













Redaksi / Pemasangan Iklan






Total Tayangan Halaman


PEMBENTUKAN KARAKTER PADA ANAK
PEMBENTUKAN KARAKTER PADA ANAK
Oleh : Wahyu Dewi Putri Handayani
SDN Celep 2, Kedawung, Sragen Jawa Tengah
![]() |
Wahyu Dewi Putri Handayani |
Pendidikan karakter di nilai sangat penting untuk ditanamkan pada anak-anak usia SD karena pendidikan karakter adalah proses pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan nilai, sikap, dan perilaku yang memancarkan akhlak mulia atau budi pekerti luhur. Nilai-nilai positif dan yang seharusnya dimiliki seseorang menurut ajaran budi pekerti yang luhur adalah amal saleh, amanah, antisipatif, baik sangka, bekerja keras, beradab, berani berbuat benar, berani memikul resiko, berdisiplin, berhati lapang, berhati lembut, beriman dan bertaqwa, berinisiatif, berkemauan keras, berkepribadian, berpikiran jauh ke depan, bersahaja, bersemangat, bersifat konstruktif, bersyukur, bertanggung jawab, bertenggang rasa, bijaksana, cerdas, cermat, demokratis, dinamis, efisien, empati, gigih, hemat, ikhlas, jujur, kesatria, komitmen, kooperatif, kosmopolitan (mendunia), kreatif, kukuh hati, lugas, mandiri, manusiawi.
Sering kali kemajuan suatu bangsa diukur sejauhmana masyarakatnya mengenyam pendidikan. Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki suatu masyarakat, maka semakin majulah bangsa tersebut. Sehingga tercapai masyarakat berpendidikan dan berkhlakul karimah yang dapat membawa kemajuan dalam berbagai bidang. Dengan adanya pendidikan, dapat meningkatkan kualitas moral, pengetahuan dan teknologi. Maka dari itu, sangat diperlukan adanya kesinergian antara pendidikan dan sumber daya manusia.
Pendidikan karakter pada dasarnya adalah suatu proses pendidikan yang bertujuan untuk membangun karakter dari anak didik. Seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan dilakukan tidak hanya untuk memberikan anak ilmu pengetahuan tetapi juga untuk menanamkan dan mensosialisasikan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam masyarakat agar ia bisa tumbuh dengan memahami nilai dan norma tersebut. Pendidikan karakter menjadi isu strategis dalam konteks pendidikan di Indonesia, hal ini berkaitan dengan krisis moral yang terjadi belakangan ini. Di mana, hampir semua kasus yang terjadi berkaitan dengan dekadensi moral ditengarai akibat kegagalan pendidikan karakter yang diberikan oleh lembaga-lembaga pendidikan.
Sekolah adalah tempat yang strategis untuk pendidikan karakter karena anak-anak dari semua lapisan akan mengenyam pendidikan di sekolah. Selain itu anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah, sehingga apa yang didapatkannya di sekolah akan mempengaruhi pembentukan karakternya. Pengajaran karakter di sekolah seperti, sebagai seorang guru harus berperan baik dalam bersikap di depan anak didiknya, guru tidak boleh bersikap jelek karena anak akan menirukan apa yang dilakukan oleh guru tersebut. Guru juga perlu mengajarkan nilai-nilai agama agar anak mengerti bahwa di dalam agamapun tidak boleh melakukan hal-hal negatif, jika dilanggar maka akan mendapat dosa. Pembentukan karakter siswa SD harus dilakukan secara bersama-sama oleh semua pihak. Pembentukan karakter dapat dilakukan dengan menggunakan keteladanan. Keteladanan berawal dari suatu peniruan antar manusia. Keteladanan dalam dunia pendidikan sering melekat pada seorang guru sebagai pendidik.
Keteladanan dalam dunia pendidikan dapat diartikan sebagai perilaku dan sikap guru danm tenaga pendidik dilingkungan sekolah maupun luar sekolah yang dijadikan contoh oleh para siswanya (Kementerian Pendidikan Nasional, 2010). Guru dikatakan sebagai guru teladan erat kaitannya dengan guru yang baik dan profesional.
Akhir-akhir ini, salah satu isu penting pendidikan yang sering dikaji dari berbagai sudut pandang adalah pembentukan karakter pada anak. Karakter merupakan wadah dari berbagai karakteristik psikologis yang membimbing anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan variasi lingkungan yang dihadapi. Dengan kata lain karakter akan “memimpin” diri untuk mengerjakan sesuatu yang benar dan tidak mengerjakan sesuatu yang tidak benar Karakter inilah menjadi penentu apakah anak mampu atau tidak menyesuaikan diri dengan keanekaragaman situasi yang dihadapinya.
Pembentukan karakter anak usia dini dapat mengikuti suatu pola tertentu, yaitu suatu perilaku yang teratur, disiplin, dan baku (sesuai standar) artinya berbagai jenis dan pola perilaku tersebu dapat di kembangkan melalui penjadwalan secara terus menerus hingga perilaku yang diharapkan melekat pada anak secara kuat dan menjadi bagian dari perilaku positif.
Top 5 Popular of The Week
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KONTEKS MERDEKA BELAJAR Oleh: Novita Ariningtyas Azis Saputri, S.Pd Guru SMA Islam Al Azhar 7 Solo Baru, Sukoharjo...
-
MODEL LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN UNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESIF SISWA Oleh : Ibnu Nadziir, S.Pd. SMP Negeri 2 Karanggaya...
-
Master Setiawan, narasumber sekaligus pimpinan LKP Matematika Indonesia saat memberikan pelatihan matematika kepada calon tenaga kerja mag...
-
Aszhari Aprilia Martianingrum saat foto bersama peserta pelatihan bisnis rumahan “Keju Aroma” dengan menggunakan media sosial. Tetap Pro...
-
Fitriana Rafsanjani saat mendampingi anak-anak dalam permainan edukatif pesan bersambung. Asyiknya Permainan Edukatif Pesan Bersambung Bersa...
-
MELEMAHNYA SIKAP SOPAN SANTUN DIKALANGAN PESERTA DIDIK DI ERA GLOBALISASI Oleh: Rizka Hanifah, S.Pd Guru SMP Negeri 2 Plantungan, Kendal Jaw...
Tidak ada komentar: