TANTANGAN DAN SOLUSI YANG DIHADAPI GURU

Print Friendly and PDF




TANTANGAN DAN SOLUSI YANG DIHADAPI GURU

Oleh: Fitriati Nur Siswandari, S.Pd.

SD Negeri 2 Pandan, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah


Fitriati Nur Siswandari, S.Pd


       Guru inspiratif guru yang dapat memberikan pembelajaran secara kreatif, inovatif dan menyenangkan sehingga menciptakan siswa yang aktif dalam kelas. Guru inspiratif tidak hanya menjadi teladan, tetapi juga bisa membuka wawasan siswa dan sekitarnya. Menjadi seorang guru yang inspiratif bukanlah hal yang mudah, sebab guru harus bisa menginspirasi siswa untuk berpikir, sehingga rasa ingin tahunya selalu berkembang dan terjadi perubahan bagi diri siswa ke arah yang lebih baik.

      Nagiun Naim (2016) pernah mengatakan bahwa, keberhasilan seseorang dalam hidupnya setidaknya dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu peran pribadi guru inspiratif, kemampuan konspiratif dalam membangun iklim pembelajaran yang semakin menyuburkan arti makna inspiratif serta usaha dari siswa itu sendiri untuk meraih kesuksesan, baik ketika masih sekolah maupun setelah menyelesaikan jenjang pendidikannya. Pada titik inilah guru inspiratif memiliki peran penting dalam menyulutkan api pemantik kesuksesan dalam kehidupan para siswanya, guru inspiratif yang dapat menginspirasi para siswanya.

      Dalam mengajar, mungkin guru memiliki tantangan atau permasalahan tersendiri yang terkadang sulit dihadapi. Setiap tantangan tersebut bisa disebabkan karena faktor internal atau dalam diri guru itu sendiri dan faktor eksternal, yaitu bisa dari siswa atau lingkungan sekolah. Meski begitu, guru harus bisa mengatasi permasalahan tersebut agar pembelajaran tetap berjalan efektif.

7 Tantangan yang Dihadapi Guru dan Solusinya

       Apabila Anda seringkali mengalami kesulitan atau tantangan dalam mengajar, Anda harus tahu solusi yang tepat. Berikut ini merupakan 7 tantangan yang seringkali dihadapi guru beserta solusinya, yaitu:

1. Kurang Persiapan Dalam Mengajar

      Sebagai guru, tentunya harus punya plan dalam mengajar untuk satu tahun ajaran ke depan. Guru yang kurang persiapan dalam mengajar dapat merugikan perkembangan siswa secara akademis. Sebelum tahun ajaran dimulai, guru bisa membuat RPP (Rencana Persiapan Pengajaran), menyiapkan perangkat/media pembelajaran, sampai bahan evaluasi materi.

      Seorang guru juga harus terampil dalam mengelola kelas sesuai dengan karakteristik siswa, hal ini bertujuan supaya materi belajar yang diajarkan tersampaikan dengan baik. Buat dan rancanglah kegiatan pembelajaran keseluruhan yang akan dilakukan per minggu dan per bulan supaya bisa tau apa-apa saja yang harus dipersiapkan.

2. Perilaku Siswa yang Beragam

      Sebagai guru, mungkin Anda kesulitan memahami setiap karakteristik siswa, karena ada banyak siswa yang Anda temui di sekolah. Namun tahukah Anda, bahwa siswa ingin diperhatikan saat KBM? Siswa akan senang diberikan pujian dan diperhatikan oleh guru. Tetapi, kebanyakan guru sering lupa memberikan pujian dan mengabaikan perkembangan kepribadian siswa saat mereka berbuat baik, tidak membuat masalah, dan meraih pencapaian.

       Sebagai guru, Anda juga harus melihat siswa yang kurang baik di kelas, seperti yang suka tidur di kelas, ribut, ataupun tidak memerhatikan penjelasan guru. Bantu supaya mereka bisa menjalankan pembelajaran dengan lebih baik dan lebih konsentrasi di kelas. Agar pembelajaran di kelas menjadi kondusif, siswa harus belajar disiplin dan bertanggung jawab terhadap proses KBM di kelas.

3. Bantu Temukan Minat dan Bakat Siswa

       Guru harus membantu siswa dalam menemukan bakat, minat, dan potensinya. Dengan tersalurnya minat dan bakat siswa secara tepat dapat meningkatkan pembelajaran dan motivasi belajar siswa. Lalu sebaliknya, kalau tidak dikelola dengan tepat akan menimbulkan masalah bagi siswa, guru, bahkan sekolah.

      Kalau minat dan bakat siswa terpendam dan tidak tersalurkan, umumnya siswa akan menjadi agresif, melawan, dan suka melanggar tata tertib dan peraturan sekolah. Kalau hal ini tidak ditindaklanjuti, maka bisa timbul masalah-masalah baru. Oleh sebab itu, Anda harus membantu mereka untuk menemukan minat dan bakat mereka.

4. Konsentrasi Siswa Kurang

       Faktor yang menyebabkan siswa kurang berkonsentrasi ada banyak, seperti faktor lingkungan, psikologis, dan faktor internal dalam diri siswa. Faktor lingkungan maksudnya adalah yang ada di sekeliling siswa, misalnya saat diberi tugas, siswa terganggu dan lebih tertarik dengan suara ramai di luar dan jadinya mengganggu konsentrasi.

       Faktor psikologis di sini adalah ketika siswa mengalami tekanan, jadi saat mereka mengerjakan tugas atau belajar fokusnya terganggu. Misalnya karena kurangnya kemampuan bersosialisasi siswa dengan siswa lain. Gangguan faktor internal dapat terjadi karena adanya gangguan perkembangan otak dan hormon yang lebih banyak sehingga anak kurang bisa berkonsentrasi.

       Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Anda untuk membuat siswa lebih fokus atau konsentrasi mendengarkan materi belajar. Cobalah membuat pembelajaran lebih menarik agar fokus mereka teralihkan untuk tetap belajar.

5. Pengajaran yang Kreatif

       Kalau guru hanya menjelaskan dan siswa mendengarkan saja, pelajaran akan terasa kurang menarik. Siswa akan menjadi jenuh dan kurang memerhatikan pelajaran. Guru bisa membuat pelajaran lebih inovatif seperti dengan memanfaatkan teknologi.

       Pakai media pembelajaran yang menarik, seperti dengan video tutorial, menonton film sains, atau memberi tugas secara online. Guru bisa melatih diri dengan mengikuti seminar-seminar atau workshop serta bertukar pikiran dan pengalaman dengan sesama guru supaya dapat lebih banyak ilmu.

6. Kurang Interaksi Dalam Pelajaran

       Guru yang galak, cenderung kaku, dan kurang bersahabat dengan siswa akan membuat hubungannya terasa berjarak. Akan terjadi kebingungan pada siswa sehingga siswa menjadi pasif, malu, dan takut untuk bertanya kepada guru.

       Solusinya adalah guru harus bersikap hangat dan lebih sering berinteraksi dengan siswa. Hal ini akan membuat siswa tidak takut dan lebih nyaman bertanya dan meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar. Anda juga harus mampu mengenali berbagai karakter siswa supaya bisa memberikan solusi atas permasalahan siswa.

7. Daya Serap Siswa

       Setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami dan menguasai pelajaran. Karena itu guru tidak bisa memaksakan siswa untuk langsung paham. Guru harus memberi motivasi dan inspirasi kepada siswa untuk belajar dan memberi waktu untuk lebih memahami.

       Untuk meningkatkan keefektifan kegiatan pembelajaran, maka guru harus lebih kreatif dan inovatif serta memiliki kompetensi yang baik. Untuk meningkatkan kompetensi, guru bisa terus belajar dan mengikuti pelatihan.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top