PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA

Print Friendly and PDF

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA 

Oleh : 1) N Agus Ali Mustofa 2) Arifah Nur Inayati, 3) Sri Hartuti

MAN 1 Sragen, MTs Negeri 11 Boyolali, MTs Negeri 12 Boyolali




       Pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits bertujuan untuk membentuk karakter dan moral siswa sesuai dengan nilai-nilai Islam. Namun, banyak siswa menghadapi kesulitan dalam memahami isi Al-Qur'an dan Hadits akibat metode pembelajaran yang kurang bervariasi dan cenderung monoton. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan yang lebih efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa.

       Model pembelajaran Visual, Auditory, and Kinesthetic (VAK) merupakan strategi yang menyesuaikan metode pengajaran dengan gaya belajar siswa. Model ini mengelompokkan cara belajar menjadi tiga kategori utama: 1) Visual: Siswa memahami materi melalui gambar, teks, dan simbol; 2) Auditory: Siswa lebih mudah belajar dengan mendengarkan penjelasan atau berdiskusi; 3) Kinesthetic: Siswa memahami materi melalui praktik langsung atau gerakan.

       Dengan menerapkan model VAK dalam pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits, siswa dapat belajar sesuai dengan karakteristik mereka, sehingga pemahaman terhadap materi menjadi lebih baik. Model Visual, Auditory, and Kinesthetic (VAK) dikembangkan berdasarkan teori gaya belajar yang menyatakan bahwa setiap individu memiliki cara belajar yang berbeda. Menurut Fleming dan Mills (1992), pembelajaran akan lebih efektif jika disesuaikan dengan gaya belajar siswa.

       Model VAK memiliki beberapa prinsip utama: 1) Pendekatan visual: Menggunakan gambar, diagram, video, atau teks untuk mendukung pemahaman; 2) Pendekatan auditori: Melibatkan diskusi, ceramah, atau rekaman suara agar siswa dapat memahami materi melalui pendengaran; 3) Pendekatan kinestetik: Memanfaatkan aktivitas fisik, praktik langsung, atau simulasi dalam proses pembelajaran.

       Dengan mengintegrasikan ketiga pendekatan ini, pembelajaran menjadi lebih fleksibel dan dapat menjangkau berbagai tipe siswa.

       Mata pelajaran Al-Qur'an dan Hadits bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap ajaran Islam melalui kajian teks suci. Menurut Al-Munawwar (2019), pembelajaran ini perlu dilakukan dengan metode yang menarik agar siswa dapat lebih memahami makna ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits.

       Tantangan utama dalam pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits meliputi: 1) Kesulitan dalam memahami bahasa Arab dan tafsirnya; 2) Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar; 3) Rendahnya minat siswa terhadap pembelajaran berbasis teks.

         Model VAK dapat mengatasi tantangan ini dengan menawarkan metode yang lebih interaktif dan sesuai dengan karakteristik siswa.

       Untuk menerapkan model VAK dalam pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits, guru dapat menggunakan berbagai strategi: 1) Metode Visual: Menyediakan poster, infografis, dan peta konsep; menggunakan video tafsir dan animasi; serta menampilkan teks Arab dengan warna yang berbeda untuk menekankan kata kunci. 2) Metode Auditori: Memanfaatkan rekaman murottal untuk membantu siswa menghafal dan melafalkan ayat; mengadakan diskusi kelompok mengenai makna ayat dan Hadits; serta menggunakan storytelling untuk menjelaskan konteks. 3) Metode Kinestetik: Mengajak siswa untuk mempraktikkan gerakan shalat atau wudhu; melakukan drama atau simulasi mengenai kisah dalam Hadits; dan menggunakan papan tulis interaktif atau alat peraga.

       Dengan penggabungan metode-metode ini, pembelajaran menjadi lebih menarik dan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap Al-Qur'an dan Hadits.

       Penerapan model pembelajaran VAK dalam pengajaran Al-Qur'an dan Hadits menawarkan beberapa keuntungan: 1) Meningkatkan pemahaman siswa terhadap isi dan makna ayat-ayat Al-Qur'an serta Hadits; 2) Meningkatkan minat belajar, karena siswa dapat belajar dengan cara yang sesuai dengan gaya mereka; 3) Meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, baik secara individu maupun kelompok; 4) Memudahkan siswa dalam menghafal ayat dan Hadits melalui metode visual, auditori, dan kinestetik.

       Selain itu, model ini juga mendorong kreativitas guru dalam menyampaikan materi dengan cara yang inovatif. Model pembelajaran Visual, Auditory, and Kinesthetic (VAK) adalah strategi yang efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap Al-Qur'an dan Hadits. Dengan pendekatan yang disesuaikan dengan gaya belajar siswa, model ini dapat membantu mereka dalam memahami, menghafal, dan menerapkan ajaran Islam dengan lebih baik.


Daftar Pustaka

Al-Munawwar, S. (2019). Metode Pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits Berbasis Interaktif. Jakarta: Pustaka Islam.

Fleming, N. D., & Mills, C. (1992). Not Another Inventory, Rather a Catalyst for Reflection. To Improve the Academy.

Rahman, A. (2021). Strategi Pembelajaran Al-Qur'an di Era Digital. Yogyakarta: Deepublish.

Sardiman. (2020). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Trianto. (2019). Model Pembelajaran Inovatif Berbasis Konstruktivisme. Jakarta: Prestasi Pustaka.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top