GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
KEUNTUNGAN DEMOKRASI BAGI BANGSA
KEUNTUNGAN DEMOKRASI BAGI BANGSA
Oleh: Prof. Dr. Bani Sudardi, M.Hum.
Guru Besar Ilmu Budaya, FIB UNS Surakarta
Prof. Dr. Bani Sudardi, M.Hum. |
Belum lama kita menjalani suatu acara rutin lima tahunan berupa pemilihan umum. Pemilihan umum di Indonesia mengalami beberapa fase perkembangan. Pada fase terakhir ini, di dalam pemilihan umum disertakan juga pemilihan presiden secara langsung oleh rakyat Indonesia. Pada masa lalu, pemilihan umum hanya memilih wakil-wakil yang selanjutnya wakil-wakil memilih Presiden.
Pemilihan umum merupakan suatu konsep baru di dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk menentukan siapa yang akan memimpin, siapa yang akan berkuasa, dan siapa menentukan kebijakan suatu masyarakat.
Secara tradisional, pada masa lalu yang berkuasa dan memimpin ini dipilih orang yang paling kuat. Hal ini berkaitan karena kegiatan memimpin itu berkaitan dengan penjagaan diri sehingga hanya orang-orang kuatlah yang akan mampu memimpin dengan baik. Pemilihan pemimpin dilakukan dengan cara adu kekuatan dan adu keterampilan.
Dalam sejarah Jawa, kita masih mengenal tentang Joko Tingkir yang terpilih menjadi lurah para prajurit setelah dia berhasil membunuh seekor kerbau yang sedang mengamuk. Dalam Babad Tanah Jawa juga diceritakan tentang Panembahan Senapati yang diangkat menjadi pemimpin di perdikan Mataram setelah berhasil menewaskan Aryo Penangsang.
Karena kondisi seperti itu, hampir semua pemimpin-pemimpin pada masa lalu adalah orang-orang baik secara mental maupun secara fisik. Kita mengenal, misalnya Iskandar Zulkarnain yang menaklukan dunia Timur sampai India dan kembali ke Eropa dengan ekspedisi darat melalui jalur Sutra. Hanya orang yang sehat yang mampu menjalankan ekspedisi jauh seperti itu.
Pada masa selanjutnya, kepemimpinan ditentukan oleh keturunan. Hanya orang-orang masih memiliki keturunan dari pemimpin-pemimpin, maka mereka dapat berkuasa atau memimpin suatu tempat. Dalam kondisi seperti ini, maka kepemimpinan sangat tergantung pada kualitas pemimpin itu. Apabila pemimpin tersebut baik, maka kondisi akan menjadi baik. Namun apabila pemimpin tersebut adalah orang yang jahat, maka masyarakat dan lingkungannya akan merasakan penderitaan itu. Dalam sejarah digambarkan ada seorang kaisar yang bernama Nero atau Nero Claudius yang lahir masyarakat yang 15 Desember 37. Ketika menjadi Kaisar Romawi ke 5 dia terkenal kejam. Nero adalah kaisar termuda dalam sejarah Romawi. Pada waktu menjadi Kaisar usianya baru 17 tahun. Namun dalam pemberian banyak tercatat beberapa kejahatan. Kejahatan yang dikutuk oleh semua orang bahwa dia telah membunuh ibunya, membunuh kedua istrinya, membakar kota Roma, menganiaya pemeluk Kristen, dan kejahatan lain.
Kondisi seperti di atas memunculkan pikiran agar penguasa dipilih oleh rakyat. Kekuasaan ditangan rakyat. Inilah yang disebut demokrasi dari kata demos (rakyat) dan kratos (rakyat). Demokrasi sudah ada sejak abad ke-5 sebelum Masehi di Yunani, tetapi sifatnya lokal, atau hanya perkota saja.
Pemerintahan demokrasi memiliki banyak keuntungan. Keuntungan pertama, semua warga merasa terlibat. Yang kedua, kepemimpinan dipilih berdasarkan pilihan rakyat, bukan karena kuat atau keturunan. Keuntungan ketiga, semua orang bisa berkuasa apabila mampu dan dipilih rakyat. Kita lihat, presiden kita seperti Sukarno, Suharto, Gusdur, SBY, Jokowi, adalah masyarakat biasa yang dahulunya hidup di desa.
Namun demikian, menentukan pemimpin dalam masa demokrasi saat ini ternyata tidak mudah. Maklum saja pemilih kita sudah 200 juta lebih dengan kondisi alam yang beraneka dari Sabang sampai Meuroke. Belum lagi tingkat pendidikan yang berbeda-beda.
Tetapi yang perlu kita sadari pemilu adalah bentuk dari pelaksanaan demokrasi di negara kita. Pemilu bukanlah tujuan akhir melainkan merupakan batu loncatan menuju kepada cita-cita bangsa Indonesia yang luhur membentuk masyarakat yang adil makmur.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
Tidak ada komentar: