MEMATIK KREATIVITAS PESERTA DIDIK MELALUI CANVA DALAM PEMBELAJARAN PPKN

Print Friendly and PDF

MEMATIK KREATIVITAS PESERTA DIDIK MELALUI CANVA DALAM PEMBELAJARAN PPKN

Oleh : Aifa Rismawanti, S.Pd 

Guru Mata Pelajaran PPKn SMA Negeri 1 Bobotsari Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah

Aifa Rismawanti, S.Pd 


       Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diajarkan di jenjang pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Dalam sejarahnya nama mata pelajaran PPKn berganti-ganti nama mulai dari civic hingga sekarang dalam kurikulum 2013 bernama “Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)” dan dalam kurikulum merdeka berganti nama menjadi “Pendidikan Pancasila”. Secara substansi, materi yang dibahas dalam mata pelajaran ini adalah Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

       Bagi sebagian besar peserta didik, mata pelajaran PPKn identik dengan mata pelajaran yang membutuhkan banyak hafalan, salah satunya pada materi kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara kelas XII Jenjang SMA. Pada materi tersebut, peserta didik diminta dapat mengaitkan hak dan kewajiban warga negara dengan Pancasila, serta menganalisis kasus pelanggaran hak dan kewajiban warga negara. Namun sebelum peserta didik dapat menganalisis kasus tersebut, peserta didik harus memahami terlebih dahulu peraturan serta pasal yang mengatur tentang hak dan kewajiban warga negara. Banyaknya pasal dan peraturan yang harus mereka pahami tersebut membuat peserta didik merasa bosan dan kurang berminat ketika pembelajaran. Selain itu, peserta didik juga cenderung hanya menghafalkan materi yang disampaikan oleh guru, sehingga pembelajaran menjadi kurang bermakna. Dengan adanya tatangan tersebut, maka sebagai guru PPKn sudah seharusnya dapat menerapkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif serta memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran agar dapat meningkatkan minat dan kreativitas peserta didik.

       Menurut West dalam Rahmatullah (2020: 319), pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran sangat diperlukan terutama dalam hal mendesain, menganalisis, mengevaluasi, mengembangkan, dan mengimplementasikan materi dalam pembelajaran. Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran PPKn adalah dengan canva. Canva merupakan program desain online yang dapat diakses melalui website atau melalui aplikasi yang telah didownload dan diinstal melalui playstore. Menurut Tanjung dan Faiza dalam Sasindo (2020: 82) menyatakan bahwa kelebihan aplikasi canva adalah memiliki beragam desain menarik, mampu meningkatkan kreativitas guru dan siswa dalam mendesain media pembelajaran karena banyak fitur yang telah disediakan, menghemat waktu dalam media pembelajaran secara praktis, dalam mendesain tidak harus memakai laptop tetapi bisa melalui gawai. 

       Pendapat Tanjung tersebut diperkuat oleh penelitian Sony Junaedi (2021:88) yang menyatakan bahwa aplikasi Canva sebagai media daring berhasil meningkatkan kemampuan kreativitas mahasiswa dan juga sangat membantu mahasiswa dalam mengerjakan tugas. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran canva dapat meningkatkan kreativitas peserta didik.

       Salah satu contoh pemanfaatan media pembelajaran berbasis canva pada mata pelajaran PPKn dapat diterapkan ketika guru menggunakan model problem based learning. Salah satu sintaks dalam model pembelajaran problem based learning adalah mengembangkan dan menyajikan hasil karya misalnya pada materi kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara. Dalam proses pembelajaran, guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok, kemudian guru menyajikan kasus yang akan dibahas seperti kasus pekerja anak dan terlambat bayar pajak, setelah itu peserta didik berdiskusi dan kemudian menyajikan hasil karya melalui presentasi. Hasil karya yang dibuat oleh peserta didik ini dituangkan melalui canva dalam bentuk infografis atau presentasi dengan menggunakan fitur-fitur yang tersedia seperti gambar, filter foto, ikon dan bentuk, font, audio, dan beragam jenis background. Hasil karya ini dibuat sesuai dengan kreativitas masing-masing kelompok. Sehingga, selain tujuan pembelajaran pada kompetensi dasar ini tetap tercapai, peserta didik juga memiliki media untuk menyalurkan dan mengembangkan kreativitasnya.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top