MENGENAL LEBIH DEKAT ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Print Friendly and PDF

MENGENAL LEBIH DEKAT ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Oleh : Agustin Zumala Latifa, S.Pd

Guru SLB Negeri Jepara Jawa Tengah

Agustin Zumala Latifa, S.Pd


       Anak berkebutuhan khusus (ABK), adalah anak yang mengalami keterbatasan keluarbiasaaan baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional yang berpengaruh signifikan dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya, seperti yang termuat dalam Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Nomor  10 tahun 2011 tentang Kebijakan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus, yang terdiri dari 12 kategori yaitu: anak tunanetra, anak tunarungu, anak tunagrahita, anak tunadaksa, anak tunalaras, anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas, anak dengan gangguan spectrum autism, anak tunaganda, anak lamban belajar (slow learner), anak dengan kesulitan belajar khusus, anak dengan gangguan komunikasi, dan anak dengan potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa.

       Merawat anak berkebutuhan khusus bukanlah hal yang mudah bagi orang tua mana pun. Namun, dengan dukungan, perhatian, dan pendampingan yang tepat, anak berkebutuhan khusus dapat tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan mandiri. Anak berkebutuhan khusus merupakan istilah untuk anak dengan keterbatasan, baik secara fisik maupun emosional, yang berpengaruh secara signifikan dalam proses tumbuh kembangnya. Hal inilah yang menjadi alasan mereka membutuhkan bantuan dan dukungan ekstra untuk mencapai potensinya.

Cara Mendampingi Anak Berkebutuhan Khusus

       Meski anak berkebutuhan khusus terlihat berbeda dari anak-anak pada umumnya, tetapi mereka memiliki hak yang sama dengan anak lain. Misalnya, hak untuk mendapatkan pengasuhan yang layak serta mengembangkan minat dan potensi yang dimiliki.

1. Berikan motivasi

       Sebagian besar anak berkebutuhan khusus kerap merasa cemas dan frustasi saat ingin melakukan sesuatu karena menyadari akan keterbatasan yang dimilikinya. Oleh karena itu, orang tua dan pendamping perlu selalu memotivasi dan membantu mereka untuk mengatasi kekurangan dan mencapai potensinya.

2. Masukkan anak ke sekolah yang tepat

       Pendidikan adalah instrumen penting bagi anak-anak, tak terkecuali bagi anak berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, orang tua perlu aktif mendukung kemampuan anak dengan memasukkannya ke sekolah. Anda bisa memilih sekolah luar bisa (SLB) atau sekolah inklusi yang tentunya harus tetap disesuaikan dengan kemampuan ABK.

3. Melatih kemandirian ABK sejak dini

       Kemandirian ABK harus dilatih sejak dini. Hal ini penting karena kemandirian adalah salah satu modal untuk ABK agar bisa melakukan segala aktivitaasnya secara mandiri, baik dari aktivitas mengurus diri, aktivitas belajar dan aktivitas lain dalam kehidupan.

4. Mengajak anak untuk selalu bersosialisasi

       Sosialisasi untuk anak berkebutuhan khusus sangatlah penting. Sosialisasi ini penting karena dengan bersosialisasi anak berkebutuhan khusus bisa lebih meningkatkan rasa percaya diri ABK tersebut. Sosialisasi tersebut bisa dengan antar anggota keluarga, antar teman disekolah, dan dimasyarakat. 

5. Mengenali dan mengembangkan bakat ABK

       Walaupun ABK ini memiliki keterbatasa, namun tidak menghalangi ABK untuk berprestasi. Banyak sekali contoh ABK yang berprestasi, baik dibidang olahraga, akademik dan juga kesenian. Hal tersebut bisa digali  dan juga dilatih sejak dini. Orang tua dan guru bisa melakukan asesmen sejak dini untuk bisa mengenali bakat-bakat ABK. 



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top