Mahasiswa Fotografi ISI Surakarta Ikuti Diskusi Film Bersama Sutradara Animasi Jumbo dalam Program Magang MBKM di LSF RI

Print Friendly and PDF

Mahasiswa fotografi ISI berdiskusi langsung dengan sineas muda berbakat, Ryan Andriandhy, sutradara film animasi Jumbo.


Mahasiswa Fotografi ISI Surakarta Ikuti Diskusi Film Bersama Sutradara Animasi Jumbo dalam Program Magang MBKM di LSF RI

Jakarta- majalahlarise.com -Mahasiswa Program Studi Fotografi Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta yang mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Skema Magang di Lembaga Sensor Film Republik Indonesia (LSF RI) mendapatkan kesempatan istimewa untuk berdiskusi langsung dengan sineas muda berbakat, Ryan Andriandhy, sutradara film animasi Jumbo.

Diskusi film yang berlangsung di Visinema Pictures, Jalan Keramat No. 3A-C, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan edukatif dalam program magang mahasiswa. Dalam kesempatan tersebut, Ryan Andriandhy berbagi pengalaman dan proses kreatif di balik layar produksi film Jumbo, sebuah karya animasi Indonesia yang berhasil mencetak lebih dari 9,4 juta penonton.

"Melalui Jumbo, kami ingin membuktikan bahwa film animasi Indonesia punya tempat di hati masyarakat dan mampu bersaing dengan film-film internasional. Ini adalah momentum besar bagi perkembangan konten anak-anak lokal," ujar Ryan dalam diskusi yang berlangsung hangat dan inspiratif.


Mahasiswa ISI Surakarta yang terlibat dalam magang di LSF RI tidak hanya hadir sebagai peserta diskusi, namun juga aktif menjalankan tugas dokumentasi kegiatan. Salah satunya adalah Putri Setyarini, mahasiswa magang yang tergabung dalam divisi Publikasi.

“Saya mengikuti kegiatan liputan ini bersama rekan magang dari tim divisi Publikasi, mengambil beberapa video dan foto untuk keperluan dokumentasi,” jelas Putri. Dokumentasi tersebut akan digunakan untuk laporan kegiatan, publikasi internal, majalah, hingga kebutuhan eksternal LSF RI.

Kegiatan diskusi film ini memberikan pemahaman mendalam bagi mahasiswa mengenai pentingnya menjaga nilai-nilai budaya dalam perfilman nasional. Selain memperkaya wawasan teknis dan artistik, mahasiswa juga diajak untuk memahami peran strategis sensor film dalam membentuk ekosistem perfilman yang sehat dan mendidik.

LSF RI sendiri secara aktif mendorong mahasiswa magang untuk terlibat dalam berbagai kegiatan yang menumbuhkan sikap kritis, profesional, serta bertanggung jawab. Melalui pendekatan ini, LSF RI berkomitmen mencetak generasi muda yang tidak hanya kompeten secara teknis, namun juga memiliki kepedulian terhadap nilai-nilai kebangsaan dan budaya.

Dengan semangat kolaboratif yang dibangun melalui program MBKM, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tinggi dan dunia industri bisa berjalan beriringan dalam mencetak insan kreatif yang siap bersaing di tingkat nasional maupun global. (Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top