Prodi HI Unisri Gelar Diplomatic Course, Bahas Konflik di Palestina-Israel

Print Friendly and PDF

H.E Nadjib Riphat Kesoema, Duta Besar Indonesia untuk Australia 2012-2017 menjadi pembicara saat foto bersama jajaran pimpinan Prodi HI Unisri dan peserta seminar.


Prodi HI Unisri Gelar Diplomatic Course, Bahas Konflik di Palestina-Israel


Solo- majalahlarise.com -Memasuki penghujung 2023, konflik antara Israel dan Palestina memasuki 76 tahun. Awal Oktober 2023, eskalasi konflik di Timur Tengah itu paling signifikan dalam beberapa dekade terakhir.

Konflik mengakibatkan banyak korban jiwa, hancurnya fasilitas kesehatan, sekolah, rumah, dan fasilitas umum lainnya. Serangan udara, darat, dan laut Israel menewaskan lebih dari 23.200 warga Palestina, dua pertiga jumlah itu adalah perempuan dan anak-anak.

Pada 26 Oktober 2023, digelar Sidang Majelis Umum PBB di New York. Sidang Umum PBB melakukan pertemuan darurat terkait konflik Israel dan Palestina. 

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan tindakan nyata di Gaza, agar warga sipil, awak media, tenaga kesehatan dapat dilindungi dan bantuan kemanusiaan dapat segera diberikan.

Kemudian, pada 12 Desember 2023, Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi tidak mengikat yang menuntut gencatan senjata dalam konflik Israel-Palestina di Gaza. Peran PBB dalam konflik Israel-Palestina telah menjadi sorotan di berbagai belahan dunia.

Baca juga: FIB UNS Gelar Jagongan di RRI Surakarta, Merajut Kedamaian Pasca Pemilu 2024

Melihat isu konflik Israel-Palestina dan peran PBB dalam menanggapi konflik itu, Laboratorium Ilmu Hubungan Internasional bersama Prodi HI Unisri Surakarta menyelenggarakan Unisri Diplomatic Course (UDC) 2024.

Tema yang diangkat, “The Role of the United Nations General Assembly (UNGA) in Addressing the Israel and Palestine Conflict”. H.E Nadjib Riphat Kesoema, Duta Besar Indonesia untuk Australia 2012-2017 menjadi pembicara tunggal dalam seminar itu.

"Tema ini sejalan dengan isu internasional yang kini jadi perhatian dunia," kata Kaprodi Hubungan Internasional Unisri Surakarta Ganjar Widhiyoga, S.IP, M.Si, Ph.D ketika memberi sambutan.

UDC merupakan ajang mahasiswa mengasah skills dalam persidangan PBB. Tema mengenai kedamaian, keamanan, dan stabilitas konflik Israel dan Palestina menjadi fondasi bagi mahasiswa HI UNISRI untuk melakukan persidangan PBB.

Dalam mengasah skills persidangan PBB tersebut, mahasiswa tetap memerlukan insight dan knowledge mengenai konflik yang terjadi dan bagaimana langkah yang diambil oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. 

"Sehingga, diharapkan pada saat melakukan sidang, mahasiswa dapat menunjukkan skill yang memadai dengan berlandaskan knowledge yang didapatkan dalam seminar nasional," kata Ganjar. (Sofyan)

Baca juga: Siswa SMP Muhammadiyah PK Solo Terima Piala Juara 1 Lomba Story Telling di Monpers


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top