PERMAINAN PUZZLE TINGKATKAN SEMANGAT MENULIS DAN BERCERITA ANAK

Print Friendly and PDF

PERMAINAN PUZZLE TINGKATKAN SEMANGAT MENULIS  DAN BERCERITA ANAK

Oleh: Dwi Nuraini, S.Pd

Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 2 Dempet, Demak Jawa Tengah


Dwi Nuraini, S.Pd


       Menulis adalah suatu proses kegiatan pikiran manusia yang hendak mengungkapkan isi jiwanya kepada orang lain atau kepada diri sendiri dalam bentuk tulisan. Menulis juga dapat melatih orang untuk mengeluarkan pikirannya dengan baik sehingga dapat dimengerti orang lain. Salah satu bagian dari kegiatan menulis adalah menulis cerita. Sedangkan bercerita itu sendiri adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa untuk menyampaikan pikiran, ide, gagasan yang disampaikan penyimak. Keterampilan menulis dan bercerita berfungsi menyampaikan informasi. 

       Menjadi seorang guru adalah profesi yang sangat mulia dan terhormat dalam kehidupan bermasyarakat. Guru memiliki fungsi untuk memfasilitasi siswa yang belum standar. Salah satu kegagalan guru selama ini dalam mengajar adalah berdasarkan pada modul ajar saja. Menjadi seorang guru pada di era milenial adalah sebuah tantangan besar. Kecanggihan pada teknologi yang bisa diakses oleh siapa saja. Oleh karena itu  guru dalam pembelajaran bisa memilih metode yang disesuaikan sehingga tujuan belajarnya dapat tercapai dengan maksimal. Pemilihan metode dalam  pembelajaran harus disesuaikan dengan materi agar siswa tidak akan merasa bosan. Pembelajaran yang menyenangkan akan dapat menumbuhkan kreativitas dan efektif siswa dalam pembelajaran. Seperti bermain puzzle pada anak mengasah IQ yaitu anak-anak akan menikmati. Ini yang disebut dengan belajar sambil bermain. Bermain puzzle dapat membantu memecahkan masalah dalam menceritakan rangkaian  gambar.

       Pengalaman yang saya alami pada penggunaan metode sebelumnya, ketika pembelajaran tentang materi cerita naratif. Di sini guru bercerita terlebih dahulu secara urut, selanjutnya guru memberikan tugas kepada siswa untuk bercerita sesuai buku di modul. Karena banyak siswa yang malu untuk berdiri di depan apalagi untuk bercerita cerita naratif. Oleh karena itu guru berinisiatif menggunakan media permainan agar siswa merasa senang dan tidak menimbulkan kejenuhan atau kebosanan. Metode bermain dengan metode pembelajaran dengan menggunakan potongan-potongan gambar yang disusun Kembali menjadi gambar yang utuh. Setelah potongan-potongan gambar itu utuh, kemudian peserta didik menulis cerita berdasarkan gambar tersebut. Itu akan memudahkan siswa untuk bercerita dengan urutan yang tepat dan jelas. Banyak manfaat yang didapat dalam bermain puzzle yaitu mendorong anak untuk berpikir secara kritis yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak .

       Dalam permainan puzzle ini ada Kekurangan dan kelebihan adalah  kesatu, dalam media permainan puzzle adalah membutuhkan waktu lebih banyak kedua, tantangan kreativitas bagi peserta didik, ketiga pelajaran kurang terkendali dan keempat media puzzle lebih menekankan pada Indra penglihatan saja. Sedangkan kelebihan permainan puzzle itu sendiri adalah pertama. Melatih konsentrasi, ketelitian dan kesabaran, kedua. Melatih koordinasi tangan dan mata, ketiga. Memperkuat daya ingat, dan keempat. Mengenalkan anak pada konsep hubungan. 

       Langkah-langkah dalam pembelajaran guru menggunakan metode permainan puzzle adalah pertama guru membentuk kelompok terdiri dari 4-5 orang. Kedua kelompok yang sudah terbentuk berkumpul sesuai kelompok yang sudah jadi. Ketiga  guru mempersiapkan potongan -potongan cerita di letakkan di meja guru. Guru. Menulis cerita kancil dengan memberikan no.1 Keempat kelompok 1 sampai kelompok 7  mengambil potongan kertas sesuai apa yang tertera di no. kertas. Kelima, setelah mengumpulkan potongan-potongan kertas, setiap kelompok berkumpul dan bekerjasama sesuai kelompoknya untuk merangkai gambar yang sudah diambil  menjadi cerita yang padu. Keenam, setiap kelompok menuliskan cerita secara urut dan runtut. Ketujuh, Setelah selesai menulis cerita, selanjutnya kelompok tersebut maju bercerita (boleh perwakilan atau maju bersama saat bercerita bergantian) di depan kelas apa yang sudah ditulis sesuai ceritanya. Kedelapan, setelah kelompok sudah maju hasilnya di tempelkan di dinding. Kesembilan, setelah hasilnya ditempelkan, kelompok yang lain berkunjung dari kelompok yang lain dan memberikan penilaian tiap-tiap kelompok yang dikunjungi. 

       Dari metode penulis terapkan pada pembelajaran dengan metode permainan puzzle terjadi perubahan peningkatan motivasi belajar yang lebih tinggi. Bisa dilihat dari antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran dan suasana kelas yang menjadi lebih kondusif. 



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top