MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI PADA SISWA KELAS VIII DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

Print Friendly and PDF

MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI PADA SISWA KELAS VIII DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

Oleh: Purwati Anisa Dewi, S.Pd

Guru Mapel Bahasa Indonesia SMP IT Bina Amal Kota Semarang Jawa Tengah


Purwati Anisa Dewi, S.Pd


       Menurut pendapat Burhan Nurgiyantoro (2001: 273), menulis adalah aktivitas mengungkapkan gagasan melalui media bahasa. Menulis merupakan kegiatan produktif dan ekspresif sehingga penulis harus memiliki kemampuan dalam menggunakan kosakata, tata tulis, dan struktur bahasa. Dalam hal ini, keterampilan menulis merupakan salah satu aspek keterampilan dalam pelajaran Bahasa Indonesia yang sering dikeluhkan peserta didik karena tingkat kesulitannya dari aspek keterampilan bahasa yang lainnya. 

      Salah satu keterampilan menulis yang dipelajari adalah menulis teks laporan hasil observasi. Teks laporan hasil observasi dipelajari pada semester gasal kelas VIII. Peserta didik kelas VIII berusaha menyusun atau menulis laporan hasil observasi walau pun mungkin hasilnya belum memuaskan. Adapun beberapa faktor yang menyebabkam peserta didik kesulitan menyusun teks laporan hasil observasi antara lain, peserta didik masih bingung membedakan antara struktur teks dan aspek kebahasaan yang satu dengan yang lainnya, peserta didik kurang memahami isi teks laporan hasil observasi, dan peserta didik kurang memahami bagaimana cara menyusun teks laporan observasi itu sendiri. 

       Dilansir situs Kemdikbud, teks laporan hasil observasi adalah tulisan yang berisi penjabaran umum atau melaporkan sesuatu berupa hasil dari pengamatan (observasi). Teks laporan observasi juga disebut teks klasifikasi, karena memuat klasifikasi mengenai jenis - jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Adapun, struktur teks laporan hasil observasi terdiri dari definisi umum, deskripsi bagian, dan simpulan. Selain itu teks laporan hasil observasi memiliki ciri kebahasaan yaitu repetisi, pronomina, konjungsi, dan kalimat definisi. Ciri kebahasaan tersebut disusun menjadi sebuah paragraf yang kemudian membentuk unsur struktur.

       Sebenarnya, teks laporan hasil observasi tidak berbeda dengan jenis teks lainnya. Hanya saja, peserta didik sering terjebak pada teks deskripsi yang sifatnya sama-sama mengamati atau observasi. Jika, teks deskripsi fokus pada penggambaran suatu objek, teks laporan hasil observasi fokus pada laporan dari mengamati suatu objek. Dalam, keadaan ini peserta didik harus jeli dan menggali informasi agar dapat memahami teks laporan observasi itu sendiri sehingga nantinya dapat menyusun ke dalam sebuah tulisan atau teks itu sendiri. 

       Selain itu, peserta didik kesulitan memahami struktur dan kebahasaan teks laporan hasil observasi. Hal ini dikarenakan peserta didik kurang memahami bagian-bagian struktur teks laporan hasil observasi sehingga membuat peserta didik kesulitan dalam menentukan bagian-bagiannya. Akibatnya peserta didik kebingungan ketika menyusun atau menulis teks laporan hasil observasi. 

       Dengan latar belakang permasalahan tersebut peserta didik kesulitan menulis teks laporan hasil observasi, karena peserta didik belum memahami struktur dan kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi. Selain itu, peserta didik sering kali kebingungan dalam memilih topik yang akan digunakan untuk menulis teks laporan hasil observasi. Model pembelajaran berbasis proyek atau model pembelajaran Project Based Learning dapat diterapkan pada pembelajaran teks anekdot dengan permasalahan tersebut. Menurut Goodman dan Stivers, yaitu pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok. Dalam hal ini, Project Based Learning (PjBL) adalah model pembelajaran yang menjadikan peserta didik sebagai subjek atau pusat pembelajaran, menitikberatkan proses belajar yang memiliki hasil akhir berupa produk. Artinya, peserta didik diberi kebebasan untuk menentukan aktivitas belajarnya sendiri, mengerjakan proyek pembelajaran secara kolaboratif sampai diperoleh hasil berupa suatu produk secara diskusi kelompok. Itulah mengapa kesuksesan pembelajaran ini sangat dipengaruhi oleh keaktifan peserta didik. Adapun, nantinya guru berperan sebagai pembimbing dan membantu menarik simpulan di akhir proyek. 

       Dengan demikian, model pembelajaran Project Based Learning dapat diterapkan pada pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi karena memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik dengan membuat sebuah proyek untuk menghasilkan sebuah produk, yaitu berupa teks laporan hasil observasi itu sendiri. Namun, guru sebagai fasilitator harus merencanakan pembelajaran dengan baik, misalnya memulihkan metode pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran, serta merencanakan pembelajaran yang menarik bagi peserta didik, sehingga peserta didik mempunyai minat dan kegembiraan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top