KETERAMPILAN MENULIS PIDATO MENINGKAT DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Print Friendly and PDF

KETERAMPILAN MENULIS PIDATO MENINGKAT DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW 


Oleh: Abdullah Polpoke, S.Pd

Guru SD Negeri 01 Ambalau


Abdullah Polpoke, S.Pd



       Proses pembelajaran bahasa Indonesia menulis pidato hendaknya direncanakan dan dilaksanakan lebih bermakna sehingga menghasilkan hasil prestasi peserta didik yang tinggi, untuk itu guru harus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan strategi pembelajaran. Guru merencanakan proses pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dengan memanfaatkan secara optimal aktivitas belajarnya. Kegiatan pembelajaran dirancang sedemikian rupa untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.  

       Selama ini keterampilan menulis pidato bagi peserta didik masih sangat sulit berkembang, peserta didik cenderung kesulitan dalam merangkai kata-kata agar menjadi pidato. Peserta didik mengalami kesulitan dalam mengekspresikannya ke dalam tulisan. Akibatnya, peserta didik tidak dapat melanjutkan kegiatan menulis. Peserta didik merasakan kegiatan menulis sebagai suatu beban yang berat. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan menulis pidato masih rendah. Berhasil tidaknya proses pembelajaran menulis pidato ditentukan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah kreativitas dan inovasi guru dalam melaksanakan pembelajaran. Guru yang juga sebagai fasilitator diharapkan dengan segala kemampuannya dapat memfasilitasi peserta didik dalam pelajaran Bahasa Indonesia dalam hal ini sarana, media, dan metode pembelajaran yang memadai dan relevan memungkinkan peserta didik mengembangkan keterampilan menulis pidato secara maksimal. Salah satu cara yang dapat digunakan agar mendapatkan hasil yang optimal seperti yang diinginkan adalah memberi tekanan dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilaksanakan dengan memilih salah satu metode pembelajaran yang tepat karena pemilihan metode pembelajaran yang tepat pada hakikatnya merupakan salah satu upaya dalam mengoptimalkan hasil belajar peserta didik. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu diupayakan suatu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk membuat pembelajaran lebih bermakna dan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Salah satunya adalah dengan menerapkan pembelajaran kooperatif . 

       Salah satu komponen pembelajaran yang penting adalah penggunaan strategi pembelajaran yang tepat. Karena strategi pembelajaran yang tepat akan memberikan pemahaman yang menyeluruh kepada peserta didik terutama metode yang berbasis kooperatif. Hubungan makna di atas dengan pendidikan adalah segalah situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. seorang guru di tuntut mampu menyelaraskan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran sekarang ini guru hanya sebagai fasilitator dimana peserta didik tidak hanya menerima akan tetapi menggali atau mencari pengetahuan melalui banyak membaca dan berfikir kreatif terkait materi pelajaran dan dituntut lebih aktif dalam proses pembelajaran agar hasil belajar menyenangkan, dan menarik, dalam pembelajaran guru sebagai fasilitator bukan pemberi ilmu.

       Banyaknya jenis strategi pembelajaran, tapi juga harus disesuaikan penggunaanya dalam proses pembelajaran. Apabila pembelajaran mudah dipahami dan menggunakan strategi yang tidak membosankan, maka peserta didik akan aktif dalam proses pembelajaran karena pembelajaran merupakan proses penyampaian materi yang melibatkan semua komponen belajar, yaitu peserta didik dan pendidik mempunyai tingkat keaktifan yang sama. Kebiasaan beberapa peserta didik masih ribut di dalam proses pembelajaran. Ketika dijelaskan kurang memperhatikan.

        Dengan demikian salah satu solusi pemecahan masalah di atas adalah dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe Jigsaw. Seperti yang penulis lakukan di sekolah tempat penulis mengajar yaitu di SD Negeri 01 Ambalau. Belajar kelompok dalam model pembelajaran kooperatif terdiri dari lima unsur pokok, yaitu saling ketergantungan positif, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top