 |
Empat mahasiswa DKV ISI Surakarta, yakni Aulira Iska Maharani, Dewi Melati, Oasis Fadila Santi, dan Salsabella Alya Ferriza, dipercaya sebagai ilustrator utama dalam proyek pembuatan buku anak berbasis kustomisasi. |
Tingkatkan Literasi Menulis Anak, Mahasiswa DKV ISI Surakarta Dukung Kustomisasi Buku Anak Lewat Program MBKM Mandiri di PT Selingkar Literasi Yogyakarta
Surakarta- majalahlarise.com -Komitmen dalam menciptakan generasi muda yang gemar menulis dan membaca terus digaungkan oleh berbagai pihak. Salah satunya datang dari kolaborasi mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta yang mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri bersama PT Selingkar Literasi Sayang Keluarga, Yogyakarta.
Empat mahasiswa DKV ISI Surakarta, yakni Aulira Iska Maharani, Dewi Melati, Oasis Fadila Santi, dan Salsabella Alya Ferriza, dipercaya sebagai ilustrator utama dalam proyek pembuatan buku anak berbasis kustomisasi. Program magang ini berlangsung selama lebih dari tiga bulan, mulai 3 Maret hingga 13 Juni 2025, dan dilaksanakan secara hybrid, yaitu kombinasi antara metode daring dan luring.
PT Selingkar Literasi memiliki pendekatan unik dalam mengembangkan buku anak. Tidak sekadar menyajikan cerita yang sudah jadi, perusahaan ini memberikan ruang bagi anak-anak untuk menjadi kreator cerita mereka sendiri. Anak-anak dapat memilih ilustrasi yang tersedia dan mengembangkan narasi berdasarkan gambar tersebut. Konsep ini tidak hanya melatih daya imajinasi anak, tetapi juga meningkatkan kemampuan menulis dan menyusun alur cerita secara mandiri.
 |
Empat mahasiswa DKV ISI Surakarta, yakni Aulira Iska Maharani, Dewi Melati, Oasis Fadila Santi, dan Salsabella Alya Ferriza saat foto bersama Direktur PT Selingkar Literasi Sayang Keluarga, Maya Taurina. |
“Bekerja di proyek ini sangat menantang sekaligus menyenangkan. Kami belajar bahwa ilustrasi untuk anak-anak harus bersifat fleksibel, mudah dipahami, dan mampu merangsang kreativitas. Karena setiap anak memiliki imajinasi yang berbeda, maka satu gambar bisa memunculkan berbagai kemungkinan cerita,” jelas Aulira Iska Maharani.
Dalam prosesnya, para mahasiswa tidak hanya menggambar, tetapi juga mempelajari psikologi perkembangan anak. Hal ini penting agar ilustrasi yang dibuat benar-benar ramah anak, menginspirasi, dan tidak mengganggu perkembangan kognitif maupun emosional.
“Ketika menggambar untuk buku anak, kami harus mempertimbangkan banyak aspek seperti bentuk, warna, dan kesesuaian karakter dengan dunia imajinasi anak. Warna-warna cerah, karakter yang ekspresif, dan latar yang penuh detail menjadi kunci agar anak tertarik dan nyaman,” ujar Dewi Melati menambahkan.
 |
Buku cetak hasil proyek magang. |
Oasis Fadila Santi dan Salsabella Alya Ferriza pun mengakui mereka banyak belajar tentang dinamika komunikasi visual yang berbeda dari pendekatan desain komersial pada umumnya. Mereka merasa lebih dekat dengan dunia anak-anak dan memahami bahwa ilustrasi bukan sekadar gambar, tetapi jembatan antara imajinasi dan literasi.
Program MBKM Mandiri ini menjadi bukti bahwa perguruan tinggi mampu menciptakan ruang pembelajaran yang aplikatif dan relevan dengan kebutuhan industri serta masyarakat. Melalui proyek ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh pengalaman nyata di dunia kerja, tetapi juga memberikan dampak sosial yang signifikan, khususnya dalam hal pengembangan literasi anak di Indonesia.
“Melalui program ini, kami tidak hanya belajar teknik dan estetika ilustrasi, tetapi juga belajar berkomunikasi dengan tim profesional, menyusun jadwal kerja, dan memahami pasar literasi anak,” ungkap Salsabella.
Direktur PT Selingkar Literasi Sayang Keluarga Maya Taurina menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kontribusi mahasiswa ISI Surakarta. “Kami sangat terbantu dengan ide-ide segar dan semangat muda dari para mahasiswa. Kolaborasi ini sangat strategis dalam menciptakan konten yang lebih adaptif dan interaktif untuk anak-anak Indonesia," ucapnya.
Literasi anak kini menjadi salah satu fokus utama pembangunan sumber daya manusia. Dengan adanya buku kustomisasi, anak-anak dilibatkan secara langsung dalam proses penciptaan karya, bukan hanya menjadi pembaca pasif. Mereka belajar menulis, menyusun cerita, dan berimajinasi keterampilan yang penting untuk masa depan.
Keterlibatan mahasiswa DKV ISI Surakarta dalam proyek literasi anak di PT Selingkar tidak hanya menjadi praktik lapangan semata, tetapi juga manifestasi nyata sinergi antara seni, pendidikan, dan inovasi. Melalui ilustrasi, mereka membantu anak-anak membangun cerita mereka sendiri sebuah kontribusi kecil namun berdampak besar bagi masa depan literasi bangsa.
Program MBKM Mandiri ini diharapkan terus dikembangkan agar semakin banyak mahasiswa dari berbagai program studi bisa merasakan manfaat serupa, sekaligus berkontribusi dalam menjawab tantangan pendidikan dan budaya literasi di Indonesia. (Sofyan)
Tidak ada komentar: