan merupakan cara untuk mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas.Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang di topang oleh empat pilar yaitu 1) Learning to know. 2) learning to do. 3) learning to live togerher. 4) learning to be.

       Sekolah merupakan lembaga formal yang di dalamnya mengatur tentang jalanya proses pendidikan. Pendidikan sendiri dilalui dengan proses pembelajaran, karena pembelajaran merupakan suatu proses perubahan perilaku yang dilakukan oleh individu secara keseluruhan. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah selalu terjalin interaksi belajar antara guru sebagai pendidik dan peserta didik sebagai peserta didik. Melalui pembelajaran inilah akan dapat meningkatkan kecerdasan, keterampilan, pengembangkan potensi diri serta dapat membentuk karakter peserta didik. Pembelajaran yang ideal adalah pembelajaran yang menjadikan para pembelajarnya memperoleh penguasaan konsep tentang apa yang diajarkan kemudian di praktekkan.

       Guru sebagai pekerja profesional harus mampu berperan sebagai desainer (perencana), implementor (pelaksana), dan evaluator (penilai). Sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan dalam melaksanakan tugasnya guru dituntut untuk selalu kreatif dalam mengelola kelas sehingga menarik perhatian dan memotivasi dalam belajar. Di Era globalisasi seperti sekarang ini menuntut setiap guru untuk mempersipkan sumber daya yang handal terutama  dalam pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai saran dalam menyampaikan materi ajarnya. Dalam hal ini guru sangat diperlukan dalam menguasai teknologi komunikasi maupun dalam berinteraksi secara langsung dengan peserta didiknya termasuk pada mata pelajaran Seni Budaya. 

       Mata pelajaran Seni Budaya merupakan salah satu bidang studi yang  dapat menumbuhkan kecerdasan moral secara kompetitif. Pendidikan seni budaya mempunyai berpengaruh yang besar terhadap pembentukan karakter peserta didik-siswi sekolah. Dalam proses pemahaman peserta didik terhadap pendidikan seni budaya di sekolah membutuhkan keterampilan menyesuaikan karakter dengan teknologi yang selalu berubah sesuai perkembangan terbaru. Pendidikan seni budaya dan Keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik. Pendidikan Seni dan Budaya memiliki sifat multilingual multidimensional, dan multi pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya. 

       Dalam hal ini guru seni budaya harus memiliki strategi serta teknik-teknik  pengajaran dan menguasai metode mengajar dalam berinteraksi dengan peserta didik agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan berkualitas. Metode belajar dapat diartikan sebagai “a way in achieving something” (Sanjaya,2008). Selain itu dalam proses pembelajaran di abad 21, pemanfaatan media berbasis teknologi informasi menjadi sebuah keharusan agar memudahkan peserta didik dalam belajar.

       Guna menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, penulis sebagai guru Seni Budaya di SMK N 1 Susukan Banjarnegara selalu menerapkan metode serta memanfaatkan media pembelajaran dengan tepat juga menyesuaikan karakteristik materi pembelajaran yang diampu, seperti penggunaan media berupa perangkat smartphone maupun berbagai aplikasi di media sosial dengan tujuan agar mampu memotivasi,menarik, memudahkan pemahaman para peserta didik dalam belajar.Media merupakan alat yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan mengirim pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian peserta didik, dalam  proses belajar mengajar. Media bisa diartikan sebagai alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi, yang terdiri antara lain buku, tape-recorder, kaset, video, kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer (Gagne dan Briggs dalam Arsyad, 2002:4).

       Untuk menarik perhatian dan motivasi peserta didik dalam belajar khususnya pada materi seni budaya ”Apresiasi Seni Rupa Nusantara/ Daerah”, penulis memilih menerapkan model pembelajaran PJBL dan memanfaatkan media youtube, yang hasilnya mampu menarik perhatian dan membangkitkan motivasi, pengetahuan, pemahaman, serta hasil belajarnya. Alasan lain penerapan strategi diatas ini karena selama ini masih terlihat beberapa peserta didik belum mampu konsentarasi penuh dalam menerima materi serta semangat belajarnya masih kurang sehingga menurunkan pengetahuan,pemahaman maupun hasil belajarnya.Penurunan hasil belajar dapat diketahui ketika guru mencoba memberikan soal untuk dikerjakan.Dari keseluruhan peserta didik kelas X DITF dengan jumlah 35 anak hanya 78% yang mempunyai motifasi dan aktif belajar sehingga mampu menjawab dengan benar dengan mendapatkan nilai rata-rata 82 melampaui batas kkm. Sedangkan 22% peserta didik belum bisa aktif dalam belajar sehingga pengetahuannya dan nilai hasil belajarnya masih dibawah kkm. Melihat kondisi tersebut akhirnya penulis segera mencari solusi pembelajaran yang tepat  engan menerapkan model pembelajaran PjBL berbantu video youtube, sehingga dapat merubah pembelajaran menjadi aktif, kreatif, menyenangkan serta meningkatkan motivasi belajar dan meningkatkan keterampilan dengan praktek mengapresiasikan kecintaan pada seni rupa nusantara melalui video youtube.

       Menurut Grant (2020), PjBL atau pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik. Melalui PjBL peserta didik dalam hal ini peserta didik diajak untuk melakukan suatu aktivitas belajar yang meliputi memahami, menelaah dan menarik kesimpulan sesuai materi di atas. Dengan peserta didik sebagai pusat belajar diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran PjBL ini dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman nilai-nilai serta penerapan dalam kehidupan sehari-harinya. Sedangkan Video Youtube disini merupakan video tutorial pembelajaran peserta didik dalam membuat proyek. Kemudian hasil proyek peserta didik juga wajib diunggah di chanel youtube sebagai bentuk apresiasi terhadap seni rupa nusantara. 

       Adapun langkah pembelajarannya yaitu 1) Guru membuat dan mempersiapkan video dan sarana pembelajaran yang lain. 2) Guru memulai pelajaran dengan menyampaikan tujuan serta proses jalannya pembelajaran . 3) Guru memutar video youtube yang berkaitan dengan materi, kemudian memaparkan point materi. 4) Sart With Esential Question, guru memberikan pertanyaan yang mengarah pada penugasan peserta didik dengan melakukan aktifitas pembelajaran yang mengarah pada pembuatan proyek. 5) Design Project, guru merencanakan, mengorganisasikan, mengintegrasikan berbagai materi serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membentuk penyelesaian proyek. 6) Guru menyusun jadwal (creatif schedule), membimbing dan berkomunikasi dalam menyelesaikan tugas proyek. 7) Monitoring students and progress of project, guru memantau perkembangan kegiatan selama mengerjakan proyek melalui laporan. 8) Assess the outcome, guru menilai, mengukur ketercapaian stadart, mengevaluasi, memberi umpan balik dan menyusun strategi pembelajaran berikutnya. 9) Evalution the Exsperience, guru dan peserta didik melakukan reflkesi dan evaluasi kegiatan dan hasil yang sudah dijalankan. Proses refleksi ini peserta didik mengumpulkan tugas dan berbagi pengalamannya.

       Penerapan model Project Based Learning [PjBL] dan Video youtube mampu membawa dampak yang positif bagi peserta didik. Langkah dan proses pembelajarannya mampu meningkatkan motivasi belajar, pengetahuan, pemahaman, keterampilan, karakter serta hasil belajarnya. Peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar diketahui setelah guru mengadakan ulangan harian kepada seluruh peserta didik kelas X DITF dengan jumlah 35 anak telah meningkat motivasi, keterampilan, pemahaman dan nilai belajarnya 100%. Hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan mendapat nilai rata-rata 88. Sedang karakter peserta didik mulai terlihat pada kedisiplinan, bangga pada kekayaan nusantara, tanggung jawab. 




Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top