GIVE RADIO IKOM UNIVET












Redaksi / Pemasangan Iklan






Total Tayangan Halaman

Mahasiswa ISI Surakarta Sukses Ciptakan Konten Edukatif lewat Meme Ilustrasi Maskot Badak Lembaga Sensor Film, Tembus 12 Ribu Views di TikTok!
![]() |
Moh. Rafi Akbar, mahasiswa Desain Komunikasi Visual dari ISI Surakarta yang saat ini tengah menjalani program magang di Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia. |
Mahasiswa ISI Surakarta Sukses Ciptakan Konten Edukatif lewat Meme Ilustrasi Maskot Badak Lembaga Sensor Film, Tembus 12 Ribu Views di TikTok!
Jakarta- majalahlarise.com -Keberhasilan membanggakan diraih oleh Moh. Rafi Akbar, mahasiswa Desain Komunikasi Visual dari ISI Surakarta yang saat ini tengah menjalani program magang di Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia. Pada 19 Mei 2025, tim media sosial LSF mengunggah konten edukatif berbasis maskot LSF “Badak” dalam format meme ilustrasi ke akun TikTok resmi mereka. Tak disangka, konten ilustrasi meme karya Rafi tersebut mencuri perhatian publik dan berhasil meraih lebih dari 12 ribu views dalam waktu singkat.
Konten tersebut merupakan bagian dari kampanye Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri sebuah inisiatif untuk mengedukasi masyarakat agar lebih sadar terhadap klasifikasi usia dalam tontonan. Uniknya, pendekatan yang digunakan kali ini adalah edukasi visual dengan gaya humor melalui meme dan karakter maskot, yang dinilai lebih dekat dan mudah diterima oleh generasi muda.
“Awalnya ide ini muncul dari obrolan ringan. Karena Rafi juga anak desain grafis, kami coba kembangkan ilustrasi maskot LSF badak jadi konten meme edukatif. Ternyata, responnya luar biasa,” ungkap Talitha Rahma mentor magang LSF.
Momen unggahan konten ini bertepatan dengan rilisnya film “Penggepungan di Bukit Duri” karya Joko Anwar, yang mendapat klasifikasi usia 17+. Di saat yang sama, ramai perbincangan publik tentang banyaknya anak-anak yang menonton film tersebut di bioskop, yang seharusnya tidak diperbolehkan. Hal ini membuat konten edukatif LSF menjadi sangat relevan dan kontekstual.
“Kami ingin maskot LSF bisa digunakan lebih kreatif untuk menyampaikan pesan. Melalui meme, ilustrasi ini mengajak masyarakat untuk lebih peduli soal klasifikasi usia yang sesuai dalam menonton film,” ujar Talitha Rahma.
Menurut tim media sosial LSF, faktor yang mendukung tingginya engagement konten ini adalah kombinasi antara momentum yang tepat, pendekatan visual yang lucu dan ringan, serta pesan edukasi yang dibungkus secara kreatif dan mudah dipahami. (Sofyan)
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
TRADISI KROBONGAN Oleh: Aris Prihatin SMPN 1 Manyaran, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Aris Prihatin Masyarakat J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
-
Penyerahan hewan kurban dilakukan secara simbolis oleh Kepala SMP Negeri 2 Giritontro, Retno Wulandari, S.Pd., M.Pd., kepada perwakilan ta...
-
Trisno Diyanto saat menganyam bambu Kerajinan Anyaman Bambu Karang Lor Manyaran Wonogiri Penuhi Pesanan Sampai Luar Nege...
Tidak ada komentar: