PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN MELALUI METODE EKSPERIMEN

Print Friendly and PDF

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN MELALUI METODE EKSPERIMEN 

Oleh: Linda Noprihatin, S.Pd

SMP Negeri 1 Lohbener Kabupaten Indramayu, Jawa Barat


Linda Noprihatin, S.Pd


      Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pengetahuan terotis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori eksperimentasi observasi dan seterusnya kait mengkait antara cara satu dengan cara yang lain. Sedangkan IPA berasal dari kata sains yang berarti alam. Menurut Suroyo (1998:23) menjelaskan saint merupakan pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis tiada henti-hentinya serta diperoleh melalui metode tertentu yaitu teratur sistematis berobjek bermetode dan berlaku secara universal.

      Pelajaran IPA dipelajari di sekolah sejak SD, SMP, SMA bahkan perguruan tinggi. Pendidikan IPA merupakan usaha untuk menggunakan tingkah laku siswa sehingga siswa memahami proses-proses IPA memiliki nilai-nilai dan sikap yang baik terhadap IPA serta menguasai materi IPA berupa fakta konsep prinsip hukum dan teori IPA.  

       Pendidikan IPA juga diberikan kepada siswa kelas VIII SMP. Materi yang pelajari oleh siswa kelas VIII SMP dalam pelajaran IPA yaitu struktur dan fungsi tumbuhan. Kompetensi dasar yang dapat dikuasai siswa yaitu menganalisis keterkaitan struktur jaringan tumbuhan dan fungsinya, serta teknologi yang terinspirasi oleh struktur tumbuhan. Namun dalam proses pembelajaran terdapat permasalahan yang sering dihadapi siswa diantaranya sebagian besar siswa masih memiliki anggapan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam itu merupakan pelajaran yang sulit tidak menarik dan membosankan. Selain itu kelas masih berfokus pada guru, ceramah menjadi pilihan utama guru sebagai strategi belajar mengajar dan dalam penyampaian materi pelajaran cenderung monoton dan konvensional yang menyebabkan siswa kurang minat belajar berakibat nilai ulangan yang didapat tidak memuaskan.

      Menurut Slameto (2000:180), minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat adalah sebuah pilihan terhadap suatu objek pelajaran tertentu yang timbul dari hati seseorang tanpa ada paksaan dari orang lain yang dapat memberikan kesenangan ketika melakukan kegiatan dan dapat mengembangkitkan semangat seseorang untuk memenuhi kebutuhannya yang dapat diukur melalui kesukacitaan ketertarikan perhatian dan keterlibatan secara aktif terhadap kegiatan belajar.

      Sedangkan pengertian belajar yaitu rangkaian kegiatan interaksi dengan lingkungan sekitar yang dilakukan oleh seseorang secara sadar berupa latihan yang mengakibatkan adanya penambahan pengetahuan, keterampilan, kemahiran yang sedikit bersifat permanen dan perubahan tingkah laku Marni (2017:229). 

      Penulis sebagai guru IPA setelah mengetahui kondisi dan permasalahan yang dihadapi siswa kelas VIII dalam pembelajaran materi struktur dan fungsi tumbuhan, maka berupaya menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Salah satunya melakukan inovasi pembelajaran yang diterapkan dengan menggunakan teknik eksperimen.

       Teknik eksperimen sering digunakan memiliki keunggulan yaitu melatih siswa menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah sehingga tidak mudah percaya kepada sesuatu yang belum pasti kebenarannya dan tidak mudah percaya kata orang sebelum membuktikan kebenarannya. Selain itu, siswa lebih aktif berpikir dan berbuat hal mana sangat dikehendaki oleh kegiatan belajar yang modern.

       Menurut Siswonohadi (2017: 347), metode eksperimen adalah salah satu cara mengajar di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.

      Adapun langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam menerapkan pembelajaran IPA materi Struktur dan Fungsi Tumbuhan melalui metode Eksperimen sebagai berikut: 1) Guru menjelaskan kepada siswa tentang tujuan eksperimen. 2) Siswa harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen. 3) Guru menerangkan tentang alat-alat serta bahan yang akan digunakan dalam percobaan. 4) Agar tidak mengalami kegagalan siswa perlu mengetahui variabel-variabel yang harus dikontrol dengan ketat urutan yang akan ditempuh selama eksperimen berlangsung. 5) Siswa mencatat seluruh proses atau hal-hal yang penting. 6) Menetapkan bentuk catatan atau laporan berupa uraian perhitungan grafik dan sebagainya. 7) Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Jika perlu guru memberikan saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen. 8) Setelah eksperimen selesai guru harus menyimpulkan hasil penelitian siswa mendeskripsikan ke kelas dan mengevaluasi dengan tes atau sekedar tanya jawab.

      Setelah diterapkan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA materi Struktur dan Fungsi Tumbuhan kepada siswa kelas VIII terjadi peningkatan minat belajar. Hal ini ditunjukkan siswa merasa senang, tidak bosan dan nilai ulangan harian mengalami peningkatan. Bahkan ada beberapa siswa menginginkan ketika belajar IPA materi yang disampaikan menggunakan metode eksperimen. 



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top